Kenapa Jarjit Dulu Jarang Diajak Main di Upin dan Ipin?
Di musim-musim awal, karakternya jarang ditampilkan.

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak penyiaran perdananya pada September 2007 lalu, serial animasi anak populer asal Malaysia, yakni Upin & Ipin, telah menjadi salah satu kartun favorit banyak orang. Animasi 3D garapan Les' Copaque Production ini mengeksplorasi keseharian yang dijalani kedua protagonisnya, bocah kembar bernama Upin dan Ipin, bersama keluarga dan teman-temannya di Kampung Durian Runtuh.
Upin dan Ipin dikisahkan berteman baik dengan anak seusianya yang sama-sama bersekolah di Tadika Mesra, contohnya Jarjit Singh. Karakter keturunan Punjabi ini adalah salah satu tokoh yang kerap muncul di banyak episode Upin & Ipin dan menjadi favorit para penggemar karena ciri khas lawakannya.
Namun, jika ditelusuri di awal-awal seri ini mulai tayang, jatah screentime Jarjit jika dibandingkan dengan karakter lainnya memang kurang. Dia tak banyak menghabiskan waktu bersama Upin, Ipin, maupun teman-teman sebaya yang lain, atau lebih sering disorot tengah asyik sendirian sebelum akhirnya berbaur.
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi alasan kenapa Jarjit dulu jarang diajak main di Upin & Ipin, salah satunya karena anggapan tentang selera humornya yang tak sejalan dengan anak-anak seumurannya. Simak pembahasannya berikut, yuk!
1. Peran Jarjit sebagai karakter pendukung
Jarjit mengawali debutnya dalam serial Upin & Ipin lewat episode "Tadika" yang merupakan episode pembuka dari musim kedua animasi tersebut. Dia diperkenalkan sebagai salah satu murid Kelas Aman di Tadika Mesra.
Pada awal pengenalannya, Jarjit dimaksudkan untuk menjadi karakter pendukung yang hanya muncul pada beberapa kesempatan. Perannya tak lebih dari sekadar menambah kesan humor di episode terkait.
Di musim-musim awal serial, karakter Jarjit cukup jarang terlibat langsung dengan Upin, Ipin, dan sejumlah karakter utama seperti Mei Mei, Ehsan, Mail, dan Fizi. Namun, bukan berarti Jarjit tak pernah terlihat berkumpul dengan karakter-karakter tersebut, lho.
Ada beberapa episode yang menyoroti momen keseruan Jarjit ketika bermain bersama teman sebayanya, misalnya di episode "Ambil Galah Tolong Tunjukkan" (Musim 3). Di episode tersebut, Jarjit dan kawan-kawannya diceritakan tengah asyik bermain galah panjang. Namun, fokus mereka teralih saat mendengar Tok Dalang meributkan sesuatu.
Meskipun di episode tersebut Jarjit sudah muncul sejak scene awal, penampilannya tak memengaruhi alur secara keseluruhan dan hanya tampil sebagai pelengkap.
2. Tingkahnya sering dianggap tak wajar
Alasan lain yang membuat karakter Jarjit jarang terlihat bermain bersama Upin, Ipin, dan anak Kampung Durian Runtuh lainnya berkenaan dengan tingkah Jarjit yang terkesan aneh.
Kalau kamu sadar, di antara anak-anak yang lain, Jarjit adalah yang paling sering disorot tengah asyik sendiri dengan dunianya. Nah, kelakuan Jarjit tersebut acapkali dianggap aneh oleh bocah yang lain.
Kamu bisa menilainya lewat respons teman-teman Jarjit yang selalu heran ketika melihat tingkahnya. Bahkan, di episode "Puasa New Normal" (Musim 16), Fizi dengan santainya mengatakan kalau dia khawatir dengan Jarjit dan kelakuannya yang selalu di luar nalar.
Banyak episode yang memperlihatkan momen-momen seperti ini, misalnya di episode "Sapy Oh Sapy" (Musim 3) ketika Jarjit membuat Upin, Ipin, dan Mail heran karena ia terlalu asyik bermain dengan tanaman putri malu yang daunnya akan menguncup setiap kali disentuh.
Kemudian, di episode "Jejak Rembo" (Musim 3), Jarjit tiba-tiba ikut bersembunyi di saat teman-temannya sedang bermain petak umpet. Padahal, dia tak ikut bermain sejak awal. Ditambah lagi, tempat Jarjit bersembunyi adalah tiang yang ukurannya begitu kecil.
Baca Juga: Seberapa Kuat Jarjit Mode Topeng di Upin dan Ipin?
3. Humor Jarjit terkadang tak sejalan dengan anak-anak seusianya
Mungkin, alasan utama mengapa teman-teman Jarjit sering memandang perilakunya sebagai sesuatu yang aneh adalah karena humor mereka yang tak sejalan.
Bagi penonton, kehadiran karakter seperti Jarjit terbukti selalu mampu mengundang gelak tawa. Apalagi, dia punya ciri khas tersendiri berkat pantun dua keratnya yang ikonis walau terkadang tak sesuai dengan kaidah puisi lama dalam tradisi Melayu tersebut.
Saat menonton episode "Gosok Jangan Tak Gosok", penonton merasa terhibur dengan aksi Jarjit yang berusaha menakut-nakuti teman-temannya setelah menjadi murid pertama yang menjalani pemeriksaan gigi.
Namun, respons teman-teman Jarjit saat mengetahui kebohongannya justru berbeda. Alih-alih tertawa, mereka justru protes dengan candaan Jarjit yang mungkin dianggap tak sesuai pada waktunya.
Di banyak momen lainnya, kamu juga akan melihat bagaimana Jarjit terhibur sendiri dengan leluconnya, sementara anak-anak lain yang menyaksikan tingkahnya hanya geleng-geleng kepala dan bingung bagaimana harus merespons.
Selain itu, saat bercanda menggunakan pantun pun, teman-teman Jarjit akan sulit mencerna. Pasalnya, pantun bisa dianggap sebagai warisan lama yang saat ini sudah mulai ditinggalkan.
Mungkin, akan seru jika di kemudian hari pihak Les' Copaque memperkenalkan karakter baru yang sehobi dengan Jarjit. Ini bisa jadi salah satu strategi untuk menunjukkan bahwa anak-anak bisa turut aktif dalam upaya pelestarian budaya Melayu, khususnya pantun.
4. Ada teori soal gap usia Jarjit dan teman-temannya
Kemudian, ada teori yang pernah ramai diperbincangkan di antara para penonton Upin & Ipin, tepatnya terkait usia Jarjit yang disebut-sebut lebih tua dari anak-anak lainnya di Kampung Durian Runtuh.
Berdasarkan data yang dihimpun dalam situs kepenggemaran resmi Upin & Ipin, usia Jarjit sepantaran dengan bocah yang lain, yaitu 5 tahun. Namun, penonton beranggapan bahwa suara Jarjit terlalu berat untuk anak di usia tersebut.
Jika benar ada jarak usia antara Jarjit dengan teman-temannya, maka poin soal humor Jarjit yang sulit diterima oleh Upin, Ipin, Mail, hingga Mei Mei akan menjadi semakin masuk akal.
Tak cuma itu, saat berbicara, seringkali kata-kata yang digunakan Jarjit terkesan lebih kaku daripada anak-anak lain yang bahasanya cenderung santai. Lalu, Jarjit juga beberapa kali diperlihatkan menyisipkan bahasa Inggris dalam dialognya, contoh saja "Marvelous" yang telah menjadi slogan ikonisnya.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa Jarjit di musim-musim awal Upin & Ipin jarang terlihat diajak main oleh anak-anak lain di Kampung Durian Runtuh. Kamu punya pandangan yang berbeda? Tulis di kolom komentar, yuk!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 9 Fakta Jarjit Singh di Upin dan Ipin, Jago Berpantun!