Siapa Karakter Joe di Film Street Fighter (2026)? Ini Penjelasannya!

Joe Street Fighter. (Dok. Capcom/Street Fighter)

Di Street Fighter, pemain akan menghadapi 10 musuh dari berbagai negara:

Berbeda dengan Street Fighter II dan seri setelahnya, kesepuluh musuh ini tidak bisa dimainkan. Pemain hanya dapat memilih Ryu atau Ken, lalu harus menaklukkan para petarung tersebut satu per satu, dengan Sagat sebagai musuh utama di akhir.

Yang menarik, banyak karakter dari Street Fighter pertama kemudian diolah ulang dan diintegrasikan ke lore modern:

Adon dan Sagat menjadi bagian penting dari konflik Muay Thai dan perjalanan Ryu,

Birdie dan Gen mendapat desain serta moveset baru yang jauh lebih matang di era Street Fighter Alpha dan seterusnya.

Namun dari semua karakter lawas itu, ada satu nama yang relatif jarang disentuh kembali oleh Capcom: Joe.

Inilah yang membuat kehadiran Joe di Street Fighter (2026) terasa unik. Dari sekian banyak pilihan karakter klasik, film ini justru mengangkat sosok yang nyaris terlupakan sejak era arcade awal, sebuah keputusan yang terasa tidak biasa.

Joe (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Dalam versi game, Joe memiliki latar belakang yang cukup tragis. Ia adalah mantan juara kickboxing Amerika Serikat yang tak terkalahkan dan tak terbantahkan, bahkan sempat berada di jalur untuk berlaga di Pan-American Fighting Championship. Namun, kejayaannya runtuh akibat ledakan emosi yang tak terkendali serta masalah keuangan, hingga membuat hidupnya berantakan dan memaksanya menjalani kehidupan sebagai buronan yang terus berpindah-pindah.

Pada tahun 1987, Joe melihat secercah harapan ketika ia mengikuti World Fighting Tournament yang diselenggarakan oleh sesama juara kickboxing, Sagat. Joe meyakini bahwa kemenangan di turnamen ini bisa menjadi kesempatan terakhir untuk membalikkan hidupnya. Karena itu, ia mendaftar di divisi Amerika Serikat bersama Mike.

Sayangnya, harapan tersebut kembali pupus. Baik Joe maupun Mike akhirnya dikalahkan oleh Ryu.

Yang menarik, dan agak ironis, adalah keputusan film Street Fighter. Alih-alih menghadirkan karakter-karakter kickboxer Thailand yang jauh lebih ikonis dan sudah terintegrasi kuat dalam lore modern seperti Adon atau Sagat, justru Joe yang dipilih untuk tampil.

Joe Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Menariknya, Joe, karakter yang di versi game sering tersisih dan jarang disentuh kembali, justru dipastikan tampil di adaptasi Street Fighter.

Yang lebih mengejutkan lagi, pemerannya bukan aktor sembarangan. Joe diperankan oleh Alexander Volkanovski, legenda kelas featherweight UFC yang dikenal karena dominasinya yang panjang dan konsistensinya di level elite.

Dari segi penampilan, Joe versi Volkanovski terlihat cukup setia dengan desain game-nya: celana panjang merah, rambut pirang, dan tampil bertelanjang dada, siluet klasik petarung kickboxing yang langsung terbaca sebagai Joe.

Tentu saja muncul spekulasi: apakah Joe akan berfungsi sebagai “korban” saja untuk menunjukkan level ancaman karakter lain?

Jika itu benar, memilih Joe memang relatif “aman” secara reaksi fans. Kekalahannya tidak akan memicu kontroversi sebesar jika yang tumbang adalah karakter veteran Street Fighter pertama lain seperti Birdie, Gen, Adon, atau Sagat.

Namun di sinilah pilihan casting menjadi menarik. Jika Joe memang hanya hadir untuk kalah cepat, maka memilih Volkanovski terasa terlalu berat. Dengan reputasi, fisik, dan latar belakang bertarungnya, ekspektasi penonton justru naik. Banyak yang akan penasaran melihat bagaimana gaya bertarung Joe ditampilkan, bukan sekadar menunggu ia tumbang.

Nah itu penjelasan siapa Joe di film Street Fighter (2026).

Menurutmu gimana?