7 Hal Menarik di Upin dan Ipin Episode Pesta Cahaya: Penuh Makna!
Momen paling berkesan, khususnya bagi Uncle Muthu!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Pesta Cahaya" adalah episode ke-22, 23, dan 24 di serial animasi anak Upin & Ipin Musim 10. Episode tersebut pertama kali ditayangkan pada Oktober 2016 lalu, bertepatan dengan perayaan Festival Diwali yang saat itu berlangsung mulai 28 Oktober hingga 1 November.
"Pesta Cahaya" menjadi salah satu episode paling berkesan di antara keseluruhan plot yang ditawarkan dalam serial Upin & Ipin. Pada episode tersebut, karakter-karakter yang dikisahkan sebagai keturunan India yang memeluk agama Hindu merayakan hari besar dalam kepercayaan mereka, yakni Deepavali.
Uniknya lagi, seluruh penduduk Kampung Durian Runtuh yang notabenenya berasal dari ras dan agama yang beragam turut menyukseskan dan meramaikan perayaan tersebut sebagai wujud toleransi. Jadi, selain menghibur, episode ini jadi begitu istimewa karena sarat akan pesan dan kesan.
Lalu, apa saja poin utama dari episode ini? Yuk, simak sejumlah hal menarik di Upin & Ipin episode "Pesta Cahaya" berikut!
1. Memori Uncle Muthu bersama Rajoo saat masih kecil
Episode "Pesta Cahaya" dibuka dengan adegan di mana Uncle Muthu mengawali harinya dengan penuh semangat. Tak sampai di situ, muncul memori ketika anak Uncle Muthu yang bernama Rajoo masih kecil dan masih tinggal di rumah bersamanya.
Saking bersemangatnya Uncle Muthu, ia bahkan sampai berkhayal bahwa Upin lah Rajoo tersebut. Padahal, Upin dan Ipin saat itu datang ke warung Uncle Muthu karena ingin membeli Es ABCD.
2. Uncle Muthu bersuka cita menyambut Hari Diwali
Upin dan Ipin gagal menikmati Es ABCD buatan Uncle Muthu, sebab saat itu kedai akan ditutup demi menyambut Hari Deepavali. Sebagai gantinya, Uncle Muthu membiarkan Upin dan Ipin mencicipi setoples murukku. Tak lama setelah itu, datang Uncle Ah Tong yang hendak meminta murukku tersebut, tapi ternyata telah dihabiskan oleh si kembar.
Saat itu, Uncle Muthu sekaligus mengundang Upin, Ipin, dan Uncle Ah Tong untuk menghadiri perayaan Diwali di rumahnya dengan cara yang unik khas orang India, yaitu lewat lagu dan tarian.
3. Perayaan Diwali di rumah Uncle Muthu terancam gagal
Keesokan harinya, Upin dan Ipin ikut bersama Uncle Muthu menaiki gerobak yang ditarik oleh Sapy. Gerobak tersebut mengangkut berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk Pesta Cahaya Deepavali.
Sayang, nasib sial tak dapat dihindari. Ketika melewati jalan berbatu, salah satu roda gerobak terlepas. Upin, Ipin, dan Uncle Muthu pun terjatuh, begitu pula dengan semua barang yang mereka angkut.
Uncle Muthu awalnya masih bisa menyelamatkan pelita alias kotak lampu yang menjadi komponen utama dari Festival Cahaya tersebut. Namun, seekor angsa mematuk Uncle Muthu dan membuatnya terjatuh.
Seluruh pelita pecah, Diwali di rumah Uncle Muthu terancam gagal.
Baca Juga: Teori: Apa yang Terjadi Jika Orang Tua Upin Ipin Masih Hidup?
4. Opah menjelaskan pentingnya cahaya bagi orang Hindu
Di rumah, Upin dan Ipin menceritakan kemalangan yang menimpa Uncle Muthu kepada Opah. Opah pun menjelaskan betapa pentingnya cahaya bagi orang-orang Hindu, terlebih ketika Hari Raya Diwali.
Menurut Opah, cahaya melambangkan kehidupan, kebaikan, kemenangan, serta kemuliaan. Itulah mengapa Deepavali dikenal pula sebagai Festival Cahaya.
5. Upin dan Ipin memanggil bantuan, Uncle Muthu dapat merayakan Diwali
Sementara Uncle Muthu frustrasi karena tak dapat merayakan Diwali, Upin dan Ipin berinisiatif untuk meminta bantuan kepada Tok Dalang dan Uncle Ah Tong. Beruntung, karena Uncle Ah Tong adalah pengepul barang bekas, dia jadi memiliki banyak stok pelita yang bisa digunakan untuk perayaan Deepavali.
Sebelum itu, Upin dan Ipin terlebih dahulu telah menyelesaikan kolam di teras rumah Uncle Muthu yang dibiarkan setengah jadi. Melihat usaha si kembar dan kedua sahabatnya tersebut membuat Uncle Muthu merasa sangat bahagia.
Sikap tolong-menolong antarkarakter yang berbeda-beda kepercayaan tersebut sekaligus mengajarkan toleransi kepada pada penonton Upin & Ipin.
Baca Juga: 6 Durian di Upin & Ipin Paling Populer, Pernah Cobain?
6. Uncle Muthu tetap ingat untuk bersedekah
Ketika Upin, Ipin, dan kawan-kawannya datang untuk merayakan Diwali, Uncle Muthu tampak tengah menyelesaikan kolam di teras rumahnya. Kolam sangat penting karena dapat mendatangkan keberuntungan sekaligus sebagai cara pemilik rumah untuk menyambut tamu-tamunya.
Di samping kolam yang berwarna-warni, Uncle Muthu juga menyediakan kolam tanpa warna. Hal itu sengaja ia lakukan agar hewan-hewan seperti ayam, angsa, bahkan semut dapat memakan beras yang menjadi bahan dasar kolam. Menurutnya, tindakan tersebut termasuk bentuk bersedekah.
Hebatnya, Uncle Muthu masih ingat untuk berbagi kepada hewan. Padahal, kalau mau diungkit, angsalah yang telah membuatnya hampir tak dapat merayakan Diwali.
7. Kemunculan Devi yang sukses menyemarakkan Festival Cahaya di rumah Uncle Muthu
Uncle Muthu mengundang banyak warga kampung untuk ikut meramaikan perayaan Festival Cahaya alias Diwali di rumahnya. Namun, Devi lah yang bisa kita sebut sebagai bintang utama pada malam tersebut.
Seperti Uncle Muthu, Devi juga seorang keturunan India dan pemeluk agama Hindu yang turut merayakan Deepavali. Devi datang ke rumah Uncle Muthu mengenakan sari, yakni pakaian tradisional perempuan India, lengkap dengan sebuah pelita di tangannya.
Devi mengajak serta Uncle Muthu untuk menari dan bernyanyi bersama, lalu diikuti oleh Upin, Ipin, dan yang lainnya. Adegan ini konon terinspirasi dari film-film Bollywood yang memang ikonis dengan tarian dan nyanyiannya.
Itulah beberapa hal menarik di Upin & Ipin episode "Pesta Cahaya", salah satu episode paling berkesan yang menyoroti perayaan Hari Deepavali atau Diwali. Bagaimana pendapatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 7 Fakta Fizi di Upin Ipin, si Cengeng yang Suka Asal Ngomong!