Daftar 6 Adegan Tambahan KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Lewih Medeni
Salah satunya adalah momen Widya dengan ibunya
Seperti yang sudah diperlihatkan di trailer, ada banyak adegan tambahan di KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni yang tak sempat dimunculkan di versi lamanya.
Apa saja adegan tersebut? Berikut daftarnya!
Baca Juga: Ada Cuplikan Sewu Dino di Extended KKN di Desa Penari! Ini Infonya!
1. Percakapan Widya dengan ibunya
Adegan ini dulunya sempat disinggung oleh SimpleMan karena tak masuk ke film versi lamanya.
Yah, momen ini adalah saat Widya dan ibunya berdialog saat persiapan KKN di desa penari tersebut.
Ibunya sendiri sempat melarang Widya karena merasa janggal pada desa yang diketahui berada di kedalaman hutan. Namun, anaknya tersebut mencoba meyakinkan sang bunda bahwa semua baik-baik saja karena ia bersam Nur dan teman-temanya.
Sang ibu pun cuma menasehati Widya untuk tetap waspada karena desa itu adalah tempat berkumpulnya semua makhluk gaib dengan berbagai karakter.
2. Widya meminta Nur menemaninya mandi
Di awal cerita, Pak Prabu menjelaskan bahwa desa mereka punya keterbatasan fasilitas untuk mandi dan buang air.
Hal itu tentu berimbas ke Widya yang mulai tak merasa nyaman karena seharian tak mandi. Ia pun sampai meminta Nur untuk menemaninya.
Nur sendiri sempat enggan, namun akhirnya ia setuju dengan syarat dapat giliran pertama untuk mandi.
3. Kegiatan utama KKN yang lebih ditonjolkan
Bisa dibilang adegan satu ini memperkuat nuansa KKN yang memang jadi tema utama film ini.
Sebelumnya, kita cuma bisa melihat samar-samar kegiatan KKN yang berlangsung pada momen Nur menabrak Ayu soal gelang temuannya.
Nah, sekarang kegiatan tersebut lebih diperlihatkan lagi, di mana kita bisa melihat para mahasiswa dengan helm keselamatan dan para warga bekerja sama membuat tempat penampungan air yang baru.
4. Anton menjelaskan ke Nur soal Tapak Tilas
Seperti yang kita tahu, Nur sempat merasa lemas sehingga harus diantar Bima pulang ke posko saat menjelajahi desa bersama Pak Prabu di awal kegiatan KKN.
Oleh karena itu, ia pun sempat menanyakan perihal Tapak Tilas yang sempat Anton dengar dari Pak Prabu.
Anton sendiri menjelaskan Tapak Tilas adalah wilayah hutan yang terlarang bagi para penduduk desa untuk memasukinya.
Dari situlah, Nur pun mulai sadar apa yang selama ini diperbuat Bima dan Ayu di tempat tersebut.
5. Warga kesurupan
Perbuatan Bima dan Ayu tidak hanya berimbas ke Widya dan Nur tapi juga para warga lokal.
Saat pembuatan tempat penampungan air berlangsung, terjadi sebuah peristiwa di mana ada warga yang kerasukan dan mencaci para mahasiswa yang dianggap tak berbuat sopan di wilayah desa.
Namun, ada warga lain yang justru kerasukan sosok jin yang berkata bahwa ia punya perjanjian untuk menjaga salah satu anak mahasiswa sehingga mereka berakhir bertengkar satu sama lain.
6. Kedatangan keluarga Ayu dan Bima
Adegan baru ini terjadi setelah Nur dan kawan-kawannya pulang dari desa tersebut.
Pada momen itu, terlihat beberapa orang yang kemungkinan adalah pihak kampus yang berbincang dengan warga desa dan keluarga dua mahasiswa.
Pihak keluarga sendiri sempat menangis saat melihat kondisi Bima dan Ayu. Bahkan ada saat Ilham sempat marah-marah ke Pak Prabu meski tak ada dialog tambahan dari thread SimpleMan.
Itulah daftar adegan tambahan di KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni.
Bagaimana pendapat kalian? Silahkan tulis di kolom komentar!
Baca Juga: 5 Alasan KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni Layak Ditonton!