Review Papillon: Usaha Seorang Tahanan Melarikan Diri

Suka film tentang usaha kabur dari penjara? Mungkin kamu mau cek film Papillon ini..

Review Papillon: Usaha Seorang Tahanan Melarikan Diri

Tertarik dengan kisah seorang tahanan yang ingin kabur dari penjara? Film remake tahun 1970-an ini mungkin bisa masuk ke dalam list film yang kamu perlu tonton. Rabu (25/9) Duniaku.net mendapat kesempatan untuk menghadiri screening perdana film Papillon di Cinemaxx Semanggi, Jakarta.

Penasaran bagaimana film ini? Berikut review Papillon versi Duniaku.net.

Sinopsis

SPOILER ALERT!

Berlatar belakang Paris di tahun 1931, Charrière atau Papillon (diperankan oleh Charlie Hunnam) adalah seorang pencuri yang dituduh melakukan pembunuhan.

Tidak terima kekasihnya dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup, Nenette (diperankan oleh Eve Hewson) menyarankan Papillon untuk mengajukan naik banding. Papi yang tidak sepikiran merasa satu-satunya cara hanyalah kabur dari Camp De La Transportation. 

Menjalani hari sebagai tahanan, Papi bertemu dengan Julot (diperankan Michael Socha) dan mulai merencanakan pelarian.

Tetapi mereka sadar bahwa semua rencana tersebut baru bisa berjalan jika keduanya memiliki uang. Papi memutuskan untuk membentuk tim bersama si pemilik uang Louis Dega (diperankan Rami Malek).

Review Papillon: Usaha Seorang Tahanan Melarikan Diri sumber: imdb[/caption]

Suatu pagi kepala sipir meminta semua tahanan datang ke lapangan menghadap guillotine (alat pemenggal kepala) pertanda akan dilaksanakan eksekusi.

Ternyata orang itu adalah teman Papi, Julot karena tertangkap telah membunuh seseorang. Kemudian Papi dan Dega ditugaskan membawa tubuh Julot ke Hutan. Kesempatan ini digunakan Papi untuk kabur meski harus meninggalkan Dega sendiri.

Singkat cerita Papi diasingkan ke Devil's Island selama dua tahun.

Melewati malam sunyi ditemani sinar matahari seorang pada siang hari, Dega masih peduli kepada temannya. Dengan menyelundupkan potongan buah kelapa setiap hari Papi sadar akan arti pertemanan yang sesungguhnya.

Review Papillon: Usaha Seorang Tahanan Melarikan Diri sumber: imdb[/caption]

Usai dua tahun dipenjara dirinya tidak putus asa. Papi terus mencoba melarikan diri kali ini dengan bantuan 2 teman lainnya, Celier (diperankan Roland Møller) dan Maturette (diperankan Joel Basman).

Papi, Dega, dan Maturetter berhasil kabur ke Kolombia menggunakan kapal meski Celier harus meninggal di perjalanan.

Sayangnya kebebasan ketiga orang itu tidak bertahan lama setelah para sipir datang dan menangkap mereka. Maturette tertembak oleh sipir saat mencoba kabur. Keduanya kembali dipenjara di Devil's Island, kali ini selama 5 tahun.

Mengandalkan ombak, sampan, dan gelombang laut Papi akhirnya berhasil keluar dari penjara setelah ditahan sekian lama. Namun Dega lebih memilih untuk tinggal di pulau itu ketika diajak pergi oleh Papi.

Apakah film ini layak kamu tonton? Simak review Papillon di halaman selanjutnya

Berasa Ada di Dalam Film

Michael Noer selaku sutradara melakukan tugasnya dengan baik untuk film Papillon. Setiap inti cerita digambarkan secara realistis sehingga penonton bisa benar-benar memahami bagaimana situasi pada masa itu.

Tidak jarang juga ditemukan adegan kekerasan dan pertumpahan darah yang menggambarkan siksaan para tahanan. Beberapa scene mungkin sangat tidak nyaman dilihat oleh penonton, tetapi memang itulah yang terjadi.

Review Papillon: Usaha Seorang Tahanan Melarikan Diri sumber: imdb[/caption]

Para pemain seperti Charlie Hunnam dan Rami Malek juga sangat mendalami perannya.

Bisa diakui bahwa penulis sendiri bisa menilai Rami Malek adalah aktor yang hebat. Rami sendiri ditunjuk menjadi pemeran Freddie Mercury untuk film Bohemian Rhapsody tayang November mendatang.

Untuk jalan cerita, film ini memang membahas sejarah, jadi bagi kalian penggemar true stories mungkin film ini bisa jadi salah satu rekomendasi. Namun penulis sendiri merasa alur jalan cerita film ini sedikit lambat sehingga terkadang agak tidak sabar menunggu bagaimana akhir dari cerita.

Kesimpulan

Kesimpulannya film ini worth untuk ditonton. Tidak hanya menambah pengetahuan akan sejarah tertentu tetapi juga mengajarkan nilai kesetiakawanan antara Papi dan Dega.

Walaupun memang film ini di-remakePapillon tidak kalah keren dengan film aslinya di tahun 70-an. Untuk itu penulis memberikan nilai 7.5 dari 10 untuk film ini.

Film klasik ini sudah dapat disaksikan di bioskop Cinemaxx, mulai 26/9/18.

Sampaikan pendapatmu di kolom komentar ya!


Diedit oleh Doni Jaelani

Updated 29/9

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU