Review Bluebell: Nuansa Harmoni dan Romansa yang Dipadukan Secara Sempurna
Jika kamu senang dengan film romansa yang ngga monoton dan "ketebak", kamu harus menonton Bluebell!
Jika kamu merupakan orang yang anti nonton film-film romansa terutama untuk para cowo-cowo yang mengaku 'macho', coba deh tonton Bluebell. Kamu dijamin tidak akan menyesal. Maka dari itu, simak dulu yuk review Bluebell versi Duniaku.net berikut ini.
Sinopsis
Film Bluebell menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama.... wait for it.... Bluebell (Regina Rengganis). Ia merupakan seseorang yang sangat menggemari hobinya, yaitu bernyanyi dan berselancar atau bahasa gaulnya, surfing.
Ia merupakan seorang perempuan yang ceria dan hidup dengan penuh warna. Film ini juga menceritakan mengenai kisah cinta antara Blubell dan juga Mario (Qausar Harta Yudana). Namun, ini bukan film cinta biasa, ada drama dan cerita di balik semua itu.
Drama
Salah satu aspek yang membuat film ini menonjol adalah drama dari kisah Bluebell dan Mario. Bukan, ini bukan drama-drama sinetron yang biasa ditonton di siaran televisi lokal. Ini adalah drama yang menurut penulis lebih dramatis daripada Rome dan Juliet sendiri!! (Ngga deng). Tapi bisa jadi ini benar. Sayangnya tidak bisa spoiler di artikel ini, jadi kamu harus menontonnya terlebih dahulu baru memutuskan.
Lalu, ketegangan dan kebiasan dari cerita film ini juga patut diacungi jempol. Banyak adegan-adegan yang menurut penulis bisa ditebak apa yang terjadi, namun nyatanya berbeda. Hal-hal seperti ini yang membuat drama film Bluebell semakin menyentuh di hati.
Musik
Aspek berikutnya yang membuat film ini keren menurut penulis adalah perpaduan musiknya yang aduhai enak didengar. Ya, lagu-lagunya sangat menyentuh di hari seperti film Posesisf. Namun, bedanya dengan film Posesif yang cenderung 'galau', di film Bluebell, lagu-lagunya dipadukan antara yang galau dan yang senang.
Fakta bahwa Bluebell sendiri yang merupakan seseorang penggemar musik juga memperkuat aspek ini. Walaupun bukan suara asli dari Regina Rengganis (yang menurut penulis merupakan salah satu kelemaha dari film ini), hal tersebut secara langsung menunjukkan bahwa ini adalah film bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang musik.
Kalau boleh jujur, penulis masih sering mendengarkan lagu-lagu dari Bluebell di akun Spotify maupun akun Joox penulis. Lagu I can't Dream dan juga Bias senantiasa menemani penulis dalam 'mewarnai' hari-hari penulis (bahkan selagi menulis review ini).
Kesimpulan
Satu-satunya kekurangan dari film Bluebell adalah film ini tidak banyak hadir di bioskop-bioskop. Penulis sampai rela ke tempat yang lebih jauh hanya untuk menonton. Selebihnya, kamu tidak akan menyesal ketika duduk di bangku bioskop dan menontonnya selama kurang lebih satu setengah jam.
Lantunan musik yang enak didengar bahkan sampai besoknya pun kamu pasti akan terngiang. Ditambah lagi cerita romansanya yang tidak bisa ditebak dan serba bikin penasaran. Penulis berikan nilai 8 dari 10 untuk film yang disutradarai oleh Muhammad Yusuf ini.
Itu tadi merupakan review Bluebell versi Duniaku.net. Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu yang sekiranya galau dan butuh film hiburan ya!