Review My Spy, Film Mata-Mata Rasa Keluarga

Saat otot bertemu dengan otak

Damian

13 March 2020

Akhir-akhir ini kita jarang disuguhi film mata-mata yang memasukan unsur komedi atau keluarga di dalamnya. Hal ini berbanding terbalik dengan tahun 90-an, ketika Home Alone meledak di pasaran sehingga akhirnya semua studio berlomba-lomba membuat film dengan tema anak-anak dan keluarga. Termasuk di dalamnya beberapa judul film dengan tema mata-mata alias family spy.

Nah, My Spy berusaha memunculkan kembali lini genre yang cukup jarang tersebut di tahun 2020 ini. Tapi lagi-lagi yang jadi pertanyaan adalah, apakah film ini mampu mengangkat genre tersebut?

1. Kisah agen lapangan banting stir

myspy.movie

Kisah My Spy dibuka dari aksi agen JJ Cena (Dave Bautista) yang menyebabkan hancurnya jaringan teroris yang dipimpin oleh Marquez (Greg Bryk). Sayangnya dalam aksi tersebut JJ tidak berhasil membunuh Marquez dan kehilangan plutonium yang sedang ditransaksikan.

Sejak misi tersebut JJ mendapatkan teguran dan penugasan khusus oleh Kim (Ken Jeong). Penugasan tersebut tidak melibatkan aksi yang berbahaya yang merupakan spesialisasi JJ. Sebagai gantinya JJ harus mengintai seorang keluarga kecil di Chicago, bersama dengan Bobbi (Kristen Schaal) yang merupakan operator komunikasi.

Misi akhirnya dimulai, JJ memasang berbagai alat penyadap di rumah keluarga tersebut. Termasuk ke dalam sebuah bola yang diletakkan di ruang bermain. Sayangnya bola tersebut berhasil ditemukan oleh Sophie (Chloe Coleman), dan pada akhirnya dia melakukan penyelidikan “kecil-kecilan”.

Di luar dugaan Sophie berhasil menemukan lokasi JJ dan Bobbi yang berada di lantai atas apartemen mereka. Anak kecil pintar ini lalu mengancam akan membocorkan operasi CIA yang sedang mereka lakukan. Untuk “menyogok” Sophie, JJ pada akhirnya harus menemani Sophie bermain ice skating, atau datang ke pertemuan guru dan orang tua murid.

Dari situ pekerjaan JJ dan Bobbi mulai bergeser. Semula mereka hanya ingin memata-matai keluar kecil tersebut, sekarang mereka harus terlibat langsung dengan kehidupan Sophie dan sang ibu, Kate Newton (Parisa Fitz-Henley).

2. Cerita yang sangat sederhana

myspy.movie

Layaknya film keluarga pada umumnya, My Spy memiliki plot yang sangat sederhana dan to the point. Hasil film ini sangat mudah untuk diikuti tanpa harus memikirkan plot yang sulit atau rumit. Saking sederhananya, kami jadi merasakan kalau plot My Spy kelewat datar apalagi kalau dibandingkan dengan film family spy lainnya.

Sepertinya kelemahan di atas tercipta berkat akting lurus dari Dave Bautista. “Drax The Destroyer” ini benar-benar menunjukkan kemampuannya untuk tidak terlihat seperti yang dia ceritakan di Avengers Infinity War.

Entah kenapa kami tidak berhasil menemukan ekspresi yang menarik dari Dave Bautista di film ini. Mungkin dia harus sedikit mencontek gaya Dwayne Johnson ketika berakting di film keluarga. Tentunya akting Dwayne Johnson paska film Tooth Fairy yang konyol itu.

Selain akting Dave Bautista yang terbilang datar, film ini juga mencoba menerapkan berbagai formula komedi yang cukup generik. Dari sini kamu akan sadar adanya kemungkinan kalau Hollywood mulai kehabisan ide untuk urusan film family spy.

Tapi untunglah film My Spy tetap memiliki “hook” untuk membuat kami tertawa. Kelucuan tersebut datang dari banyaknya referensi yang dihadirkan oleh Peter Segal ke dalam film. Beberapa referensi memang terasa terlalu tua, tetapi referensi lainnya sangat pas dan menghibur.

3. Kesimpulan akhir My Spy

myspy.movie

Kami tidak bisa banyak memberikan komentar untuk film My Spy. Pasalnya film ini memang kelewat sederhana dan kurang menonjol kalau dibandingkan dengan film family spy lainnya. Tapi walaupun begitu kami sangat menikmati My Spy sebagai film popcorn yang sekali tonton habis.

My Spy berhak untuk mendapatkan nilai 3 dari 5 bintang review yang biasa kami berikan. Sebuah film menarik dengan elemen keluarga yang sangat kental. Tidak ada salahnya kamu meluangkan waktu sejenak untuk menonton film sederhana ini di bioskop kesayangan kamu.