Review Asterix & Obelix: The Middle Kingdom, Petualangan Duo Galia 

Asterix & Obelix kembali berjalan-jalan ke negara yang jauh

Review Asterix & Obelix: The Middle Kingdom, Petualangan Duo Galia 

Asterix dan Obelix selalu memiliki ruang khusus di hati kami. Komik perancis yang menceritakan perjuangan Asterix dan Obelix dari Galia ini sudah diadaptasi ke berbagai media, Mulai dari, animasi, video game, dan tentu saja film layar lebar.

Sayang dua film terakhir Asterix dan Obelix mendapatkan penerimaan yang buruk dari kritikus dan penonton. Menyebabkan Anne Goscinny, putri pencipta Asterix Rene Goscinny , menyatakan serial tersebut membutuhkan reboot dalam hal ide dan casting.Dari pernyataan ini munculah Asterix & Obelix: The Middle Kingdom. Sebuah cerita Asterix & Obelix yang tidak pernah ada di komiknya.

Oh iya, entah mengapa judul Asterix & Obelix: The Middle Kingdom mengingatkan kami pada judul Indonesia dari Asterix & Obelix: Desa Belah Tengah.

1. Asterix dan Obelix pergi ke China

Review Asterix & Obelix: The Middle Kingdom, Petualangan Duo Galia Dok. Pathe

Seperti biasanya, film “Asterix & Obelix: The Middle Kingdom” mengangkat cerita tentang petualangan prajurit Galia bernama Asterix (Guillaume Canet) dan Obelix (Gilles Lellouche) yang sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu hari masyarakat Desa Galia dikejutkan oleh kedatangan Bankruptix (Jonathan Cohen) yang membawa putri dari Kekaisaran ChinaHan Xuandi, Sah Hee (Julie Chen) serta pengawalnya, Kah Rah Tay (Leanna Chea).

Kedatangan keduanya bermaksud untuk meminta bantuan masyarakat Galia untuk menyelamatkan ibunda dari putri Sah hee dan menyelamatkan kerajaan dari kudeta pangeran Deng Tsin Qin (Bun-hay Mean). Asterix dan Obelix akhirnya setuju untuk membantu dan mengawal pembebasan ibunda dari sang putri.

Berbekal ramuan ajaib dari dukun sakti, keduanya optimis melaju ke negara China untuk menyelamatkan ibunda dari putri Sah Hee. Sementara itu, pangeran Deng Tsin Qin juga mencari bantuan ke Julius Caesar dan kerajaan Romawi.

Baca Juga: Review Coffee Talk Episode 2: Hibiscus and Butterfly, Apa yang Beda?

2. Masih memiliki berbagai ciri khas Asterix & Obelix

Review Asterix & Obelix: The Middle Kingdom, Petualangan Duo Galia Dok. Pathe

Film ini digarap dengan pakem klasik dari seri Asterix & Obelix. Di dalamnya kamu bakal menemukan sebuah perjalanan jauh dan budaya baru yang belum pernah dilihat oleh keduanya. Perkelahian yang berat sebelah karena ramuan ajaib, nama-nama kocak yang memang kerap digunakan oleh René Goscinny dan Albert Uderzo di dalam komik mereka. Terakhir, perkelahian melawan bajak laut yang selalu hadir di awal atau akhir perjalanan. .

Sayangnya dengan berbagai format klasik tersebut, Asterix & Obelix: The Middle Kingdom malah terkesan malas dan dangkal dalam mengembangkan cerita, latar belakang, dan konflik yang hadir di China. Semuanya berjalan lurus-lurus saja tanpa ada penjelasan yang cukup.

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya plot tambahan yang tidak berkaitan langsung dengan cerita utamanya. Seperti kisah cinta segitiga yang terjadi antara Putri Sah hee, Asterix dan Bankruptix. Kisah cinta pada pandangan pertama antara Obelix dan pengawal sang putri, Kak Rah Tay. Dan Antivirus (Zlatan Ibrahimovic), yang merupakan mata-mata dan tentara terkuat Caesar.

3. Kesimpulan

Review Asterix & Obelix: The Middle Kingdom, Petualangan Duo Galia Dok. Pathe

Well, secara keseluruhan, film ini tetaplah menjadi cerita Asterix dan Obelix yang menyenangkan untuk diikuti. Terutama bila kamu membutuhkan hiburan ringan yang tidak membutuhkan logika ataupun pemahaman apapun ketika menikmatinya.

Selain itu, visual dan desain set pada film ini digarap dengan serius. Sehingga masing-masing karakter terlihat meyakinkan dan didukung oleh efek yang bagus juga. Dengan kelebihan ini kami bisa menyematkan nilai 3,6 dari 5 bintang review untuk Asterix & Obelix: The Middle Kingdom.

Film ini akan tayang sebentar lagi di bioskop-bioskop kesayangan mu. Jangan sampai kelewatan ya.

https://www.youtube.com/embed/poBI837NxbI

Baca Juga: Review Guy Ritchie’s The Covenant, Bukan Sekedar Perang 

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU