Penilaian Film: The Unbreakable Boy, Rayakan Kehidupan dalam Kerapuhan

Drama keluarga dengan autisme dan Osteogenesis imperfecta

UB-Boy.jpg

GENRE: Drama

ACTORS: Zachary Levi, Meghann Fahy, Jacob Laval

DIRECTOR: Jon Gunn

RELEASE DATE: 28 Februari 2025

RATING: 3/5

The Unbreakable Boy adalah film yang membawa kita dalam perjalanan emosional tentang keluarga, harapan, dan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Diadaptasi dari memoar Scott LeRette yang terbit tahun 2018, film ini menceritakan kehidupan Austin LeRette, seorang anak dengan autisme dan Osteogenesis imperfecta (brittle bone disease) yang memiliki pandangan unik terhadap dunia. Dengan optimisme yang luar biasa, Austin mengajarkan orang-orang di sekitarnya bahwa kebahagiaan bukan tentang kesempurnaan, melainkan bagaimana kita menerima hidup apa adanya.

Disutradarai oleh Jon Gunn, yang sebelumnya menggarap "Jesus Revolution" dan "The Case for Christ," film ini menggabungkan drama keluarga yang kuat dengan pesan inspiratif tanpa terkesan menggurui. Zachary Levi berperan sebagai Scott, ayah Austin, yang berjuang dengan trauma masa lalunya sambil berusaha menjadi ayah yang baik. Sementara itu, Jacob Laval menghadirkan sosok Austin dengan energi dan keceriaan yang menular, menjadikannya pusat emosi dalam cerita ini.

1. Perjalanan Ayah dan Anak Menuju Pemulihan

Ub-Boy-3.jpgDok. Lionsgate

Salah satu aspek terkuat dalam The Unbreakable Boy adalah hubungan antara Scott dan Austin. Scott adalah pria dengan masa lalu kelam, berjuang melawan kecanduan alkohol dan trauma yang belum terselesaikan. Sebagai seorang ayah, ia menghadapi tantangan besar dalam membesarkan Austin, yang sering keluar masuk rumah sakit akibat kondisinya.

Perjalanan Scott penuh dengan naik turun, dari frustrasi hingga momen-momen penuh kasih yang menyentuh hati. Zachary Levi menampilkan akting yang emosional dan autentik, memperlihatkan sosok ayah yang belajar menerima kenyataan bahwa putranya bukanlah beban, melainkan berkah. Lewat kebersamaannya dengan Austin, Scott menyadari bahwa dalam hidup, luka dan keterpurukan bisa menjadi bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan sejati.

Baca Juga: Penilaian Film: Conclave, Intrik dan Ketegangan Pemilihan Paus

2. Keindahan dalam Ketidaksempurnaan

UB-Boy-4.jpgDok. Lionsgate

Film ini menghadirkan filosofi kintsugi, seni Jepang yang memperbaiki pecahan keramik dengan emas, sebagai metafora bagi kehidupan Austin dan keluarganya. Alih-alih menyembunyikan luka, mereka belajar untuk menerima dan merayakan ketidaksempurnaan sebagai bagian dari keindahan hidup. Austin, meski harus berhadapan dengan keterbatasan fisik dan perlakuan kasar dari teman-temannya, tetap memilih untuk melihat dunia dengan penuh kebahagiaan.

Patricia Heaton dan Meghann Fahy turut memberikan warna dalam cerita sebagai ibu Scott dan ibu Austin. Mereka menjadi pilar dukungan di tengah kekacauan yang dialami Scott, menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat di mana seseorang bisa menemukan kekuatan, meski dalam keadaan paling rapuh sekalipun.

3. Pesan Positif dan Keajaiban Sederhana

UB-Boy-2.jpgDok. Lionsgate

The Unbreakable Boy tidak hanya menyentuh sisi emosional penonton, tetapi juga memberikan pesan positif yang mudah diterima semua kalangan. Film ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sering kali ditemukan dalam hal-hal kecil—seperti menikmati milkshake favorit, mengenakan topi warna-warni, atau sekadar tertawa bersama orang tersayang.

Di tengah banyaknya film yang mengangkat tema keluarga dan anak berkebutuhan khusus, The Unbreakable Boy menonjol dengan pendekatannya yang penuh optimisme. Jika "Wonder" dan "The Peanut Butter Falcon" menampilkan perjuangan menghadapi tantangan hidup, film ini lebih menekankan pada bagaimana kita bisa memilih untuk bahagia, terlepas dari segala kekurangan yang ada.

Setelah mengalami penundaan rilis akibat pandemi, film ini akhirnya hadir untuk memberikan inspirasi bagi banyak orang. Dengan penyampaian yang ringan namun bermakna, The Unbreakable Boy adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap momen dalam hidup. Sebuah kisah yang menunjukkan bahwa bahkan dalam kerapuhan, kita bisa menemukan keindahan yang tak tergantikan.

https://www.youtube.com/embed/pGbLX3__m60

Baca Juga: Penilaian Film: Cleaner, Film Aksi dengan Formula Die Hard

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU