6 Fakta Mbah Dok, Roh Penjaga Nur dari KKN di Desa Penari
Badarawuhi saja segan padanya
Selain Badarawuhi, ada juga sosok makhluk gaib lain yang menjadi pusat perhatian para penonton. Ia adalah Mbah Dok, penjaga gaib yang mengikuti tokoh Nur dari awal cerita. Ia sendiri berperan penting dalam konflik cerita KKN di Desa Penari.
Apa saja fakta menarik tentang Mbah Dok KKN di Desa Penari, entitas berwujud nenek-nenek satu ini? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: 6 Fakta Badarawuhi, Siluman Ular Penari dari KKN di Desa Penari
1. Telah mengikuti Nur sejak kecil
Dalam cerita yang dituturkan oleh SimpleMan, Mbah Dok diketahui telah mengikuti Nur bahkan sejak kecil.
Nur sendiri baru tahu setelah ia menemui seorang guruagama yang sempat menangani dirinya. Menurut info yang ia dapat, Mbah Dok memang sudah tak bisa dipisahkan dengan Nur dengan cara apapun.
Nah karena pada akhirnya Mbah Dok dibiarkan, ia pun berjanji bahwa ia akan menjaga Nur dari ancaman apapun termasuk Badarawuhi.
2. Mengambil wujud nenek-nenek
Sesuai namanya, Mbah Dok ditampilkan dengan wujud seorang nenek tua renta.
Hal itu dibuktikan dalam thread yang ditulis SimpleMan, penampakan Mbah Dok sendiri dideskripsikan langsung oleh Mbah Buyut dan guru agama Nur yang pernah mengobatinya.
Karakter yang diperankan oleh Dewi Sri Salatiga ini juga memiliki ciri khusus di mana mata kirinya diperlihatkan buta sebelah.
Kuat dugaan, alasan Mbah Dok mengambil wujud ini agar sesuai dengan perannya, yaitu mengasuh dan menjaga Nur yang dianggap sebagai cucunya sendiri.
3. Kurang disukai para penghuni gaib desa tempat KKN
Selain Widya yang diketahui memiliki getih anget, Nur juga menjadi korban teror dari makhluk-makhluk penunggu hutan tempat para mahasiswa KKN. Ia bahkan mendapat teror yang lebih jelas seperti penampakan penari dan suara gamelan.
Penyebabnya pun terungkap saat Nur berkunjung ke kediaman Mbah Buyut. Menurut sang dukun, penjaga Nur yang bernama Mbah Dok ternyata tak diterima memasuki wilayah Badarawuhi karena sering membuat masalah.
Masalahnya, Mbah Dok juga terikat secara spiritual sehingga jika dipisah secara paksa, Nur justru bisa meninggal. Oleh karena itu, Mbah Buyut pun melakukan sesuatu agar Mbah Dok cukup dilepas saja.
4. Sosok yang memberitahu nama Badarawuhi pada Widya
Dalam cerita KKN di Desa Penari, nama Badarawuhi sendiri tergolong tabu untuk diucapkan. Para warga lokal saja hanya berani menyebut makhluk satu ini dengan panggilan Dawuh.
Orang yang pertama membocorkan nama Badarawuhi sendiri justru adalah Mbah Dok yang kala itu merasuk ke tubuh Nur.
Ia pun langsung memberitahu Widya tentang nama sosok yang mengincarnya dan konsekuensi yang akan diterima teman-temannya jika Bima tak dihentikan.
5. Kekuatannya konon sanggup menyaingi setengah populasi dedemit hutan
Meskipun berwujud nenek-nenek, kekuatan Mbah Dok bisa dibilang berada di level setara Badarawuhi. Hal itu terlihat jelas dari dialog siluman tersebut saat menemui Nur.
Konon, Mbah Dok sanggup meladeni setengah populasi demit penghuni hutan seorang diri dengan mudah. Padahal Mbah Buyut sendiri mengatakan jumlah demitnya saja bisa mencapai ratusan ribu.
Hal ini juga turut menjelaskan mengapa Nur masih bisa selamat meskipun sempat memegang selendang dan gelang penari milik Badarawuhi.
Padahal jika ada perempuan yang memegang dua benda keramat tersebut, maka ia sudah ditandai sebagai penari baru oleh Badarawuhi.
6. Disegani Badarawuhi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Badarawuhi memiliki hierarki tertinggi di hutan yang dihuni para dedemit. Otomatis, hal itu menandakan bahwa sosok ini memiliki kekuatan dan pengaruh yang jauh lebih kuat dari makhluk halus lainnya.
Namun saat menemui Nur, hal yang Badarawuhi katakan justru penghormatan kepada sosok Mbah Dok yang menjaga gadis tersebut. Meskipun demikian, ia juga tak akan segan bertarung melawan nenek tersebut jika Nur ikut campur.
Dialog tersebut seolah menjelaskan bahwa Badarawuhi telah memperlakukan Mbah Dok sebagai sosok rival yang setara dengan dirinya.
Itulah fakta-fakta menarik Mbah Dok KKN di desa penari, entitas penjaga Nur yang disegani Badarawuhi.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Baca Juga: Review KKN di Desa Penari, Sajian Horor Tanpa Penceritaan yang Kuat