Tiga Karakter Penting di Joker: Folie à Deux! Ada Harvey Dent?
Tiga karakter ini merupakan fokus kisah utama dari Joker 2
Sekuel Joker: Folie à Deux yang disutradarai oleh Todd Phillips kembali mengupas sisi gelap dari salah satu antagonis paling ikonik di dunia DC, Arthur Fleck alias Joker.
Film ini tidak hanya membawa kita lebih dalam ke dalam psikologi Arthur, tetapi juga memperkenalkan karakter-karakter baru yang memiliki peran penting dalam perjalanan hidupnya. Berikut ini adalah tiga karakter utama yang menjadi sorotan dalam film:
1. Arthur Fleck / Joker (Joaquin Phoenix)
Arthur Fleck, yang lebih dikenal sebagai Joker, adalah protagonis utama dalam film ini. Diperankan oleh Joaquin Phoenix, Joker adalah seorang pria dengan gangguan mental yang berjuang untuk menemukan tempatnya dalam masyarakat yang keras dan penuh ketidakadilan. Karakter ini pertama kali diciptakan oleh Bill Finger, Bob Kane, dan Jerry Robinson, muncul dalam komik Batman #1 pada tahun 1940 sebagai musuh bebuyutan Batman. Namun, dalam Joker versi 2019 dan sekuelnya, karakter Arthur Fleck dibentuk ulang sebagai mantan badut dan komedian yang gagal, yang kemudian terjerumus ke dalam dunia kekacauan setelah mengalami serangkaian trauma dan penghinaan.
Film Joker (2019) menggambarkan Arthur sebagai sosok yang terpinggirkan, tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh sistem yang seharusnya melindungi orang-orang seperti dirinya. Dalam Folie à Deux, Joker semakin dalam tenggelam dalam kegilaannya. Meski karakter Joker di komik sering digambarkan sebagai "Clown Prince of Crime," versi ini fokus pada Arthur yang menjadi simbol tanpa sadar bagi revolusi sosial, tanpa niat untuk menjadi pemimpin kejahatan. Ia hanya ingin diterima dan dicintai, tetapi masyarakat yang kejam malah membentuknya menjadi sosok monster yang ditakuti.
Baca Juga: Review Joker: Folie à Deux, Sebuah Sekuel Tanpa Arah
2. Harleen "Lee" Quinzel/Harley Quinn (Lady Gaga)
Harley Quinn, yang diperankan oleh Lady Gaga dalam Joker: Folie à Deux, merupakan karakter baru dalam sekuel ini. Dikenal sebagai pasangan dan partner-in-crime Joker, Harley Quinn pertama kali muncul di serial animasi Batman: The Animated Series pada tahun 1992, diciptakan oleh Paul Dini dan Bruce Timm.
Awalnya, Harley adalah Dr. Harleen Quinzel, seorang psikiater di Arkham Asylum yang jatuh cinta dengan pasiennya, Joker, dan akhirnya menjadi pendamping setia dalam tindakannya yang penuh kekacauan. Namun, di film ini, Harley digambarkan dengan lebih "grounded," dan karakternya dirombak agar lebih sesuai dengan dunia Joker yang lebih realistis.
Dalam Folie à Deux, Harleen Quinzel bukanlah Harley Quinn yang penuh humor dan tingkah laku eksentrik seperti dalam versi komik atau film lainnya. Dia adalah pasien di Arkham State Hospital yang awalnya penasaran dengan Arthur Fleck dan perlahan menjadi terobsesi. Hubungan mereka berkembang menjadi ikatan yang berbahaya, penuh manipulasi dan cinta yang salah arah. Phillips memfokuskan karakter Harley ini pada sisi gelap kepribadiannya, menghapus beberapa ciri khas Harley yang lebih kartun, dan menggambarkannya sebagai individu yang amoral dan licik.
3. Harvey Dent (Harry Lawtey)
Harvey Dent adalah salah satu karakter baru yang diperkenalkan dalam Joker: Folie à Deux, diperankan oleh Harry Lawtey. Di komik, Harvey Dent adalah sosok jaksa wilayah yang idealis, namun setelah insiden yang melibatkan asam yang merusak separuh wajahnya, dia berubah menjadi Two-Face, salah satu musuh Batman yang paling terkenal. Diciptakan oleh Bob Kane dan Bill Finger, Dent pertama kali muncul di Detective Comics #66 pada tahun 1942. Ia dikenal dengan dualitas moralnya yang terganggu, mencerminkan konflik antara baik dan jahat dalam dirinya.
Dalam versi Joker: Folie à Deux, Harvey Dent masih belum berubah menjadi Two-Face. Ia digambarkan sebagai jaksa baru yang ambisius, yang memanfaatkan situasi Arthur untuk keuntungannya sendiri. Karakternya di film ini berusaha untuk memenjarakan Arthur dan menggunakannya sebagai pijakan dalam karier politiknya.
Berbeda dengan versi Dent yang sering kita lihat di film lain seperti The Dark Knight (2008), Harvey di sini adalah sosok yang sangat sadar akan sorotan media dan ingin memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan dukungan publik. Lawtey menghindari menonton interpretasi sebelumnya dari karakter ini agar bisa memberikan sentuhan baru yang lebih fokus pada ambisi Harvey dalam dunia peradilan yang penuh intrik.
Peran 3 karakter ini dalam plot
Ketiga karakter ini memiliki peran krusial dalam alur cerita Joker: Folie à Deux. Arthur Fleck, yang kini semakin jauh dari kenyataan, menjadi pusat dari kekacauan yang tak terkendali, sementara Harley Quinn menambah dinamika baru dengan cinta obsesifnya yang memicu hubungan destruktif antara keduanya.
Di sisi lain, Harvey Dent menjadi simbol dari ambisi manusia yang tidak pernah puas, siap memanfaatkan ketidakstabilan Arthur untuk keuntungan politiknya sendiri. Interaksi antara ketiga karakter ini menciptakan ketegangan emosional yang menggerakkan cerita, menunjukkan bagaimana setiap individu memiliki dampak besar pada perkembangan mental Arthur.
Joker: Folie à Deux tidak hanya memperdalam pengembangan karakter Joker, tetapi juga membawa penonton lebih dekat ke dalam dunia psikologis karakter-karakter yang saling terkait.
Baca Juga: 5 Fakta Lee, Harley Quinn Versi Lady Gaga di Joker 2