Perbandingan Komposisi Tim Thunderbolts dan Avengers MCU!

- Thunderbolts memiliki tiga tipe super soldier yang berbeda, dengan beban emosional yang lebih kompleks daripada Captain America.
- Yelena Belova di Thunderbolts memiliki latar belakang mirip Natasha Romanoff, namun dengan dinamika emosional yang lebih rumit.
- Ghost di Thunderbolts adalah tech hero dengan fungsi kostum yang berbeda dari Iron Man, lebih fokus pada mobilitas dan infiltrasi.
Susunan anggota Avengers generasi pertama di MCU itu sudah jadi ikon, bahkan sering dianggap sebagai standar emas tim superhero modern.
Kenapa? Karena variasi tipe karakternya terasa seimbang. Ada satu super soldier (Captain America), satu tech hero (Iron Man), satu monster (Hulk), satu dewa (Thor), satu assassin (Black Widow), dan... ya, Hawkeye, manusia biasa dengan kemampuan luar biasa.
Nah, sekarang Thunderbolts versi MCU sedang tayang. Tapi gimana komposisi tim ini kalau dibandingkan dengan formasi Avengers pertama? Apakah mereka punya tipe-tipe yang setara? Atau malah terasa timpang?
Yuk, kita bahas tuntas dalam analisis perbandingan komposisi tim Thunderbolts dan Avengers MCU ini.
1. Tipe super soldier

Di Avengers: Captain America. Kita diperkenalkan dengan sosok super soldier yang benar-benar sempurna. Bukan hanya karena kekuatan fisiknya yang luar biasa, tetapi juga karena hati seorang hero yang tak bisa dimiliki sembarang orang. Steve Rogers, dengan integritas dan semangat juangnya, adalah contoh sejati dari apa artinya menjadi seorang pahlawan. Sosok seperti John Walker dan Sam Wilson mungkin bisa berusaha untuk mengikuti jejaknya, tapi pada akhirnya, mereka masih harus berjuang keras untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Steve. John Walker sendiri, meski diberi kehormatan untuk memakai titel Captain America, pada akhirnya gagal karena beban emosional dan ekspektasi yang terlalu besar.
Di Thunderbolts, kita melihat sebuah kejutan: ada tiga tipe super soldier. Pertama, Bucky Barnes, teman baik Steve Rogers yang pernah hidup sebagai Winter Soldier. Meski masa lalu kelamnya cukup berat, Bucky masih memegang prinsip-prinsip yang lebih dekat dengan Captain America, meskipun kini dia tampaknya lebih memilih untuk menahan diri dan menghindari kekerasan yang tidak perlu. Kedua, ada Red Guardian, hasil upaya Rusia untuk menciptakan sosok yang setara dengan Captain America. Meskipun kuat, karakter ini terasa lebih konyol dan seakan sudah melewati masa jayanya, seolah tidak bisa lagi mencapai level ketangguhan seperti Steve Rogers. Terakhir, ada John Walker, yang meskipun pernah menjabat sebagai Captain America, mengalami keruntuhan mental karena tekanan emosional dan ekspektasi yang terlalu tinggi. Walker pun "meledak" dan menjadi sesuatu yang jauh lebih gelap dari apa yang diharapkan oleh pemerintah atau publik. Walau setidaknya dia tak pernah benar-benar jadi penjahat.
Ketiga sosok ini, meskipun memiliki kekuatan yang luar biasa, jelas jauh berbeda jika dibandingkan dengan Steve Rogers. Mereka tak hanya membawa beban fisik, tetapi juga beban emosional yang lebih berat.
Mereka adalah super soldiers dengan cerita yang lebih kompleks dan, seringkali, lebih terluka secara emosional daripada Captain America. Mereka masih berusaha menemukan jalan mereka sendiri dalam dunia yang berbeda jauh dari sosok legendaris Steve Rogers.
Ya, ini termasuk Bucky.
2. Tipe assassin

Di Avengers: Natasha Romanoff adalah standar untuk tipe assassin dalam tim-tim Marvel saat ini. Sebagai mantan agen Red Room yang telah dilatih menjadi pembunuh terlatih sejak kecil, Natasha memiliki latar belakang yang kelam. Namun, dia tidak berhenti di situ. Dia berusaha keras untuk menebus masa lalunya dengan bertindak heroik, berusaha menghapus atau setidaknya memperbaiki ‘catatan merah’ yang menghantuinya.
Dalam Avengers: Endgame, hubungan Natasha dengan Clint Barton menunjukkan kedalaman karakternya. Ketika mereka berlomba untuk mengorbankan diri mereka supaya yang lain bisa memperoleh Soul Stone, kita menyaksikan sisi rela berkorban yang tulus. Bukti kuat bahwa Natasha lebih dari sekadar seorang pembunuh, dia adalah seorang pahlawan sejati. Pengorbanannya adalah simbol dari perjuangannya untuk menebus dosa-dosanya.
Di Thunderbolts: Yelena Belova hadir dengan latar belakang mirip Natasha, berhubung dia juga didikan program Red Room, namun dengan dinamika yang lebih rumit. Adik angkat Natasha ini terasa punya beban emosional yang lebih berat.
Dia sempat jadi korban snap, dan ketika pulih Natasha sudah mati. Mereka tidak sempat berjumpa lagi meski sudah berbaikan di Black Widow.
Kehilangan itu membuat Yelena harus menghadapi kesepian mendalam dan perasaan kehilangan yang mengganggu jiwanya. Ini diperburuk oleh dia tidak benar-benar punya target balas dendam. Clint Barton mungkin terlibat dalam kematian kakaknya, tapi Clint tak bisa dibilang bersalah juga.
Ada juga kenyataan bahwa, sementara Natasha akhirnya menemukan persahabatan dan tujuan di dalam Avengers, Yelena sering kali bergerak sendiri. Dia berada di bawah pengaruh Valentina Allegra de Fontaine yang moralitasnya dipertanyakan, memberikan Yelena lingkungan yang lebih abu-abu secara emosional dan etis.
Dalam hal ini, Thunderbolts bisa menjadi tempat yang tepat untuk pertumbuhan mental Yelena, tempat di mana dia bisa membangun kembali dirinya dan menemukan arah baru, setelah melalui begitu banyak kegelapan dan kehilangan. Apalagi di tim itu juga ada Red Guardian yang merupakan ayah angkatnya.
Dari segi kekuatan, Yelena dan Natasha memang terasa setara. Keduanya sangat terlatih dalam berbagai teknik bertarung dan menggunakan senjata dengan sangat terampil. Namun, perbedaan mereka terletak pada perjalanan emosional yang mereka jalani. Sementara Natasha mulai dengan jalan gelap dan kemudian berkembang menjadi pahlawan, Yelena terjebak dalam bayang-bayang kehilangan dan kebingungan, yang bisa membuat perjalanan emosionalnya lebih kompleks dan penuh tantangan.
3. Tipe tech hero

Di Avengers: Iron Man. Tony Stark juga adalah ideal tipe tech hero di tim-tim model begini. Sosok yang sangat genius dan punya armor yang membuat dia terasa seperti pesawat tempur dalam bentuk individual, mampu menghabisi banyak alien dengan persenjataan canggih.
Di Thunderbolts: Ghost. Ghost tergolong sebagai tech hero karena dia menggunakan suit khusus, Ghost Suit, untuk beraksi.
Tapi ada perbedaan fungsi kostum canggih antara dua tech hero ini.
Bagi Tony, armor adalah pilihan dan alat. Bagi Ghost, suit adalah penopang hidup. Tony bisa memilih kapan menggunakan atau melepaskan armornya. Ghost tidak punya kemewahan itu... kostumnya bukan hanya alat tempur tapi juga alat bantu. Ghost Suit adalah kostum eksperimental yang dibuat bukan untuk menyerang, tapi untuk mengendalikan kondisi tubuhnya yang terjebak dalam fasa kuantum akibat kecelakaan eksperimen kuantum. Tanpa kostum ini, Ava tidak bisa menstabilkan tubuhnya dan akan terus menembus objek secara tidak terkendali, disertai rasa sakit konstan.
Dari segi fungsi di tim, Ghost juga bukan tipe penyerang garis depan seperti Iron Man. Kostumnya tidak dilengkapi dengan senjata berat atau sistem pertahanan tingkat tinggi. Namun, kekuatannya terletak pada mobilitas ekstrem dan kemampuan untuk menghilang serta menembus objek padat, menjadikannya ahli dalam infiltrasi, sabotase, dan serangan kejutan. Dalam formasi tim, dia lebih mirip ‘hantu’ tak terdeteksi yang bisa muncul dan melumpuhkan target sebelum menghilang lagi.
4. Tipe dewa dan tipe monster

Di Avengers: Thor dan Hulk, dua Avengers terkuat. Thor memiliki kendali atas petir, yang ditambah dengan kekuatan super dan pengalaman tempur ribuan tahun membuat dia ancaman luar biasa bagi musuh-musuh Avengers, termasuk Thanos. Sementara Hulk adalah sosok dengan kekuatan luar biasa yang dapat mempecundangi banyak musuh yang menghalangi jalannya.
Di Thunderbolts: Menariknya, dalam tim ini kedua tipe ini diwakili oleh satu orang: Bob alias Sentry. Sentry adalah manusia dengan kekuatan setara dewa: terbang, super strength, kecepatan luar biasa. Dari segi kekuatan dia memang bisa dibayangkan menandingi Thor.
Namun Bob juga membawa sisi gelap, Void, yang muncul sebagai manifestasi dari trauma dan penderitaan emosionalnya. Ketika Void mengambil alih, Bob menjadi sosok yang tak bisa dikendalikan, mampu menyeret korban ke alam bayangan.
Sentry adalah gabungan unik dari dewa dan monster. Ia punya potensi untuk menyelamatkan dunia dan sekaligus menghancurkannya.
5. Kesimpulan: Thunderbolts agak timpang?

Yah, kalau dibandingkan begini Thunderbolts memang terasa agak timpang ya.
Tim ini punya tiga super soldier, sementara tipe dewa dan monsternya diwakili satu orang.
Tim ini juga terasa kurang punya anggota yang mendekati Hawkeye.
Jika kita tidak menghitung Sentry, sebenarnya Thunderbolts terasa lebih cocok menjadi unit operasi rahasia, karena mereka tidak punya sosok seperti Iron Man yang memiliki persenjataan untuk merontokkan pasukan musuh.
Dan itu sebenarnya tak mengherankan mengingat mayoritas dari mereka memang pernah kerja untuk Valentina Allegra de Fontaine untuk misi rahasia yang menguntungkannya.
Kalau menurutmu gimana perbandingan komposisi tim Thunderbolts dan Avengers ini? Sampaikan di kolom komentar!