Apakah Sentry Versi Film Dilemahkan di Thunderbolts?

- Sentry memiliki kekuatan mirip dengan versi komiknya, ditambah kekuatan trauma dan memori buruk.
- Sentry dalam film Thunderbolts masih baru dan kurang pengalaman dibanding versi komiknya.
- Potensi Void di film masih terkekang dan bersifat personal, belum sebesar versi komiknya.
Spoiler alert untuk yang belum nonton Thunderbolts*.
Penonton setia film Marvel mungkin sudah menyadari bahwa banyak karakter di MCU dibuat lebih lemah dibanding versi komik mereka.
Contohnya Thanos. Di komik, saat mengenakan Infinity Gauntlet, Thanos bisa dengan bebas memanipulasi realita, waktu, dan ruang. Ia membuat semua pahlawan, bahkan entitas kosmik, bertekuk lutut.
Bahkan snap yang menghapus setengah populasi semesta hanyalah permulaan dari rencananya, bukan klimaksnya.
Namun di film, Gauntlet justru tampak membebani. Satu snap saja sudah membuat lengannya rusak parah, dan dalam kondisi semua Batu sudah terkumpul pun, dia masih bisa nyaris dibunuh Thor.
Lalu bagaimana dengan Sentry, sang “Superman”-nya Marvel?
Apakah dia juga dilemahkan?
Nah, di sinilah situasinya jadi menarik.
1. Power set Sentry mirip dan bahkan ada tambahan?

Secara umum, kekuatan Sentry di film dibuat mirip seperti versi komiknya. Ia memiliki kombinasi super strength, super speed, kemampuan terbang, dan daya tahan fisik luar biasa. Level kekuatan yang membuatnya setara dengan sosok seperti Thor atau Captain Marvel di MCU. Singkatnya, ia bukan lawan yang cocok untuk tim seperti Thunderbolts, yang sebagian besar terdiri dari anti-hero dengan kekuatan yang relatif “membumi” seperti super soldier dan assassin.
Namun ada satu elemen baru yang terasa unik: baik Sentry maupun Void dalam film ini diberi kekuatan yang berkaitan dengan trauma dan memori buruk.
Sentry mampu memunculkan kenangan tergelap seseorang hanya dengan menyentuh mereka. Memori itu tidak hanya muncul dalam pikiran, tapi terasa begitu nyata dan menyakitkan seolah korban benar-benar mengalaminya kembali.
Sementara Void mampu menyelimuti area luas dengan kegelapan yang menyeret semua orang di dalamnya ke semacam alam bayangan, di mana mereka dipaksa menghadapi trauma dan memori paling buruk dari hidup mereka. Lebih parah lagi, sekalipun seseorang mencoba “lari” di dalam realitas bayangan itu, mereka hanya akan berpindah dari satu kenangan buruk ke kenangan buruk lainnya kecuali mereka bisa menemukan Bob.
Di komik, Void memang identik dengan kegelapan. Ia mampu memanipulasi kegelapan secara fisik, menciptakan bentuk-bentuk energi gelap yang bisa digunakan untuk menyerang, menahan, bahkan membentuk pasukan bayangan yang bergerak atas kehendaknya. Void adalah kekacauan dan kehancuran yang tidak hanya menghancurkan secara fisik, tapi juga membawa ketakutan dan kehampaan di setiap kemunculannya.
Tapi aspek terkait memori dan trauma ini terasa baru.
2. Sentry dilemahkan dari sisi pengalaman

Dalam versi komik, Robert Reynolds alias Sentry bukan hanya pahlawan berkekuatan luar biasa, tetapi juga sosok legendaris yang sudah lama beroperasi di dunia Marvel. Ia pernah menjadi teman dekat tokoh besar seperti Mister Fantastic dan Hulk, dan bahkan menjadi salah satu simbol harapan dunia. Sejak lama, dia sudah bertarung bersama para pahlawan, melewati berbagai momen penting yang mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu yang terkuat.
Namun karena ancaman Void, Sentry di komik mengambil keputusan ekstrem. Ia menghapus memori tentang dirinya, baik dari ingatannya sendiri maupun dari seluruh dunia, demi mencegah Void bangkit kembali. Jadi saat ia muncul kembali dalam komik New Avengers, tepat ketika penjara supervillain Raft dibobol oleh Electro, ia sebenarnya sudah memiliki sejarah panjang dan langsung menunjukkan kekuatannya: mengatasi ancaman Carnage dengan mudah, membawanya ke luar angkasa dan merobeknya dua.
Kontrasnya, dalam film Thunderbolts*, Bob Reynolds adalah sosok yang masih sangat baru dalam perjalanannya sebagai Sentry. Ini adalah awal mula kekuatannya muncul, dan ia sendiri masih belum sepenuhnya memahami atau mengendalikannya. Ia bukan sosok legendaris, melainkan seorang pria bermasalah yang kebetulan menjadi pusat dari eksperimen kekuatan super.
Rasa tidak percaya diri Bob tercermin jelas di akhir film. Meski ia memiliki kekuatan dahsyat, ia justru terlihat ragu menggunakannya kembali. Sebab setiap kali kekuatan Sentry ia lepaskan, potensi munculnya Void yang merupakan manifestasi sisi tergelap dalam dirinya juga ikut membayangi.
Kurangnya pengalaman ini bisa menjadi faktor yang sangat krusial ketika Bob dihadapkan pada ancaman lebih besar di masa depan, seperti Doctor Doom di Avengers: Doomsday. Sentry mungkin salah satu karakter terkuat secara fisik di MCU saat ini, tapi tanpa pengalaman dan stabilitas emosional, kekuatan sebesar itu bisa menjadi bumerang.
3. Potensi Void belum terlalu terasa

Di komik, Void adalah ancaman besar karena selain kekuatan Sentry dia juga punya kemampuan manipulasi bayangan yang bisa ia gunakan... tanpa nilai moral dari Robert Reynolds. Jadi dia dapat saja mematahkan tulang-tulang Hulk dan menggunakan kemampuannya memanipulasi materi untuk memusnahkan Loki.
Yang membuatnya makin menakutkan: Void bukan sekadar sisi gelap yang hanya muncul ketika Robert Reynolds kehilangan kendali. Ia adalah entitas mandiri. Dalam satu momen di komik, meski tubuh Robert dibuang ke matahari demi mencegah bangkitnya Sentry atau Void, sang Void tetap mampu memisahkan diri dan terus beraksi secara independen. Ini memperlihatkan betapa besar dan tak terkendalinya eksistensi Void di dunia Marvel Comics.
Bandingkan dengan versi MCU yang masih terasa jauh lebih terkendali.
Void di Thunderbolts* memang menunjukkan potensi menakutkan. Ia memiliki kekuatan setara Sentry, dan memperkenalkan kemampuan baru: menjebak korbannya dalam “alam bayangan” penuh trauma masa lalu. Kemampuan ini bisa Sentry arahkan ke individual, hingga mereka lenyap menyisakan siluet hitam di lantai atau di dinding, atau dengan melebarkan kegelapan ke sekelilingnya.
Area kegelapan besar yang ia ciptakan membuatnya terlihat sebagai ancaman spiritual sekaligus fisik. Namun, berbeda dari komiknya, Void versi film masih sangat erat terikat dengan Bob Reynolds sebagai manusia. Ia belum terlihat sepenuhnya lepas dari kendali Bob, dan aksinya terasa lebih seperti manifestasi trauma pribadi daripada entitas dengan kehendak dan agenda sendiri.
Karena itu, meskipun visual dan konsep Void di MCU terasa segar dan menggugah, tingkat ancamannya masih belum setara dengan versi komik yang hampir tidak bisa dihentikan.
Akan menarik untuk melihat apakah Void di masa depan akan berevolusi.
4. Kesimpulan?

Jawabannya: iya tapi dengan catatan.
Sentry di Thunderbolts* ditampilkan dengan kekuatan yang mendekati versi komik. Ia tetap super kuat, super cepat, dan super tahan banting. Namun, konteksnya berbeda. Ini adalah pertama kalinya Bob mendapatkan kekuatan tersebut, dan minimnya pengalaman bertarung menjadikannya lebih rentan. Bahkan di akhir film, terlihat ia ragu untuk menggunakan kekuatan itu lagi karena takut melepaskan Void. Dengan ketidakpastian itu, posisi Sentry saat ini terasa masih di bawah Captain Marvel atau Thor dalam hal keandalan menghadapi ancaman besar.
Aspek yang bisa jadi masalah ketika kekuatan dia dibutuhkan untuk melawan Doom di Avengers: Doomsday.
Sementara itu, Void juga tampil mengancam dengan konsep baru: membawa orang ke "alam bayangan" yang dipenuhi memori traumatis mereka. Namun jika dibandingkan dengan versi komik yang bisa memisahkan diri dari Bob, memusnahkan musuh kosmik, dan menciptakan kehancuran massal, Void di film terasa masih sangat terkekang dan bersifat personal. Potensinya belum benar-benar dilepaskan.
Jadi meskipun tidak dilemahkan dari sisi kekuatan mentah, Sentry dan Void di Thunderbolts memang masih dikurangi dari segi pengalaman dan skala ancaman, kemungkinan besar agar perkembangan mereka bisa terus dieksplorasi di film-film berikutnya.
Itulah analisis soal Sentry dan Void versi MCU vs versi komik.
Menurut kamu bagaimana? Yuk, diskusi bareng di kolom komentar!