Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Karakter yang Mungkin Menang Turnamen di Film Street Fighter (2026)

Ryu
Ryu (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)
Intinya sih...
  • Ryu mungkin tidak otomatis juara turnamen, konflik personal dengan Akuma bisa menjadi fokus utama cerita.
  • Ken memiliki peluang realistis untuk memenangkan turnamen, namun konflik personal atau ideologis bisa mengalihkan fokusnya.
  • Guile memiliki potensi menjadi pemenang teknis turnamen, sementara Ryu dan Ken menuntaskan konflik yang lebih besar di balik layar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Satu perbedaan besar Street Fighter dibanding dua pendahulunya langsung terasa dari konsep ceritanya.

Versi 1994 lebih menyerupai film perang melawan pasukan Bison, sementara The Legend of Chun-Li (2009) fokus pada kisah balas dendam kriminal. Turnamen, jiwa utama Street Fighter, hampir sekadar tempelan.

Di versi 2026, situasinya berbeda. Film ini secara eksplisit menghadirkan World Warrior Tournament, arena di mana para petarung terbaik dunia saling berhadapan untuk membuktikan siapa yang paling kuat.

Dan begitu turnamen benar-benar ada, satu pertanyaan besar pun muncul:

Siapa yang berpeluang menjadi juaranya?

Apakah tokoh utama seperti Ryu atau Ken?

Atau justru karakter lain yang di lore memang dikenal dominan?

Atau… mungkinkah pemenangnya bukan sekadar soal “siapa terkuat”, tapi siapa yang diizinkan menang oleh cerita?

Mari kita bedah 5 karakter yang paling mungkin keluar sebagai pemenang turnamen di film Street Fighter (2026).

1. Ryu

MV5BN2Q5ODAzYzYtNGUwMi00NDhkLTljZDEtNjk2MjJiZmQ0MTBjXkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
Dok. Legendary Pictures/Capcom (Street Fighter/Ryu)

Sulit membantah satu hal: Ryu tampaknya memang diposisikan sebagai tokoh utama di Street Fighter.

Secara logika film, protagonis utama sering kali berakhir sebagai pemenang. Jadi… apakah Ryu otomatis juara turnamen?

Belum tentu.

Justru menariknya ada di kemungkinan sebaliknya. Jika konflik utama Ryu di film ini bukan soal turnamen, melainkan soal konflik personal dengan Akuma—yang cakupannya berada di luar World Warrior Tournament, maka film ini punya ruang untuk twist yang lebih matang.

Bayangkan skenario di mana:

  • Ryu mungkin gugur di turnamen, atau memilih mundur,
  • tapi ia justru menemukan klimaks emosionalnya saat menghadapi Akuma,
  • entah dengan menolak Satsui no Hado, atau berdamai dengan jalan hidupnya sebagai petarung.

Dalam skenario ini, kemenangan Ryu bukan soal trofi, melainkan soal ketenangan batin dan identitas diri. Ia bisa saja “menang” secara naratif, tanpa harus tercatat sebagai juara turnamen.

2. Ken

MV5BZjQ4MzhkNTMtNWMwMC00NTFlLWI0YzQtZTJhZTFlMjBkNDNhXkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
Dok. Legendary Pictures/Capcom (Street Fighter/Ken)

Selain Ryu, Ken Masters juga tampak diposisikan sebagai tokoh sentral di Street Fighter. Dinamika mereka jelas akan menjadi tulang punggung cerita.Menariknya, jika merujuk ke lore game, ada indikasi kuat bahwa Ken pernah mengalahkan Ryu. Di era Street Fighter II, Ken berjanji tidak akan menikahi Eliza sebelum mampu mengalahkan Ryu. Fakta bahwa Eliza sudah menjadi istrinya di Street Fighter III mengisyaratkan bahwa Ken akhirnya memenuhi janji tersebut.

Tentu saja, belum ada kepastian apakah subplot Eliza ini akan diadaptasi ke versi film. Namun, fakta lore ini membuka kemungkinan menarik: Ken bukan sekadar bayangan Ryu, melainkan petarung yang memang berada di level puncak dan punya peluang realistis untuk memenangkan turnamen.

Di sisi lain, sama seperti Ryu, Ken juga berpotensi teralihkan oleh konflik yang lebih besar. Entah itu keterlibatannya dalam pertarungan melawan Akuma atau bentrokan dengan Bison, bukan tidak mungkin fokus Ken di film ini justru berpindah dari turnamen ke konflik yang lebih personal atau ideologis.

3. Guile

MV5BYzhiN2VjY2EtOWM5Ni00MWJlLWJhMzMtNzU4MzJmNzJiMDk3XkEyXkFqcGc@._V1_.jpg
Dok. Legendary Pictures/Capcom (Street Fighter/Guile)

Menariknya, Capcom tidak pernah secara resmi mengungkap siapa pemenang turnamen di Street Fighter II. Salah satu teori yang cukup populer menyebutkan bahwa turnamen tidak pernah benar-benar selesai, karena para petarung utama (Ryu, Ken, Guile, Cammy, dan Chun-Li) akhirnya mengalihkan fokus untuk memburu M. Bison, memaksa sang diktator mundur.

Meski begitu, dalam banyak spekulasi fandom, Guile sering disebut sebagai kandidat terkuat untuk pemenang teknis turnamen. Alasannya masuk akal: Guile adalah petarung militer yang disiplin, konsisten, dan fokus pada misi, tipe karakter yang secara naratif cocok untuk “menyelesaikan kompetisi” saat karakter lain terseret konflik personal.

Jika kita tarik ke Street Fighter, skenario ini justru terasa semakin mungkin.

Saya pribadi punya teori bahwa:

  • Ryu dan Ken akan lebih terseret ke konflik personal melawan Akuma,
  • sementara Bison sebagai diktator global justru perlu dihadapi oleh pihak yang punya motif berbeda—yakni militer dan intelijen.

Jika film ini mempertahankan elemen kematian Charlie Nash akibat ulah Bison, maka Guile otomatis menjadi figur yang paling logis untuk menghadapi sang diktator secara langsung.

Dalam skenario seperti itu, Guile bisa saja:

  • secara teknis menjadi pemenang World Warrior Tournament,
  • sementara Ryu dan Ken menuntaskan konflik yang lebih besar dan lebih personal di balik layar.

Pendekatan ini akan terasa elegan: turnamen tetap punya pemenang, tapi klimaks emosional film tidak hanya bergantung pada satu jalur cerita.

4. Chun-Li

Chun-Li. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)
Chun-Li. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Selain Ryu, Ken, dan Guile, Chun-Li adalah nama lain yang sering dispekulasikan fans sebagai pemenang Street Fighter II. Ia disiplin, konsisten, dan—berbeda dari Ryu dan Ken, tujuannya sejak awal sangat jelas dan terarah.

Dan kalau kita melihat Street Fighter, peluang Chun-Li justru terasa cukup besar.

Perhatikan logline resminya:

“Berlatar tahun 1993, dua Street Fighter yang telah lama terpisah, Ryu (Andrew Koji) dan Ken Masters (Noah Centineo), kembali terseret ke medan pertarungan ketika sosok misterius Chun-Li (Callina Liang) merekrut mereka untuk mengikuti World Warrior Tournament berikutnya…”

Dari sini saja sudah terasa bahwa Chun-Li bukan karakter pendukung biasa. Ia adalah pemicu cerita, perekat Ryu dan Ken, dan figur kunci yang menggerakkan duo utama kita terlibat turnamen itu sendiri.

Ada kesan kuat bahwa Chun-Li akan menjadi karakter terpenting ketiga dalam narasi, sejajar dengan Ryu dan Ken, bahkan mungkin lebih konsisten fokusnya.

Jika film ini mempertahankan identitas Chun-Li sebagai agen Interpol, maka tujuan akhirnya hampir pasti tetap mengarah ke M. Bison. Dalam skenario seperti ini, pembagian konflik menjadi masuk akal:

  • Ryu dan Ken menangani konflik personal dan ideologis mereka dengan Akuma
  • Chun-Li menuntaskan misi profesionalnya dengan mengalahkan Bison, baik di dalam atau di ujung turnamen

Jika itu yang terjadi, Chun-Li berpeluang menjadi pemenang turnamen secara keseluruhan, sementara Ryu dan Ken mendapatkan klimaks emosional mereka di jalur cerita yang berbeda.

Pendekatan ini tidak hanya adil secara lore, tapi juga kuat secara dramatis, karena setiap tokoh utama menang di medan yang memang paling relevan bagi mereka.

5. Joe

Joe Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)
Joe Street Fighter. (Dok. Paramount Pictures, Capcom/Street Fighter)

Ada juga kemungkinan yang lebih nyeleneh tapi justru sangat Street Fighter: World Warrior Tournament dimenangkan oleh “joke character.”

Kalau kita menengok ke lore game Street Fighter II, turnamen memang tidak pernah benar-benar jadi fokus sampai akhir. Ryu, Ken, Chun-Li, Guile, dan Cammy pada akhirnya lebih sibuk menyerbu markas M. Bison ketimbang menyelesaikan bagan turnamen secara rapi.

Jika pola ini diadaptasi ke Street Fighter, maka skenario berikut terasa masuk akal:

  • Turnamen berjalan di awal dan tengah film
  • Lalu situasi kacau ketika konflik dengan Shadaloo meledak
  • Beberapa petarung utama WO atau meninggalkan turnamen demi menghadapi ancaman yang lebih besar

Bahkan di sneak peek, kita sudah melihat indikasi arah ini: Ryu, Ken, dan Chun-Li terlibat langsung menghajar tukang pukul Shadaloo, bukan sekadar bertarung sesuai aturan turnamen.

Dalam kondisi seperti itu, bukan tidak mungkin pemenang turnamen justru datang dari karakter yang tidak terlibat konflik utama cerita. Dan di sinilah nama seperti Joe, atau bahkan Dan Hibiki, masuk akal sebagai juara teknis.

Mereka bisa saja:

  • tetap bertarung sesuai bagan,
  • tidak terseret konflik Bison vs para protagonis,
  • dan akhirnya “menang” karena semua petarung kelas berat sudah pergi mengurus urusan yang lebih besar.

Secara naratif, ini lucu, ironis, dan sangat selaras dengan semangat Street Fighter, di mana hasil turnamen tidak selalu menentukan siapa yang benar-benar “menang” dalam cerita.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

5 Karakter yang Mungkin Menang Turnamen di Film Street Fighter (2026)

28 Des 2025, 19:00 WIBFilm