8 Fakta Klan Metkayina Avatar 2, Terinspirasi Suku Bajo!
Budaya Indonesia Go Internasional!
Film Avatar 2:The Way of Water berfokus pada klan Metkayina yang memiliki tempat tinggal di Samudra Pandora. Klan ini memiliki desa di atas laut dan hidup berdampingan dengan flora dan fauna di sekitarnya.
Namun, baru-baru ini James Cameron mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Klan Metkayina yang ada di film Avatar 2 ini ternyata terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia! Penasaran akan kebenarannya? Simak beberapa fakta klan Metkayina berikut ini.
1. Apa itu klan Metkayina?
Metkayina merupakan bagian dari klan Na'Vi yang tinggal di sebuah pulau karang di Pandora. Mereka memiliki rumah yang dikenal sebagai Marui, bangunan yang terbuat dari pohon bakau raksasa yang didirikan di atas laut.
Klan Metkayina hidup damai dengan flora dan fauna di sekitarnya. Mereka juga bahkan membantu klan Omatikaya dalam pertempuran.
2. Mengambil latar tempat desa di atas laut
James Cameron, sang sutradara, menjelaskan bahwa desa klan Metkayina terinspirasi dari desa di atas laut yang dibuat oleh Suku Bajo yang ada di Indonesia. Ia menggunakan arsitektur pepohonan dan membangun rumah secara alami.
Rumah di film ini disebut dengan Marui. Mereka bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.
3. James Cameron dan tim melakukan penelitian mengenai budaya asli Suku Bajo
Karena terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia, James dan tim rela melakukan penelitian budaya Suku Bajo yang disesuaikan dengan dunia Pandora, mulai dari rumah panggung, tinggal di perahu, dan kehidupan yang berdampingan dengan laut.
Baca Juga: 8 Fakta Film Avatar 2: The Way of Water
4. Bentuk fisik klan Metkayina
Klan Metkayina memiliki warna kulit dan mata yang berwarna biru, bentuk fisiknya ini mengikuti kehidupan mereka yang dekat dengan laut. Hal ini berbeda dengan Jake dan Neytiri atau bangsa Omaticaya yang memiliki iris mata berwarna kuning.
5. Hidup berdampingan dengan laut
Klan Metkayina hidup berdampingan dengan laut dan kehidupan makhluk di sekitarnya, seperti pincer fish Pandora, pohon papa mantis, dan hewan laut lainnya. Mereka juga bersahabat dengan Tulkun, makhluk yang berbentuk seperti paus. Uniknya, mereka dapat berkomunikasi dengan Tulkun, lho!
6. Memiliki tato penuh makna
Saat menonton film Avatar 2: The Way of Water, banyak penonton yang salah fokus dengan keberadaan tato di tubuh para penduduk klan Metkayina. Tato di bagian dada ini melambangkan bahwa mereka lebih sering melakukan kegiatan di pesisir pantai.
Tato di bagian lengan melambangkan bahwa mereka sering beraktivitas di bawah laut. Tato ini menjadi pembeda aktivitas yang mereka lakukan.
7. Mempunyai tunggangan bernama Tsurak
Selain Tulkun dan makhluk laut lainnya, klan Metkayina memiliki tunggangan ikan terbang raksasa bernama Tsurak. Ikan terbang ini hanya bisa ditunggangi oleh anggota klan yang sudah siap untuk berperang. Berbeda dengan klan Omaticaya, mereka menunggangi Direhorse untuk berkeliling di hutan.
8. Memiliki ritual yang unik
Klan Metkayina menyimpan banyak fakta menarik untuk diulik, salah satunya ritual kedewasaan yang cukup unik. Klan ini memiliki ritual Iknimaya, yakni sebuah tahapan untuk mengenal dan mengendarai ikan terbang bernama Tsurak.
Jika berhasil ditaklukan atau lulus dari ritual ini, anggota klan akan diberikan tato pertama yang menandakan kedewasaan mereka. Selain itu, mereka akan mendapatkan sebuah pakaian dan aksesori khusus.
Nah, dari sini kamu tahu bahwa kekayaan suku dan budaya Indonesia ternyata menjadi inspirasi bagi salah satu film populer dan tersukses di dunia. Sangat membanggakan, ya! Kamu sudah nonton, belum?
Baca Juga: Sinopsis Avatar 2: The Way of Water, Sekuel Film Avatar (2009)