Author The Prestige: The Dark Knight Trilogy MEMBOSANKAN
Christopher Priest mengatakan trilogi milik Christopher Nolan ini "terlalu membosankan, ambisius dan memalukan"
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Christopher Priest, sang author The Prestige[/caption]
Beralih dari game (Baca: Trailer Terbaru Batman: Arkham Knight Perlihatkan Betapa Canggihnya Batmobile), kini kita akan membicarakan Batman versi layar lebar. Bukan film terbaru dalam Batman vs Superman: Dawn of Justice sih (Baca Juga: Christian Bale CEMBURU Ben Affleck Mendapatkan Peran Batman), melainkan film yang sudah lumayan cukup lama dirilis milik Christopher Nolan: The Dark Knight Trilogy.
Baru-baru ini, Christopher Priest, sang pengarang novel The Prestige diwawancarai dalam sebuah situs film Prancis, Skript. Priest mulai bercerita tentang novelnya, yang mana dikerjakan versi layar lebarnya oleh Christopher Nolan. Tentu saja, arah pembicaraan pun menuju film Nolan lainnya yaitu The Dark Knight Trilogy. Priest mengatakan bahwa trilogi dari film adaptasi superhero berlambang kelelawar ini "membosankan dan ambisius", dan semua filmnya kecuali Memento dan The Prestige "dangkal dan ditulis dengan jelek serta memalukan." (Baca Juga: DC Comics Menggugat Valencia CF Gara-Gara Logo Batman)
[youtube_embed id="R0ZUVdrQZGs"]
Ok, karena video tersebut tidak hanya membicarakan soal Christopher Nolan, maka berikut ini adalah poin-poin penting:
"I've only ever had one meeting with him, when the film was finished. Because I wasn't very interested in him. We all have different points of view on the world. To the world he's this great, innovative filmmaker; to me, he was a kid who wanted to get into Hollywood."
Poster The Prestige | Pemeran Batman, Christian Bale juga bermain dalam film ini bersama Hugh Jackman.[/caption]
Priest juga menceritakan bagaimana sutradara American Beauty, Sam Mendes pernah dipertimbangkan untuk mengarahkan versi layar lebar The Prestige, karena Mendes memenangkan lima piala Oscar pada waktu itu. Tetapi pada akhirnya, posisi sutradara jatuh menuju Nolan.
"Word got back to Nolan or his wife, who is his producer, and I got a message, email or something, that said 'There's a motorbike on its way; don't decide anything!' And so an hour later a motorbike came to my house and gave me a VHS; that's how long ago it was — a VHS of Following — and there was a note on it that said 'Watch this film, and try to imagine what the filmmaker can do with a Hollywood facilities behind him.' So I watched the film, and I took a chance and decided that Nolan was probably going to be good, and so I selected Nolan over Mendes. I don't think he knows that."
Memento, karya Christopher Nolan lainnya yang mendapatkan pujian dari Priest[/caption]
Pada akhirnya, Priest sendiri menyatakan bahwa dia sangat bahagia dengan hasil kerja Christopher Nolan, mengatakan bahwa film tersebut dan Memento "Supreme". Akan tetapi, pandangannya terhadap kerja Nolan lainnya, sangatlah berbanding terbalik.
"I don't like his other work; I think it's shallow and badly written. I mean, I've got kids who like superheroes, and they think the Batman films are boring and pretentious. They like things like The Avengers and Iron Man because they're fun. It's a wrong move to take a superhero and give it psychological realism. There is no psychological realism. He's a bodybuilder who jumps off buildings. I'm sorry I feel really strongly about this."
Menurut Priest, film superhero seharusnya seperti The Avengers[/caption]
Memang, agak susah untuk membandingkan The Avengers dan Iron Man dengan The Dark Knight karena meskipun keduanya adalah film superhero, tetapi digambarkan dengan cara yang sangat berbeda. Film Marvel digambarkan lebih fun, sementara The Dark Knight lebih digambarkan secara realis. Dan menurut Priest, film superhero seharusnya tidaklah realis melainkan lebih fun dimana bisa dinikmati orang banyak, termasuk Batman yang tahun ini tengah menginjak umur 75 tahun. (Baca: Mondo Ikut Ramaikan 75 Tahun Batman dengan Kompilasi Lagu Unik)
"That's a real major lack of judgment in Nolan, to go for superhero films. I feel this very strongly. What he's trying to be is some kind of modern [Stanley] Kubrick. And I think he'd be better off being a modern [Alfred] Hitchcock, basically. A maker of well-made films like Memento and The Prestige. And these blockbusters are just embarrassing, I think. I haven't seen the new one yet."
Oh, sama, saya juga belum sempat melihat Interstellar :p[/caption]
"The new one" yang dimaksudkan Priest adalah tentu saja film terbaru Christopher Nolan: Interstellar. Filmnya memang agak lebih rumit dan kompleks daripada film Christopher Nolan sebelumnya, tapi tenang saja, karena kami telah menyediakan 'pegangan' bagi kamu saat menonton film ini. (Baca: Review Interstellar: Jangan Takut Bingung Saat Nonton, Ini Pegangannya!)
Meskipun Priest ada benarnya bahwa sebuah film superhero seharusnya lebih fun dan lebih banyak aksi, tidak terlalu membuat berpikir dan serius, tetapi menurut saya sih tidak masalah jika selama film tersebut masih bisa dinikmati sekalipun terlalu berat dan serius. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan Priest perihal The Dark Knight Trilogy ataukah kamu memiliki opini sendiri?