Review Annabelle: Hanya Jadi Pemanis di Awal Halloween
Annabelle tidak mampu membayar kerinduan penonton yang terlanjur menyukainya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa sebenernya Annabelle? Setidaknya itu yang ingin penulis ketahui saat menonton filmnya. Hal itu memang sudah bisa terjawab, namun rasanya tidak sesuai ekspetasi secara keseluruhan. Cerita Annabelle tidak lebih menakutkan dari film utamanya The Conjuring Baca: (Review The Conjuring: Horror Yang Sangat ‘Mengganggu’).
Boneka yang diceritakan mampu menuliskan pesan atau mengancam pemiliknya tidak signifikan terlihat dalam film ini. Kalau boleh menebak, sosok boneka yang cepat menarik perhatian publik ini rasanya tidak akan muncul lagi di The Conjuring 2 yang dipersiapkan untuk tayang tahun depan.
Dalam seri spin-off ini, film Annabelle membawa cerita sepasang suami-istri, John (Ward Horton) dan Mia (Annabelle Wallis) yang sedang menantikan anak pertamanya. Mereka tinggal di sebuah rumah dengan tetangga yang ramah.
Sebagai persiapan kelahiran anaknya, John memberikan sebuah boneka kepada Mia, yang menurutnya sudah dicari-cari sejak dulu. Benar, itu adalah boneka Annabelle yang saat masih baru pun sudah terlihat mengerikan. Anehnya Mia menyukai boneka Annabelle dan meletakannya bersama dengan koleksi boneka lainnya.
Keadaan berubah saat tetangganya yang juga sepasang suami-istri mati dibunuh anaknya, Annabelle Higgins yang diceritakan hilang dan ternyata memilih untuk memuja setan bersama pacarnya. Annabelle Higgins dan pacarnya lantas menyerang John dan Mia yang mengetahui pembunuhan ini. "I like your dolls", kata-kata itu yang diucapkan Annabelle Higgins setelah melumpuhkan Mia. Namun, polisi langsung menembak mati pacar Annabelle, sementara Annabelle mati bunuh diri dan meneteskan darahnya ke boneka tersebut.
Semua berubah sejak saat itu, John dan Mia terus diteror oleh Annabelle. Kejadian aneh dan mengerikan terus terjadi meski boneka Annabelle sudah dibuang dan mereka pindah rumah. Sayangnya, setiap scene horor yang ada dalam film ini sangat sering kita jumpai di film lain, bahkan di The Conjuring. Mengagetkan lewat scoring dari Joseph Bishara yang juga menangani The Conjuring dan perasaan cemas dari pemeran utama Annabelle Wallis yang sepertinya bisa mengobati suasana horor yang diinginkan penonton. Sisanya, dengan terlalu banyak jeda siang hari dan obrolan tentang apa yang terjadi, membuat film berdurasi 98 menit tidak menahan napas penonton.
Boneka Annabelle sendiri tidak banyak mendapatkan peran, selain tergeletak dimana-mana dengan wajahnya yang tidak pernah berubah (senyum jahat). Tambahan pemain lain pun tidak ada yang baru dalam film horor. Wanita kulit hitam dengan pengalaman supranaturalnya (Alfre Woodard) dan seorang pastur (Tony Amendola) yang sudah dipersiapkan untuk exorcism.
Jika kalian menginginkan hal lebih dari siapa Annabelle Higgins atau asal mula boneka Annabelle, film ini tidak menjawabnya dengan baik. Mungkin seharusnya boneka Annabelle memang cukup menjadi misterius dan biarkan menjadi porselen dalam film horor yang menambah kesan menakutkan suasana rumah si pemiliknya.
Tapi penulis yakin, jelek atau bagus film karya John R. Leonetti ini. Boneka Annabelle sudah terlanjur menarik perhatian dalam film The Conjuring yang meraih sukses bersana James Wan. Terlebih nama James Wan pun tercantum sebagai produser, meski hasilnya tidak banyak membantu film ini. Annabelle sudah bisa kalian saksikan di bioskop Indonesia, sebagai pembuka halloween tahun ini.