Bright: Saat Dunia Fiksi Fantasi dan Kriminal Realistis Berbaur Jadi Satu
Ingin tahu paduan dunia modern dengan hal-hal fantasi seperti dalam film Lord of The Ring? Netflix telah menjawabnya dalam proyek terbarunya : Bright.
Apa jadinya jika dunia modern seperti kota New York berisi hal-hal fantasi seperti dalam film Lord of The Ring? Netflix telah menjawabnya dalam proyek terbarunya: Bright.
[duniaku_baca_juga]
[duniaku_adsense]
Fim ini disutradarai oleh David Ayer dan dibintangi Will Smith dan Joel Edgerton. Naskah filmnya sendiri dibuat oleh Max Landis, yang ditulis ulang oleh Ayer. Netflix secara resmi berhasil memenangkan proyek film ini dengan biaya 90 juta dolar Amerika pada awal musim gugur tahun 2016 yang lalu.
Noomi Rapace diisukan sudah bergabung dalam daftar casting proyek Bright pada Mei 2016. Landis menyatakan dalam sebuah sesi wawancara bahwa produksi resminya sudah dimulai sejak Seprtember 2016 namun sebatas syuting di sebagian kecil kota Los Langeles.
Roman Vasyanov yang merupakan sinematografer tetap Ayer juga dikonfirmasi telah mengurus bagian proyek ini. Pada tanggal 15 Oktober 2016, Lucy Fry telah ditambahkan dalam daftar casting. Dua hari kemudian, Andreo Navedo juga mendapat kesempatan yang sama.
Tidak sampai di situ, aktor Brad William Henke juga telah resmi bergabung dalam daftar aktor Bright. Kenneth Choi dan Dawn Olivieri juga sudah mendapatkan peran. Hanya saja Kenneth Choi belum mendapat kepastian mengenai perannya.
[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/04/28/reboot-narnia-dipimpin-captain-america/" title="Narnia akan Mendapat Proyek Reboot"]
Sedangkan Dawn Olievier sudah mendapat peran sebagai “istri” Will Smith. Disusul Edgar Ramirez, Alex, Meraz, Matt Gerrald, Ike Barinholtz dan Enrique Murciano telah bergabung dalam film ini dengan peran yang belum diketahui.
“Ini adalah sebuah kabar yang bagus, bisa kembali dengan Dave”, kata Smith. “Bright adalah dunia yang unik. “
Ayer dan Smith berbicara mengenai alegori hubungan ras dari Bright yang tak semua spesies yang berbeda berada dalam hubungan yang harmonis. Seperti Orc dalam cerita tersebut akan berperan sebagai petugas kepolisian yang sering berselisih dengan manusia.
"Ini mengenai isu sosial," kata Ayer. "Ada stratifikasi. Ini adalah jalan yang bagus untuk mendengar isu ini tanpa menyakiti orang-orang. Karena banyak orang justru tak mau mendengar hal ini.”
Dalam Bright sendiri, Orc mengambil peran sebagai pekerja kasar. Elf berada di puncak kasta. Sedangkan manusia berada di antaranya. Menurut Ayer sendiri, Orc tak dapat mendapat kehormatan apapun karena polisi akan selalu menghajar mereka.
Film ini sudah dipublikasikan sejak November 2016 dan dirampungkan produksinya sejak February 2017 yang lalu. Bright sendiri rencananya akan segera dirilis pada tanggal 22 Desember mendatang.
Akankah pencapaian “Bright” akan secerah namanya? Atau justru nasibnya akan sekelam ceritanya? Kita tunggu saja hari perilisannya!
Sumber : Mashable.com, diedit oleh Fachrul Razi