Fakta-fakta Menarik di Balik Layar Thor: The Dark World!
Ada banyak kisah menarik di balik layar Thor: The Dark World, mulai dari tata rias Malekith hingga Jane Foster yang hampir batal muncul dalam film ini. Dalam artikel kali ini kami menyajikan beberapa diantaranya!
Sudah menonton Thor: The Dark World? Ya, film kedua dalam perjalanan fase kedua film Marvel di layar lebar ini sudah bisa dinikmati di Indonesia sejak tanggal 30 Oktober 2013 lalu, atau kurang lebih satu minggu sebelum perilisannya di US. Nah, bagi yang sudah menonton mungkin bisa melihat banyak perbedaan antara film ini dengan prekuelnya dahulu, salah satunya adalah kali ini sutradara Alan Taylor membuat film ini lebih kelam dan lebih terasa unsur mitologi Norse yang menjadi referensi kuatnya. Kamu bisa menyimak lebih dalam mengenai impresi kami terhadap film ini dalam artikel review yang sudah ditulis di sini.
Nah, rupanya proses produksi Thor: The Dark World ini memiliki banyak kisah menarik. Dalam artikel ini, kami menyajikan beberapa fakta menarik di balik layar Thor: The Dark World. Mungkin beberapa bagian artikel ini mengandung sedikit SPOILER. Jadi, yang anti dengan SPOILER, harap hati-hati membaca setiap bagiannya ya!
- Film ini ber-setting satu setengah tahun setelah setting film pertamanya dulu, dan setelah event dalam The Avengers.
- Para pemain dan kru produksi duduk bersama untuk mencari tahu bagaimana sekuel kali ini memiliki kisah yang lebih gelap dibandingkan prekuelnya.
- Odin melanggar banyak aturan untuk melepas Thor ke bumi dalam The Avengers.
- Alan Taylor merasa Thor terlalu modern dan cerah, sehingga dia ingin membuat sekuelnya kali ini terlihat lebih Medieval dan terasa nuansa Viking-nya.
- Dark Elves sudah eksis sejak ribuan tahun lalu, dan kakek Thor pernah berperang dengannya. Mereka menghilang lima ribu tahun sebelum muncul dalam sekuel ini.
- Para Marauder datang diluar sembilan dunia, dan mereka bergabung menjadi pembajak luar angkasa.
- Tom Hiddleston sangat mengetahui bagaimana karakter Loki, sehingga seringkali dia memberikan ide kepada tim produksi dan Marvel. Beberapa diantaranya pun diwujudkan dalam film.
- Beberapa fase produksi film dilakukan di London Soundstage, yang juga digunakan George Lucas saat memproduksi Star Wars lalu.
- Film ini disyuting di Inggris dengan kode Thursday Mourning. Nama Thursday sendiri disebut oleh para ahli sejarah terinspirasi dari Thor (Thursday – Thor’s Day)
- Makhluk dari batu yang dilawan Thor di film adalah Kronan, Alien yang pernah muncul dalam komik pertama Thor, Journey Into Mystery #83
- Untuk menjelajah luar angkasa dan dari satu dunia ke dunia lain, Dark Elves menangkap dan menggunakan Black Hole.
- Semua properti di lokasi syuting menggunakan set baru, tidak menggunakan set dari film sebelumnya.
- Marvel ingin menampilkan wujud original dari Dark Elf. Untuk itu, mereka menghabiskan banyak waktu untuk membuat desainnya.
- Semua kostum yang digunakan karakter adalah kostum baru. Meskipun terlihat sama dengan kostum di film sebelumnya, tetapi jika kamu membandingkannya akan terlihat beberapa perbedaan.
- Selain di London, film ini juga mengambil lokasi syuting di Islandia dan Norwegia.
- S.H.I.E.L.D tidak memiliki kekuasaan hukum di dunia lain, jadi mereka tidak memainkan peran penting dalam film ini.
- Tim produksi membuat 40 kostum dark elf yang berbeda-beda. Dua puluh diantaranya adalah kostum utama yang memiliki detail tinggi untuk keperluan syuting dari jarak dekat, dan dua puluh sisanya tidak terlalu mendetail.
- Sedangkan untuk Marauder, tim produksi membuat lebih dari satu lusin variasi kostum.
- Joss Whedon, sutradara dari The Avengers memberikan persetujuannya terhadap kisah film ini. Tetapi sebenarnya, tim produksi menginginkan dirinya ikut serta dalam memberikan ide dalam skripnya.
- Untuk mendapatkan wujud Malekith, tim tata rias membutuhkan waktu enam jam untuk make up dan 45 menit untuk menata pakaian!
- Selain itu, Bahasa baru dibuat spesifik untuk Dark Elf, dimana Christopher Eccleston (Malekith) dan Adewale Akinnuoye-Agbaje (Kurse) harus menghafalkan sebagian dialog menggunakan bahasa alien ini!
- Natalie Portman dilaporkan sangat kecewa saat terjadi pembicaraan antara Marvel dan Patty Jenkins. Pada saat pembicaraan tersebut, terdapat wacana untuk tidak mengikutsertakannya dalam sekuel kali ini. Patty Jenkins sendiri adalah sutradara yang awalnya mendapatkan tugas untuk membesut film ini sebelum akhirnya tugas ini diberikan kepada Alan Taylor. Namun karena Portman bersikeras untuk mendapatkan peran ini kembali sesuai dengan kontraknya, maka dia pun akhirnya kembali memerankan Jane Foster.
[Sumber: Collider]