Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin Himura

Cerita cinta Kenshin jauh sebelum dia ketemu Kaoru

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin Himura

Hari ini (30/7/2021), Rurouni Kenshin: The Beginning rilis di Netflix Indonesia.

Jadi kita pun bisa nonton bagian kedua dari Final Chapter-nya Kenshin nih. Sebelumnya, bagian pertamanya - The Final - sudah rilis duluan di Netflix.

Seperti apa sih filmnya? Simak review Rurouni Kenshin: The Beginning berikut! 

1. Sinopsis Rurouni Kenshin: The Beginning

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin Himuratwitter.com/ruroken_movie

Kejadian film ini sebelum Kenshin Himura memutuskan menggunakan pedang bermata terbalik dan menjadi pengembara. 

Saat itu dia masih jadi pembantai ditakuti, yang membunuh target dengan harapan akan tercipta era baru yang lebih baik.

Suatu hari, Kenshin berjumpa dengan gadis bernama Tomoe Yukishiro yang menyaksikan dia membunuh seorang penyerangnya.

Dari situ, cerita cinta Kenshin dan Tomoe pun dimulai. 

Baca Juga: 5 Karakter Terkuat di Rurouni Kenshin: The Beginning!

2. Cerita memikat, yang bisa ditonton meski kamu belum menyaksikan The Final

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin Himuratwitter.com/ruroken_movie

Kalau dipikir-pikir, fokus film ini memang agak beda dibanding sebelumnya.

Di sini ceritanya bukan soal Kenshin menghadapi ancaman musuh seperti Shishio atau Enishi. Penjahat terakhir film ini bahkan rasanya masih lebih lemah dari dua itu.

Fokusnya adalah hubungan antara Tomoe dan Kenshin.

Pendekatan itu membuat filmnya secara keseluruhan terasa lebih mengedepankan drama, yang kadang diselingi pertarungan atau pembantaian. 

Kalau kamu mengharapkan pertarungan-pertarungan seru antara Kenshin dan sekutunya melawan penjahat seperti di The Final sih kamu mungkin kecewa. Petarung yang menonjol di film ini bahkan masih bisa dihitung jari. 

Tapi kalau kamu tipe yang tak keberatan dengan fokus dramanya, Rurouni Kenshin: The Beginning ini asik.

Durasi dua jam lebih film ini terasa cukup untuk menyajikan perkembangan hubungan Kenshin dan Tomoe, dari awal sampai akhir. Kamu akan dibuat peduli dengan interaksi antara Kenshin dan Tomoe.

Kasumi Arimura pun saya rasa berhasil menyajikan karakter Tomoe. Termasuk sosoknya yang biasanya terlihat minim senyum, tenang, namun menyimpan perasaan tersendiri di dalam hatinya.

Lalu saat film mencapai klimaks? Pembangunan hubungan Kenshin dan Tomoe itu membuat yang terjadi bisa terasa menonjok batin. 

3. Jangan khawatir, pertarungan-pertarungan seru masih ada

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin HimuraKenshin Himura lawan Okita Souji. Dok. Warner Bros

Seperti saya sebutkan di poin kedua, meski plotnya lebih fokus ke hubungan Tomoe dan Kenshin, film ini masih menyajikan pertarungan samurai dengan koreografi apik.

Yang beda mungkin adalah pertarungan-pertarungan ini lebih brutal dan bisa berakhir cepat dibanding duel Kenshin biasanya.

Mau gimana lagi? Di film ini, Kenshin dan petarung kuat lain tidak anti-membunuh. Kalau mereka harus menghunuskan pedang, biasanya duel akan berakhir dengan kematian musuh. 

Adegan pertempuran pertama Kenshin sudah menjadi indikator akan seperti apa aksi-aksi di film ini. Di situ, Kenshin membantai banyak musuhnya tanpa ampun. 

Cuma memang, pertarungan yang bersifat duel satu lawan satu di film ini terasa agak kurang. Kebanyakan pertarungannya melibatkan antara Kenshin atau anggota Shinsengumi menghadapi banyak musuh sekaligus. 

Soalnya ya... kalau yang melawan Kenshin bukan musuh selevel Okita dari Shinsengumi, pertarungan satu lawan satu menghadapi dia berakhirnya kilat di sini. 

4. Bahkan yang gak ngikutin Kenshin dari awal pun bisa saja nonton?

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin Himuratwitter.com/ruroken_movie

The Beginning ini latar belakang ceritanya bahkan sebelum film Kenshin pertama.

Selain itu, penulis naskah dan sutradara juga sukses menyajikan film yang stand alone

Penonton setia Kenshin mungkin dapat melihat masa lalu karakter seperti Saito. Penonton The Final bisa melihat wajah familier yang nanti di masa depan jadi ancaman untuk Kenshin dan kawan-kawan, seperti Enishi dan Mumyoi.

Tapi kalau kamu gak pernah nonton film Kenshin lalu menikmati film ini, saya rasa kamu tidak akan menemui masalah berarti. 

Ini membuat The Beginning benar-benar bisa terasa sebagai awal. Kamu bisa nonton ini pertama, baru kemudian menonton film Kenshin terdahulu. 

5. Kesimpulan?

Review Rurouni Kenshin: The Beginning, Cinta Tragis Kenshin HimuraDok. Warner Bros

Saya akan memberikan Rurouni Kenshin: The Beginning nilai 4,5/5.

Film ini berhasil menyajikan pendekatan baru kisah Tomoe dan Kenshin dengan apik. Durasi filmnya mungkin terasa panjang, tapi bagi saya durasi ini membuat kisah Tomoe dan Kenshin bisa tersaji dengan lengkap.

Fokus kepada drama dan hubungan Kenshin dan Tomoe ini juga terasa oke, dan membuat bagian klimaks film ini terasa ekstra nonjok.

Koreografi pertarungan film ini juga masih luar biasa. Walau mungkin hanya ada satu duel yang menarik perhatian saya: saat Okita Souji melawan Kenshin Himura di tengah film. 

Nilai plus lagi adalah filmnya cukup solid stand alone. Jadi kamu-kamu yang belum pernah nonton Kenshin pun bisa mengikutinya, dan bisa jadi akan penasaran pingin nonton film pendahulunya juga.

Saya malah merasa sebaiknya film ini ditonton sebelum The Final biar kamu bisa lebih terbawa konflik Kenshin lawan Enishi di sana. 

Nah, itu review Rurouni Kenshin: The Beginning versi saya. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: 10 Fakta Mackenyu Arata, Aktor Enishi Yukishiro Rurouni Kenshin!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU