Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes

Apakah film Hunger Games baru ini bagus?

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes

Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes rilis di Indonesia pada hari Rabu (15/11/2023).

Bagus gak filmnya?

Simak review saya di bawah ini! 

1. Gambaran cerita

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Rasakan kisah The Hunger Games - 64 tahun sebelum Katniss Everdeen  suka rela menjadi tribute, dan beberapa dekade sebelum Coriolanus Snow menjadi Presiden Panem yang kejam.

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snake mengisahkan Coriolanus (Tom Blyth) muda yang menjadi harapan terakhir bagi garis keturunannya yang gagal, yaitu keluarga Snow yang dulunya sangat dibanggakan dan kini telah jatuh miskin di Capitol pascaperang.

Snow dengan enggan ditugaskan untuk membimbing Lucy Gray Baird (Rachel Zegler), seorang tribute dari Distrik 12 yang miskin. Namun setelah pesona Lucy Gray memikat para penduduk Panem, Snow melihat kesempatan untuk mengubah nasib mereka.

Dengan semua yang telah dia kerjakan dipertaruhkan, Snow bekerja bersama Lucy Gray untuk mengubah peluang yang menguntungkan mereka. Melawan nalurinya untuk kebaikan dan kejahatan, Snow berpacu dengan waktu untuk bertahan hidup dan mengungkapkan apakah dia pada akhirnya akan menjadi songbird atau ular. 

Baca Juga: Review Five Nights at Freddy's Versi Film, Apakah Seram?

2. Masa masa awal Hunger Games

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Seperti yang bisa kamu baca di poin 1, latar cerita Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes ini 64 tahun sebelum Katniss. 

Bahkan kontes Hunger Games-nya pun beda dari yang kamu tahu.

Hunger Games yang tersaji di sini masih terkesan sederhana. Kontestannya bahkan tidak memiliki banyak keunggulan yang puluhan tahun kemudian sudah dianggap wajar. 

Kalau kamu menyaksikan Hunger Games orisinal, lalu menyaksikan Hunger Games di sini, perbedaan yang disajikan bisa bikin takjub juga.

3. Kisah Coriolanus Snow

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Tokoh utama Hunger Games: The Ballad of Songirds and Snakes adalah Coriolanus Snow.

Sosok yang nantinya ditakdirkan akan menjadi Presiden Snow.

Penggemar Hunger Games pasti sudah dapat gambaran bahwa film ini tidak akan berakhir bagus.

Namun, bagi saya sih melihat aksi Coriolanus muda ini cukup menarik. Bahkan situasi Coriolanus semasa muda, dimana dia harus berjuang karena keluarganya telah jatuh miskin, bisa membangkitkan simpati...

Walau kamu juga akan merasakan bahkan dalam masa-masa dia paling simpatik pun, kegelapan di dalam diri Coriolanus sudah terasa. 

Hubungan dia dengan Lucy Gray juga tersaji dengan menarik, dan menurut saya secara keseluruhan Tom Blyth bisa menyajikan Coriolanus dengan baik. 

4. Durasi yang panjang

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Durasi Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes ini tergolong panjang, yaitu 2 jam 37 menit.

Uniknya? Bagi saya film ini sudah terasa seperti dua film yang digabung jadi satu. 

Ada momen di film dimana film terasa sudah mencapai klimaks, dan bahkan terasa seperti sudah memiliki bagian yang bisa jadi ending.

Namun ceritanya masih berlanjut ke bagian selanjutnya hidup Coriolanus.

Bahkan kontes Hunger Games kesepuluh terasa bukan fokus utama film ini. Fokus utama film ini adalah perkembangan karakter Coriolanus, dari tadinya sosok yang minimal masih memiliki unsur simpatik berkembang menjadi sosok yang lebih mendekati Presiden Snow yang kita kenal. 

Apakah film ini seharusnya dipecah dua? Hmm, saya sih merasa materi di film ini memang bisa saja dikembangkan jadi dua film.

Ada sejumlah karakter yang terasa kurang disajikan, bahkan dalam durasi panjang filmnya. Coriolanus, Lucy Gray, dan Sejanus terasa oke porsinya, namun sejumlah nama lain terasa masih bisa dikembangkan. 

Hanya saja, setelah beberapa kali melihat film yang mendadak bersambung menanti part 2 di tahun 2023 ini, saya oke-oke saja buku Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes diadaptasi jadi satu film ini. 

5. Lagu-lagu yang memikat

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes memiliki sejumlah lagu yang memikat. 

Karakter Lucy Gray adalah seorang penyanyi, dan dia bernyanyi di sejumlah momen filmnya. 

Pilihan lagu yang saya dengar di film ini sendiri terasa mantap. 

6. Kesimpulan?

Review Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes(Dok. Lionsgate/The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes)

Saya akan memberikan Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes nilai 4 dari 5 bintang.

Dalam penyajian kisah Coriolanus Snow, film ini terasa mantap bagi saya.

Melihat Hunger Games di masa-masa awalnya juga menarik perhatian saya, menyaksikan kontes brutal itu masih tergolong simpel dan bahkan belum memiliki unsur-unsur tertentu dari yang kita kenal di film terdahulunya.

Gimana menurutmu?

Sampaikan di kolom komentar! 

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU