Review Cash Out, Film Heist John Travolta yang Terasa Serba Tanggung
Tanggung sebagai film aksi, tanggung sebagai film heist
Cash Out adalah film action baru yang dibintangi oleh John Travolta.
Gimana kesan saya? Cek di bawah ini!
1. Gambaran cerita Cash Out
Mason, seorang pencuri profesional, terlibat dalam perampokan bank bersama saudaranya dan kru lamanya.
Saat perampokan itu berjalan di luar ekspektasi, mereka terjebak di dalam bank, dikepung oleh penegak hukum. Ketegangan meningkat saat negosiator utama dari pihak berwajib adalah mantan kekasih Mason.
Baca Juga: Review Tarot, Ramalan Mematikan Para Kartu Celaka
2. Salah satu film heist paling tanggung yang pernah saya saksikan
Jujur, setelah saya menyaksikan Cash Out saya sempat bingung dalam mencerna film ini.
Bukan, bukan karena film ini surealis atau gimana. Filmnya sendiri sangat sederhana kok, dan plotnya cenderung lurus.
Saya hanya bingung karena filmnya seperti kurang maksimal dalam menyajikan ceritanya.
Genre film ini seharusnya action, namun adegan aksi paling menonjol terjadinya di awal film (sebelum plot utama terjadi). Ketika heist utamanya, adegan aksinya tergolong minim bagi saya. Soalnya setelah itu mayoritas Mason dan timnya lebih sering harus menggunakan akal dalam mencoba menyikapi situasi mereka, bukan adu tembak.
Skenario situasi heist yang kacau, dimana para protagonis kita terjebak di dalam bank dikepung oleh pihak berwajib, awamnya membuat nuansa film kriminal jadi menegangkan...
Tapi di sebagian besar film Cash Out, saya tidak merasakan ketegangan itu. Nuansa penyanderaan ini bahkan terasa santai di beberapa bagian.
Pendekatan lain yang biasa diambil film dalam situasi heist yang kacau adalah drama. Drama antara kepentingan pribadi para penyandera, situasi menegangkan dari yang tersandera, dan lain-lain.
Cash Out juga tidak terasa memiliki drama seperti itu. Sempat ada percikan konflik di awal-awal penyanderaan, namun percikan tersebut kurang ditindaklanjuti di ceritanya.
Jadi... film ini aksinya tanggung, ketegangan sebagai film heist-nya tanggung juga.
Bahkan penyelesaiannya pun terasa terlalu remeh.
3. Beberapa aspek yang bikin terhibur
Meski dengan kelemahan dalam penceritaan yang saya sorot di poin 2, ada beberapa yang masih bikin saya terhibur.
Karakter seperti Mason dan krunya sebenarnya terasa kurang terbangun, tapi melihat interaksi mereka dan bagaimana mereka menyikapi situasi kacau di sekeliling mereka terasa lumayan oke.
Nuansa film ini juga terasa ringan, dan ada beberapa situasi yang bikin saya cekikikan waktu nonton di screening.
Jadi film ini masih punya sisi positif untuk ditonton sebagai tontonan santai, dimana kamu tidak memikirkan terlalu dalam apa yang terjadi.
4. Saya benar-benar tidak suka setiap ada penyajian kamera berputar-putar
Saat menyaksikan film, saya benar-benar tidak suka gimmick seperti shaky cam atau kamera berputar-putar dengan liar dan cepat.
Kenapa? Karena itu beneran bisa bikin saya mual. Karena itu saya tidak sanggup menyaksikan film seperti seri Bourne yang diperankan Matt Damon.
Cash Out beberapa kali menyajikan gimmick kamera berputar-putar liar, menangkap situasi dari berbagai sudut seakan ditangkap oleh drone.
Setiap itu terjadi, saya pun kesal.
Untungnya, gimmick ini tidak digunakan secara konstan sehingga banyak momen bagi saya untuk mengistirahatkan mata.
5. Kesimpulan
Apakah Cash Out memiliki kelemahan?
Banyak, saya sudah membahasnya di poin 2 dan 4.
Saya bahkan akan menambahkan satu lagi: di beberapa bagian film ini, efeknya terlihat murah.
Tapi setidaknya masih ada beberapa bagian di film ini yang bisa menghibur saya, seperti interaksi Mason dengan krunya dan dengan Amelia (mantan kekasihnya yang menjadi negosiator dalam situasi penyanderaan).
Jadi saya akan memberikan film ini nilai 3 dari 5 bintang.
Nah itu review Cash Out dari saya. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Review Abigail, Teror Berdarah-darah Vampir Balerina