5 Fakta Linghu Chong, Tokoh Utama Pendekar Hina Kelana
Jet Li pernah memerankan dia

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau membicarakan tokoh utama novel-novel Jin Yong, tiga nama yang mungkin langsung terlintas di benakmu adalah Guo Jing, Yang Guo, dan Zhang Wuji. Wajar saja, karena trilogi Condor Heroes memang sangat populer di Indonesia dan sudah menjadi bagian dari budaya pop yang dikenang banyak generasi.
Namun, di luar trio legendaris itu, ada satu nama lain yang tak kalah menonjol: Linghu Chong. Tokoh utama dari The Smiling, Proud Wanderer (Pendekar Hina Kelana) ini menarik perhatian bukan hanya karena karakternya yang menarik, tetapi juga karena pernah diperankan oleh aktor-aktor besar seperti Chow Yun-fat dan Jet Li.
Apa saja fakta menarik tentang Linghu Chong, sang pendekar? Simak pembahasannya di bawah ini!
1. Pernah diperankan Jet Li dan Chow Yun-fat
Dalam serial The Smiling, Proud Wanderer versi 1984, sosok Linghu Chong diperankan oleh aktor legendaris Chow Yun-fat! Peran ini ia ambil sebelum membintangi karakter-karakter ikonis seperti Mark "Gor" Lee dalam A Better Tomorrow (1986) dan Ko Chun si Dewa Judi dalam God of Gamblers (1989).
Kemudian ada Swordsman II, yang dianggap sebagai salah satu adaptasi film terbaik dari Pendekar Hina Kelana. Menariknya, meskipun film ini merupakan sekuel dari Swordsman, peran Linghu Chong bukan lagi dimainkan oleh Sam Hui, melainkan Jet Li yang mengambil alih karakter tersebut dengan karisma khasnya.
Jet Li pun memerankan Linghu Chong dengan luar biasa.
Versi terbaru dari Linghu Chong muncul dalam Invincible Swordsman, kali ini diperankan oleh aktor Tim Huang Xiyan.
Baca Juga: Invincible Swordsman vs Swordsman II, Bagus Mana Nih?
2. Linghu Chong berasal dari Mount Hua Sect
Pembaca Duniaku.com yang mengikuti manhwa Murim mungkin sudah familiar dengan Sekte Gunung Hua atau Mount Hua Sect.
Awalnya, Linghu Chong adalah anggota dari Sekte Gunung Hua, atau dikenal juga sebagai Sekte Huashan. Ia dibesarkan oleh Yue Buqun, pemimpin sekte tersebut, bersama istrinya, Ning Zhongze, yang memperlakukannya seperti anak sendiri.
Namun, di balik citranya sebagai pemimpin sekte Orthodox (aliran lurus), Yue Buqun ternyata menyimpan ambisi besar dan sisi gelap yang haus kekuatan. Hal ini menegaskan bahwa bahkan seorang pemimpin sekte aliran lurus pun dapat memiliki sifat-sifat yang kelam.
Bahkan, alih-alih bangga, Yue Buqun justru merasa iri terhadap kemajuan pesat Linghu Chong dalam menguasai ilmu bela diri. Kecemburuan ini hanya memperkeruh hubungan mereka.
Pada akhirnya, Linghu Chong malah didepak dari Sekte Gunung Hua.
Meskipun awalnya Linghu Chong tetap menghormati gurunya, semakin jelasnya ambisi gelap Yue Buqun memastikan bahwa hubungan mereka pada akhirnya berubah menjadi permusuhan.
Baca Juga: 5 Fakta Mount Hua Sect (Huashan), Sering Muncul di Cerita Murim
3. Kemajuan pesat ilmu pedang Linghu Chong
Salah satu ciri khas Linghu Chong adalah kemampuannya menjalin relasi dengan orang-orang yang dianggap sebagai "bajingan" dalam dunia persilatan atau jianghu. Salah satu contoh utamanya adalah Tian Boguang, seorang bandit dengan reputasi buruk.
Karena Sekte Gunung Hua termasuk aliran lurus yang ketat dengan prinsip moral, sekedar bergaul dengan tokoh-tokoh seperti Tian Boguang atau praktisi dari aliran sesat dianggap sebagai pelanggaran serius. Akibatnya, Linghu Chong dihukum dengan diasingkan ke wilayah terpencil di Gunung Hua.
Namun, pengasingan itu justru menjadi titik balik bagi Linghu Chong. Di dalam sebuah gua, ia menemukan ukiran teknik pedang yang berasal dari empat aliran lain dalam Five Mountains Sword Schools Alliance beserta teknik counter-nya. Belajar dari ukiran itu memperkaya kemampuan Linghu Chong dan menjadi salah satu kunci kekuatannya.
Tak hanya itu, Linghu Chong juga bertemu Feng Qingyang, seorang ahli pedang legendaris yang dalam Invincible Swordsman diperankan oleh Sammo Hung. Dari Feng Qingyang, ia mempelajari teknik Sembilan Pedang Dugu.
Ironisnya, alih-alih mengakui kemajuan Linghu Chong, Yue Buqun justru diliputi rasa iri melihat kekuatan muridnya semakin berkembang. Sementara itu, berbagai sekolah pedang lainnya salah mengira bahwa ilmu yang dikuasai Linghu Chong adalah Ilmu Pedang Bixie yang begitu dicari-cari.
Linghu Chong adalah sosok yang kadang disalahpahami di sepanjang novel, dan situasi begini adalah contohnya.
4. Istri Linghu Chong adalah Ren Yingying
Di Pendekar Hina Kelana, ada sosok bernama Ren Yingying. Dia adalah putri Ren Woxing, status yang membuat dia menjadi pewaris Sekte Suci Matahari Bulan. Dia sosok yang cerdas dan juga ahli musik.
Ren Yingying benar-benar mewarisi posisi itu setelah Woxing meninggal, dan berhasil menegosiasikan perjanjian damai antara aliran lurus dan sesat dunia persilatan.
Namun, Yingying kemudian pensiun dan menikahi Linghu Chong.
5. Meski dia tokoh utama Pendekar Hina Kelana, dia malah tidak muncul di The East is Red
Film The East is Red yang dirilis pada 1993 sering dianggap sebagai Swordsman III, karena merupakan kelanjutan dari Swordsman II.
Namun, ada keunikan mencolok dalam film ini: Linghu Chong, sang tokoh utama dari Pendekar Hina Kelana, sama sekali tidak muncul. Alih-alih melanjutkan petualangan Linghu Chong, film ini justru berfokus pada Dongfang Bubai—karakter yang seharusnya sudah tewas di Swordsman II.
Popularitas Brigitte Lin sebagai Dongfang Bubai rupanya begitu luar biasa sehingga karakter tersebut diberi panggung utama dalam film ini. Penampilan karismatik Brigitte Lin sebagai pemimpin aliran sesat yang penuh kekuatan dan ambiguitas moral berhasil memikat penonton, menjadikannya salah satu peran paling ikonik dalam sinema wuxia.
Nah itu lima fakta Linghu Chong sang tokoh utama Pendekar Hina Kelana.
Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 7 Fakta Dongfang Bubai: Pendekar Tak Terkalahkan di Dunia Wuxia