5 Film yang Mengambil Latar Indonesia Timur. Adakah Favoritmu?

Eksotis dan menakjubkan, mungkin itulah gambaran film-film yang mengambil latar di Indonesia bagian timur

5 Film yang Mengambil Latar Indonesia Timur. Adakah Favoritmu?

Indonesia Timur menjadi surga bagi para sineas untuk menggarap sebuah film. Dengan pemandangan alam yang eksotis, tak aneh akhirnya banyak film yang mengambil latar Indonesia Timur.

Beberapa daerah seperti Maluku, Nusa Tenggara, sampai Tanah Papua menjadi destinasi-destinasi utama pelaku industri film yang ingin mengambil latar pemandangan yang mempesona. Nah berikut ini deretan film yang mengambil latar Indonesia Timur.

[page_break no="1" title="Denias, Senandung di Atas Awan"]

Film keluaran tahun 2006 ini, seluruhnya mengambil lokasi di Tanah Papua. Mengisahkan tentang seorang anak suku dalam Papua bernama Denias yang berjuang untuk mengenyam pendidikan yang layak. Dalam film ini, diperlihatkan bagaimana ketimpangan pendidikan yang terjadi di wilayah Indonesia bagian timur. Disutradarai oleh John de Rantau, Denias, Senandung di Atas Awas berhasil terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar 2008 dalam katagori Film Berbahasa Asing Terbaik.

[page_break no="2" title="Salawaku"] 

Tema road movie memang jarang menarik minat sineas Tanah Air. Tapi sutardara Pritagita Arianegara sukses menyuguhkan film tentang perjalanan yang sangat menyentuh. Mengambil latar di Maluku, Salawaku mengisahkan perjuangan Salawaku, seorang bocah penduduk lokal yang sedang berusaha mencari keberadaan kakaknya, Baniyah. Di tengah perjalanan, Salawaku bertemu Saras, gadis kota yang sedang berlibur di Pulau Seram. Saras yang punya hutang budi kepada Salawaku karena menyelamatkannya saat terdampar di pulau, akhirnya mau membantu mencari keberadaaan Baniyah. Di tengah perjalanan, muncul Kawanua, kakak angkat Salawaku yang menyusul Salawaku. Ketiganya akhirnya memutuskan mencari Baniyah bersama. Berbagai konflik dan drama menyertai kisah perjalanan ketiga manusia yang beda usia, watak, dan kepentingan ini. Salawaku mendapat nominasi dalam katagori Film Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2016.

[page_break no="3" title="Cahaya dari Timur: Beta Maluku"] 

Film Indonesia yang mengambil latar Indonesia Timur selanjutnya adalah Cahaya dari Timur: Beta Maluku.  Dibintangi oleh Chicco Jerikho, film garapan Angga Dwimas Sasongko ini mengisahkan tentang perjuangan Sani Tawainella, seorang mantan pemain sepakbola Indonesia U-19 yang berjuang mengangkat bakat-bakat sepakbola di daerah Maluku. Awalnya, Sani hanya membuat sekolah sepakbola anak-anak demi melupakan konflik yang terjadi di Maluku. Tapi lambat laun, sekolah itu terus berkembang hingga akhirnya Sani ditunjuk kepaLa daerah untuk menjadi pelatih dan mewakiliki Maluku di kejuaraan nasional. Tak sekadar sepakbola, film ini juga menujukkan bagaimana rasa solidaritas dari baerbagai suku, ras dan agama bisa disatukan karena satu tujuan yang sama yakni mengharumkan nama Maluku, Beta Maluku!

[page_break no="4" title="Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara"]

Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara adalah film yang mengambil latar Indonesia timur selanjutnya. Bercerita tentang seorang gadis bernama Aisyah yang bercita-cita menjadi guru lantaran terkenang pesan dari ayahnya. Setelah Aisyah sarjana, tawaran mengajar pun diperoleh. Namun, tawaran itu datang dari daerah yang belum pernah di dengar Aisyah, yaitu dusun Derok, terletak di kabupaten timur tengah utara, Nusa Tenggara Timur. Perbedaan agama dan budaya membuat Aisyah cukup kesulitan saat pertama kali mengajar di sana. Apalagi ia juga menghadapi kebencian dari salah seorang muridnya yang bernama Lordis Defam. Mampukah aisyah bertahan di sana? Akankah Aisyah mewujudkan cita-citanya?

[page_break no="5" title="Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak"]

Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak dibintangi oleh Marsha Timothy sebagai Marlina, Dea Panendra sebagai Novi, Yoga Pratama sebagai Frans, dan Egi Fredly sebagai Markus. Film ini memang baru akan tayang November mendatang, namun sudah mencuri perhatian lewat beberapa penghargaan di ajang internasional. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak menceritakan sebuah kisah tentang seorang janda muda berasal dari perbukitan di Pulau Sumba, Indonesia. Diserang dan dirampok oleh sekelompok geng, Marlina membela dirinya dengan membunuh beberapa pria. Keesokan harinya, dia melanjutkan perjalanan mencari keadilan, pemberdayaan dan penebusan. Tetapi jalan tersebut panjang terutama saat hantu korban tanpa kepala menghantuinya. [read_more id="338469"] Nah mana film yang mengambil latar Indonesia Timur favoritmu?

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU