Ngaku Penggemar Bola? Jangan Sampai Gak Nonton 7 Film Tentang Sepakbola Terbaik Berikut Ini!
Jika kamu merasa sangat menggandrungi dunia sepakbola, maka jangan sampai ketinggalan untuk menonton deretan film tentang sepakbola terbaik berikut ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika kamu merasa sangat menggandrungi dunia sepakbola, maka jangan sampai ketinggalan untuk menonton deretan film tentang sepakbola terbaik berikut ini.
Banyak hal menarik yang bisa kita ambil dari olahraga paling populer sejagat raya ini. Mulai dari intrik antarpemain di atas lapangan, sampai gosip-gosip hangat seputar kehidupan si pemain sebagai pemain sepakbola professional selalu hangat untuk dibahas.
Kisah-kisah inilah yang akhirnya memancing para sineas untuk divisualisasikan sehingga bisa dinikmati penggemar film di layar lebar. Lewat beragam film tentang sepakbola juga lah, akhirnya kita bisa mengetahui lebih jauh seluk beluk olahraga yang ditemukan di Inggris ini.
[read_more id="284397"]
Dihimpun oleh Duniaku.net dari berbagai sumber, inilah deretan film tentang sepakbola terbaik yang harus kamu tonton sebagai penggemar fanatik sepakbola.
[page_break no="1" title="Trilogi Goal"]
Menceritakan Santiago Munez, seorang pemuda asal Mexico yang memiliki cita-cita sebagai pemain sepakbola profesional. Sayangnya, Munez lahir dari keluarga miskin di pinggiran kota. Bahkan untuk membeli sepatu sepakbola saja, Munez tak mampu.
Kemudian ia hijrah ke Los Angeles sebagai imigran gelap, dan mengasah kemampuan olah bolanya bersama klub sepakbola amatir di sana. Suatu hari, Glen Foy, seorang pemandu bakat dari Newcastle United tak sengaja melihat skill luar biasa Santiago Munez. Tanpa pikir panjang ia menghubungi manajer Newcastle United dan meminta manajer itu memberikan trial kepada Munez.
Meskipun menemukan banyak kendala, Munez pada akhirnya berhasil masuk ke tim utama Newcastle United. Pemuda miskin dari pinggiran kota Los Angeles ini pun kini menjadi pemain menjanjikan di Liga Inggris.
Pada film kedunya yang berjudul Goal: The Living Dream, kisah Santiago Munez berlanjut ketika memperkuat klub besar Spanyol, Real Madrid. Di sana ia akhirnya bisa merasakan bermain bersama bintang-bintang besar di dunia sepakbola seperti Michael Owen, Ronaldo, Raul Gonzalez, Zinedine Zidane, sampai David Beckham.
Dalam sekuel keduanya ini, cerita tak melulu soal pertandingan di atas lapangan, tapi juga saat Munez telah meraih kemenangan, pujian, dan uang, ia merasakan sisi buruk dari kesuksesannya, suatu ancaman yang dapat menghancurkan semua yang telah ia raih dan semua orang yang ia cintai. Film ini sedikit memberikan gamabran bagaimana sisi lain dari gemerlapnya panggung sepakbola yang terlihat mewah.
Film terakhir dari trilogi Goal yakni Goal: Taking on the Wolrd. Cerita beralih pada perjuangan Santiago Munez bersama Mexico dalam Piala Dunia 2006. Sayangnya film ini banyak menuai kritikan pedas karena alur ceritanya yang tak semenarik film-film sebelumya.
[duniaku_adsense]
[page_break no="2" title="The Damned United"]
Sepakbola bukan hanya sekadar permainan 22 pemain di atas lapangan yang berusaha merebut bola. Di balik itu, ada peran pelatih atau manajer yang menjadi otak penting dari sebuah skema permainan. Itulah pesan yang ingin disampaikan dalam film The Damned United.
Brian Clough (Michael Sheen) seorang pelatih yang berhasil membawa klub semenjana Inggris, Derby County, yang terjerembab di posisi bawah klasemen Divisi II ke papan atas Divisi I Inggris. Sontak saja nama Brian Clough pun langsung banyak diperbincangkan di kalangan penggemar sepakbola.
Karir gemilangnya bersama Derby County harus hancur ketika dirinya dipaksa mengalah oleh pemegang saham pada pertandingan melawan salah satu klub ternama karena alasan materi. Clough tak menuruti perintah tersebut dan akhirnya dipecat.
Tak berselang lama, ia mendapat tawaran melatih Leeds United, salah satu klub paling disegani di Inggris kala itu. Beragam tentangan hingga gelar juara Eropa yang diraih Brian Clough bersama Leeds United menjadi sajian menarik dari film The Damned United.
Menggambungkan cerita tentang keberhasilan, kegagalan, persahabatan, cinta, dan perjuangan tak kenal lelah menjadi alasan utama mengapa film tentang sepakbola yang satu ini wajib untuk kamu tonton.
The Damned United adalah film garapan Tom Hooper, dan kisahnya terinspirasi dari kiprah pelatih legendaris Inggris Brian Clough. Film tentang sepakbola ini mendapat tanggapan positif dari kritikus ketika pertama kali dirilis tahun 2009 lalu. Di situs film yang terkenal sadis seperti Rotten Tomatoes, The Damned United meraih rating 93% alias sangat bagus.
[page_break no="3" title="Escape to Victory"]
Dirilis tahun 1981, film tentang sepakbola terbaik selanjutnya adalah Escape to Victory. Film lawas yang cukup populer dan dibintangi oleh beberapa pemain tenar di kancah sepakbola seperti Pele dan Bobby Moore, pemain legendaris dari Brasil dan Inggris.
Berlatar pada Perang Dunia II, Escape to Victory menceritakan kisah sekelompok tawanan sekutu yang ditantang oleh tentara Jerman bertanding sepakbola. Namun siapa sangka, tanpa direncanakan laga ini malah jadi kesempatan emas para tawanan untuk kabur dari kamp penjara Jerman.
Selain Pele dan Bobby More, film yang disutradarai oleh John Huston ini juga turut menampilkan Michael Caine, Sylvester Stallone, hingga Max von Sydow. Escape to Victory juga bisa dibilang sangat sukses dengan pendapatan sebesar 27 juta dolar Amerika meskipun hanya ber-budget 10 juta dolar saja.
[duniaku_baca_juga]
Film tentang sepakbola menarik lainnya bisa kamu lihat di halaman kedua.
[page_break no="4" title="Green Street"]
Jika sebelumnya kita sudah menyaksikan film tentang sepakbola dari sudut pemain dan pelatih, maka Green Street menawarkan sensasi yang berbeda. Yup, film asal Inggris ini akan menyuguhkan sisi lain sepakbola dari sudut pandang fans garis keras yang di Inggris di sebut Hooligan.
Disutradarai Lexi Alexander, film yang dirilis tahun 2005 ini secara sempurna memvisualkan bagaimana kehidupan garangnya para Hooligan baik itu ketika di tribun stadion sampai bar-bar tempat mereka berkumpul.
[read_more id="257544"]
Matt Buckner (Elijah Wood), seorang mahasiswa jurnalis yang terjebak dalam kehidupan kelompok suporter garis keras ketika mengunjungi kakak perempuannya, Shannon yang sudah menikah dengan Steve, di Inggris.
Matt lalu menjalin pertemanan dengan adik laki-laki Steve, Pete (Charlie Hunnam) yang kemudian memperkenalkan Matt dengan suporter klub sepakbola West Ham United yang tengah berupaya meningkatkan reputasinya di antara geng-geng lainnya.
Matt yang memang tak punya pengalaman dalam urusan tawuran antar suporter terpaksa harus terjerumus di antara rivalitas para Hooligan di Inggris. Film ini memang benar-benar menggambarkan brutalnya para suporter di Inggris sebelum adanya revolusi sepakbola seperti yang kita kenal sekarang.
Green Street mendapat penghargaan film terbaik dalam Festival Film Malibu dan Penampilan Terbaik di Festival Film LA Femme.
[duniaku_adsense]
[page_break no="5" title="Bend It Like Beckham"]
Tak ada yang meragukan nama David Beckham sebagai pesohor nomer satu di atas lapangan hijau. Selain memiliki skill olah bola di atas rata-rata, parasnya yang rupawan juga menjadi daya tarik dirinya sebagai entertainer sejati. Tak mengherankan, selepas pensiun dari dunia sepakbola, karir David Beckham terus meroket ketika membintangi sejumlah produk iklan.
Pesona David Beckham itulah yang mendorong sutardara Gurinder Chadha tersinspirasi membuat film tentang sepakbola berjudul Bend it Like Beckham.
Bend it Like Beckham mengisahkan seorang gadis bernama Jesminder "Jess" Bhamra yang sangat mengagumi David Beckham. Saking kagumnya terhadap pemain Inggris tersebut, Jess pun bertekad untuk menjadi pemain sepakbola profesional.
Sayang, cita-citanya tersebut terhalang oleh budaya yang telah mengakar di India. Orangtua Jess melarang jika anak gadisnya harus berlari-larian di tengah lapangan. Karena di dalam masyarakat India, bermain bola hanya diperuntukkan kepada laki-laki, bukan perempuan. Banyak pesan moral yang ditampilkan oleh film ini, termasuk bagaimana tradisi-tradisi di India yang begitu mengekang kaum wanita untuk hidup bebas selayaknya kaum pria.
Film yang dikemas dengan nuansa komedi ini mampu menyabet penghargaan Film Komedi Terbaik dalam ajang British Comedy Awards tahun 2002.
[duniaku_baca_juga]
Cek film tentang sepakbola lainnya di halaman ketiga. Nomor 7 wajib banget kamu tonton!
[page_break no="6" title="Will"]
[duniaku_adsense]
The Miracle of Instabul, begitul orang-orang menyebut keajaiban yang terjadi di malam final Liga Champions 2005 di Instanbul, Turki. Datang sebagai underdog, Liverpool terlebih dahulu dipecundangi AC Milan 3 gol tanpa balas di babak pertama. Namun siapa sangka, keajaiban spektakuler lahir di babak kedua ketika Liverpool mampu menyamakan keadaan dan berbalik unggul di babak penalti. Liverpool pun bersorak untuk gelar Liga Champions kelimanya saat itu.
Pertandingan super dramatis itu akhirnya diangkat menjadi film layar lebar dengan campuran drama menarik di dalamnya.
Mengisahkan Will Brennan, seorang anak piatu yang berjuang pergi ke Turki untuk menyaksikan final Liga Champions 2005 antara klub kesayangannya Liverpool melawan AC Milan. Kisah heroik Will yang memulai petualangannya seroang diri dari Inggris menuju Turki benar-benar mampu membuat penonton meneteskan air mata.
Bebebrapa bintang Liverpool juga turut hadir memeriahkan film yang dirilis tahun 2011 lalu seperti Steven Gerrard, Jammie Carragher, hingga legenda Kenny Dalglish.
[page_break no="7" title="Shaolin Soccer"]
Alih-alih menyuguhkan kisah perjuangan seseorang menjadi pemain sepakbola profesional yang menguras hati, Shaolin Soccer malah menawarkan sesuatu yang berbeda dan antimainstream.
Kalau kamu butuh hiburan absurd, menonton film Shaolin Soccer adalah pilihan yang tepat. Mungkin kita tak perlu meragukan lagu kualitas seorang Stephen Chow untuk membuat film-film komedi super kocak. Tak terkecuali dengan film Shaolin Soccer.
Menggabungkan antara sepakbola dan kungfu menjadi ramuan mujarab mengapa film mandarin yang satu ini tak bosan-bosan untuk ditonton. Ya meskipun kamu sudah menontonnya berpuluh-puluh kali, kamu masih akan dibuat ngakak oleh aksi sepakbola campur kungfu ini.
[duniaku_baca_juga]
Diedit oleh Arya W. Wibowo