Review Spies in Disguise, Ketika Agen Rahasia Berubah Menjadi Merpati
Will Smith dan Tom Holland bahu membahu mengalahkan musuh
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini dunia animasi terlalu didominasi oleh Disney dan Pixar yang telah memiliki winning formulanya sendiri. Karena itu kemunculan Spies in Disguise yang dibuat oleh Blue Sky Studio seperti memberi angin segar pada dunia animasi Hollywood. Setidaknya kini kita berhadapan dengan burung merpati yang biasa bicara, bukan cuman mobil atau boneka salju.
1. Lance Sterling sang agen terhebat
Lance Sterling (Will Smith) adalah agen terhebat H.T.U.V. (Honor, Trust, Unity and Valor). Dia selalu berhasil menyelesaikan misinya dengan penuh gaya. Yup, kamu akan menyaksikan dia meledakkan gedung bertingkat ataupun akuarium raksasa dalam menjalankan misinya.
Dalam sebuah misi rahasia untuk mencuri drone pembunuh dari pedagang senjata bernama Kimura (Masi Oka), Sterling harus berhadapan dengan Killian (Ben Mendelsohn).
Seperti biasa, Sterling menjalankan misinya dengan penuh gaya. Dia menghajar semua pengawal Kimura, dan sebagai penghabisan dia melemparkan sebuah bom. Seharusnya bom itu meledak dan menghancurkan semua musuhnya, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Bom tersebut meledak mengeluarkan gliter dan gambar anak kucing.
Melihat hal tersebut, Sterling sadar kalau alat-alat miliknya sudah diotak-atik oleh Walter Beckett (Tom Holland). Walter sendiri adalah anak aneh tapi jenius yang bekerja di dinas rahasia khusus senjata rahasia dan eksperimental. Sepulang dari misi tersebut, Sterling langsung mencari Walter dan memecatnya.
Mendengar hal tersebut Walter langsung mengejar Sterling dan menjelaskan semua penemuan barunya, termasuk "biodynamic concealment” yang akan membuat Sterling menghilang. Sayang Sterling tidak tertarik dan tetap memecat Walter.
Pada kesempatan lainnya, Sterling yang menyerahkan paket berisikan drone pembunuh ke Joy Jenkins (Reba McEntire) sang bos H.T.U.V.. Sayang paket yang diberikan lance ternyata kosong. Tidak lama kemudian, agen Marcy Kappel (Rashida Jones) yang merupakan bagian kejahatan internal melaporkan kalau sosok Sterling terlihat bersama drone tersebut.
Mengetahui kalau dia dituduh sebagai pengkhianat, Sterling melarikan diri dari markas H.T.U.V. dan bersembunyi. Dia membutuhkan bantuan untuk menghilang sementara waktu, dan di otaknya ada satu nama yang baru saja menyebutkan temuan barunya yang melibatkan "biodynamic concealment”.
Baca Juga: Review Serial Netflix The Witcher: Sajikan Aksi Fantasi yang Berdarah
2. Penuh komedi dan alur yang sederhana
Spies in Disguise merupakan film animasi dengan tema klasik. Tidak ada ratu galau yang bisa membekukan orang atau menghidupkan benda mati, atau seekor singa yang tidak jelas apakah itu animasi atau singa sungguhan. Hanya ada kejahatan melawan kebaikan di sini, plus seorang anak aneh yang bernama Walter.
Pendekatan yang sederhana ini membuat kami jatuh cinta pada Spies in Disguise. Rasanya seperti melihat animasi layar lebar klasik yang dulunya dipopulerkan oleh Disney, dan Pixar. Yang perlu kamu lakukan adalah duduk dan menikmati alur yang berjalan lurus-lurus saja, plus suntikan komedi segar di sana-sini.
Komedi tersebut melibatkan perselisihan pendapat antara Walter dan Sterling dalam menghadapi masalah. Sterling selalu ingin meledakkan semua orang, dan menghajar siapapun yang mengganggu, sementara Walter ingin melakukan pendekatan yang tidak berbahaya bagi musuh-musuhnya.
Selain perbedaan pendapat, kamu juga bakal disuguhi oleh bagaimana ngototnya Sterling untuk menjalankan aksinya sendirian, bahkan ketika sudah menjadi burung merpati. Walaupun Sterling memiliki alasan yang sangat kuat, tapi proses Sterling mengakui kalau dia sangat membutuhkan partner cukup lucu untuk disimak.
3. Berisikan pesan moral untuk anak
Karena target utama film animasi adalah anak-anak, Spies in Disguise turut menyelipkan banyak pesan moral di dalamnya. Di antara pesan moral tersebut kami paling ingat dengan api tidak bisa dilawan dengan api, menjadi orang yang berbeda itu tidak masalah, dan yang terakhir, tidak ada salahnya mengakui kelemahanmu.
Pesan moral tersebut timbul dari berbagai dialog antara Tom Holland dan Will Smith. Keduanya memang digambarkan baru saling mengenal, tapi pada akhirnya mereka berdua bisa kompak dan bahu-membahu demi mengalahkan musuh utama mereka.
Oh iya, proses kompak ini melibatkan akting serta chemistry Tom Holland dan Will Smith. Jadi kamu tahu dong bagaimana kualitas sulih suara mereka berdua. Selain Holland dan Smith, kamu juga harus melirik Rashida Jones yang kebagian peran protagonis tapi ikut mengejar Sterling. Melalui suaranya kita tahu kalau dia adalah agen yang bisa diandalkan tapi salah tuduh.
Karen Gillan dan DJ Khaled turut menyumbangkan suaranya sebagai Eyes dan Ears. Sayang keduanya tidak mendapatkan banyak dialog sehingga kurang menonjol. Padahal kami sangat menyukai peran Karen Gilian sebagai Ruby Roundhouse yang seksi di Jumanji: Welcome to the Jungle, dan Jumanji: The Next Level.
4. Kesimpulan akhir? Di luar ekspektasi
Sejatinya sudah banyak film animasi di luar sana yang menggunakan elemen dari Spies in Disguise. Mulai dari antagonis dan protagonis yang jelas, pesan moral, animasi yang lucu, dan pengisi suara yang terkenal. Karena hal itu kami jadi tidak memiliki ekspektasi apapun ketika menonton film ini. Tapi karena hal itulah, Spies in Disguise berhasil menjadi film keluarga yang ingin kami tonton di akhir pekan.
Spies in Disguise berhasil menyabet nilai 4 dari 5 bintang review. Sebuah film keluarga yang wajib tonton bersama-sama dengan adik, ayah, ibu, anak, ponakan, pokoknya semuanya.
Baca Juga: Review Star Wars: The Rise of Skywalker, Babak Terakhir Perang Bintang