Review Guy Ritchie’s The Covenant, Bukan Sekedar Perang
Guy Ritchie kembali menghadirkan film yang menarik
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Action
ACTORS: Jake Gyllenhaal, Antony Starr, Dar Salim
DIRECTOR: Guy Ritchie
RELEASE DATE: 19 April 2023
RATING: 4/5
Guy Ritchie’s adalah seorang sutradara, penulis naskah, dan produser film Inggris. Dia dikenal sebagai sutradara film-film seperti "Lock, Stock and Two Smoking Barrels," "Snatch," dan "Sherlock Holmes." Selain itu, ia juga pernah menulis dan memproduksi film-film lainnya seperti "RocknRolla," "The Man from U.N.C.L.E.," dan "Aladdin." Ritchie dikenal karena gaya pengambilan gambarnya yang unik, plot yang kompleks dan karakter-karakter yang khas dalam film-filmnya.
Baru-baru ini Guy Ritchie kembali merilis sebuah film perang yang dia berjudul Guy Ritchie's The Covenant. Kira-kira seperti apa filmnya setelah sebelumnya dia merilis Operation Fortune: Ruse de Guerre yang terbilang apik, tapi dibenci penontonnya?
Simak review The Covenant di bawah ini.
1. Perang Taliban dan seorang penerjemah lokal
Guy Ritchie's The Covenant menceritakan kisah perjalanan seorang sersan bernama John Kinley (Jake Gyllenhaal) dalam menyelesaikan tugas terakhirnya di Afganistan. Dalam perjalanannya itu, ia bekerja sama dengan seorang penerjemah lokal bernama Ahmed (Dar Salim).
Ketika John sedang melakukan tugasnya dalam pertempuran di padang pasir, ia berhasil dilumpuhkan oleh Taliban. Melihat John yang terluka, Ahmed pun mempertaruhkan nyawanya untuk membawa John untuk menghindari Taliban. Setelah hari itu, kedapatan bahwa Ahmed dikejar oleh Taliban dan sedang bersembunyi di suatu tempat di Afganistan.
John yang merasa memiliki hutang budi dengan Ahmed ini pun kembali ke Afganistan untuk menyelamatkan Ahmed dan keluarganya dari serangan sukunya sendiri.
Ketika ia mengetahui bahwa pemerintah Amerika tidak berkenan untuk membantu, John pun berangkat seorang diri ke Afganistan.Lantas, bagaimana upaya John untuk menyelamatkan teman lamanya itu?
Baca Juga: Review Sewu Dino, Survival Orang Biasa dalam Konflik Mistis
2. Sudut pandang yang menarik
Kemunculan Guy Ritchie’s The Covenant memberikan perspektif baru soal perang. Perang bukan hanya soal baku tembak dan adu canggih teknologi persenjataan. Tetapi ada banyak individu dengan berbagai pekerjaan yang terlibat di belakangnya. Dalam film ini adalah peran penerjemah dan tentara itu sendiri.
The Covenant menggunakan rute yang kerap digunakan sineas untuk menggambarkan perang. Selama penggambaran perang ini, kita diajak untuk melihat gambaran umum yang kerap digunakan oleh film perang Hollywood.
Sesi kedua menjadi menarik, ketika situasinya berbalik drastis. Sekarang bukan tentara Amerika yang mengejar-ngejar Taliban, justru merekalah yang diburu oleh Taliban. Terlebih sejak John terluka dan tak sadarkan diri. Rasanya seperti sebuah pergantian peran utama yang terjadi dengan sangat halus di tengah-tengah film.
Guy Ritchie’s juga memberikan sebuah sentuhan khusus untuk menggambarkan kondisi John yang sedang pingsan. Ia merotasi kamera 180 derajat hingga seolah-olah itu adalah apa yang dilihat John saat itu.
Sekelebat visual penting diperlihatkan satu per satu dari perjalanan Ahmed menyeret John mulai dari sungai, rumah yang terbakar hingga tingginya rerumputan, semua itu dirotasi dan diletakkan sejajar dengan permukaan tandu kayu yang dibuat Ahmed. Rasanya seperti melihat adegan perjalanan Russel Crowe ketika ditandu dan tidak sadarkan diri film Gladiator. Tetapi dengan berbagai scene dan objektif yang lebih penting.
3. Kesimpulan
Guy Ritchie’s The Covenant menampilkan film perang dengan perspektif yang cukup berbeda dari yang kebanyakan beredar di Hollywood belakangan ini. Saling percaya antara penerjemah dan tentara yang menjadi rekan kerjanya menjadi sesuatu hal yang penting dalam hal ini. Dan semua itu terbayarkan ketika John membalas budi pada Ahmed.
Chemistry keduanya juga menghidupkan kekuatan dari masing-masing karakter. Karena itulah kami berani mengganjar Guy Ritchie’s The Covenant dengan nilai 4 dari 5 bintang review.
Diterbitkan pertama 21 April 2023, diterbitkan kembali 28 Agustus 2024.
Baca Juga: Review Minecraft Legends! Hero Melawan Invasi Piglin