Review Film Speak No Evil, Sebuah Remake yang Apik dan Brutal

Remake dari film horor thriller yang muncul di tahun 2022

2575_D039_00090R (Small).jpg

GENRE: Horror

ACTORS: James McAvoy, Mackenzie Davis, Aisling Franciosi

DIRECTOR: James Watkins

RELEASE DATE: 13 September 2024

RATING: 4/5

Film Speak No Evil versi 2024, sebuah remake dari film horor tahun 2022, dimulai dengan latar yang tenang dan cerah. Pasangan Amerika, Ben dan Louise, yang diperankan oleh Scoot McNairy dan Mackenzie Davis, sedang berlibur di Tuscany. Di sana, mereka bertemu pasangan Inggris, Paddy dan Ciara, yang diperankan oleh James McAvoy dan Aisling Franciosi. Awalnya, interaksi mereka tampak ramah dan hangat, dengan kedua pasangan bahkan memiliki anak kecil yang saling akrab.

Namun, ketika mereka menerima undangan untuk mengunjungi Paddy dan Ciara di Devon, nuansa kejanggalan mulai muncul. Keceriaan awal perlahan berubah menjadi ketidaknyamanan, terutama ketika Paddy menyajikan daging angsa kepada Louise yang vegetarian, sebuah tindakan kecil namun signifikan yang menunjukkan perbedaan budaya dan kepribadian. Pengaturan suasana yang perlahan ini menciptakan ketegangan yang semakin meningkat, menghadirkan dinamika yang mengganggu di antara dua pasangan tersebut.

1. Komedi gelap berbasiskan teror

2575_D007_00156R (Small).jpgDok. Universal

Salah satu kekuatan Speak No Evil adalah kemampuannya untuk memadukan unsur horor dengan komedi gelap, terutama dalam bagaimana karakter Ben dan Louise berusaha menjaga kesopanan di tengah-tengah berbagai momen canggung yang menguji kesabaran mereka. Kesediaan mereka untuk menoleransi ketidaknyamanan demi menghindari konflik adalah tema utama yang terus diangkat sepanjang film.

Kegelisahan ini diperlihatkan dalam adegan-adegan di mana mereka berbicara lirih di tempat tidur, membicarakan apakah mungkin merekalah yang terlalu sensitif atau apakah Paddy benar-benar melangkahi batas. Penggambaran ini mencerminkan sisi kelam dari dinamika sosial, di mana keinginan untuk tidak 'berbicara hal buruk' akhirnya mengundang sesuatu yang jauh lebih mengerikan.

Baca Juga: Review Dead Talents Society, Saat Hantu Berjuang Menakuti Manusia

2. James McAvoy yang cemerlang

2575_TP_00104 (Small).jpgDok. Universal

Penampilan James McAvoy sebagai Paddy adalah salah satu sorotan utama film ini. McAvoy, yang masih mempertahankan fisik dari film sebelumnya Glass, membawakan karakter Paddy dengan karisma yang mengganggu dan intensitas yang memikat. Karakter Paddy bukan sekadar sosok kasar, melainkan seseorang yang memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain untuk keuntungan pribadinya, membuat penonton merasa tidak nyaman setiap kali ia berada di layar.

Tidak hanya itu, cara Paddy menangani hubungan dengan anak-anak, baik dengan anaknya sendiri maupun dengan Agnes, putri Ben dan Louise, menjadi sumber ketegangan tambahan. Ketika Paddy mulai berperan sebagai figur otoritas yang terlalu dominan, konflik internal pasangan Ben dan Louise semakin memperparah keadaan, menunjukkan betapa rapuhnya batas antara tata krama dan kekejaman.

3. Berbeda identitas dengan film aslinya

2575_D018_00073R (Small).jpgDok. Universal

Bagi mereka yang pernah menonton versi asli Speak No Evil, remake ini menghadirkan beberapa perbedaan yang menarik tanpa mengorbankan esensi dari cerita aslinya. Disutradarai oleh James Watkins, yang terkenal dengan film horor Eden Lake, Speak No Evil tetap mempertahankan aura ketegangan yang tak terhindarkan. Film ini berhasil membangun narasi yang konsisten dengan perkembangan emosional yang membuat setiap tindakan terasa masuk akal, meskipun pada akhirnya menghantarkan pada momen-momen brutal yang mengejutkan.

Perbedaan yang paling mencolok adalah lokasi, dengan latar yang diubah dari Belanda ke Devon, Inggris. Ini memberi suasana berbeda; latar Inggris yang lebih akrab dan tampak damai menambah ironi pada cerita. Dinamika karakter juga lebih kompleks di remake ini, terutama hubungan Ben dan Louise yang lebih dieksplorasi, serta karakter Paddy yang dibawakan James McAvoy dengan sentuhan lebih agresif. Meski versi aslinya lebih menekankan pada horor psikologis, remake ini tidak menahan diri dalam hal kekerasan fisik, bahkan menambahkan beberapa kejutan brutal yang tidak ada di versi 2022.

Yang paling menonjol adalah akhir film yang, meskipun tetap kelam, memberikan sedikit variasi dari versi asli. Watkins berhasil memberikan twist pada akhir cerita yang terasa lebih pas dengan karakter dan latar Inggris, sekaligus menjaga dampak emosional yang sama kuatnya.

4. Penutup

2575_FP_00204 (Small).jpgDok. Universal

Speak No Evil versi 2024 membuktikan bahwa sebuah remake tidak harus mengikuti cetakan aslinya secara kaku untuk tetap sukses. James Watkins dengan cerdas meramu film ini menjadi sesuatu yang menghormati versi 2022 sambil memberikan identitas baru dengan latar Inggris dan dinamika karakter yang lebih mendalam.

Meskipun masih sarat dengan kengerian dan kekerasan brutal, film ini menambahkan lapisan subversi yang segar, membuat penonton tidak hanya diselimuti ketegangan, tetapi juga diberi kejutan yang tak terduga. Dengan performa luar biasa dari James McAvoy dan plot yang terus membangun intensitas, Speak No Evil adalah sebuah remake yang tak hanya memenuhi ekspektasi, tapi juga meninggalkan jejak yang tak terlupakan di dunia horor modern.

Karena itu saya memberikan film ini nilai 4 dari 5 bintang. 

https://www.youtube.com/embed/FjzxI6uf8H8

Baca Juga: Review Beetlejuice Beetlejuice, Sebuah Sekuel yang Utuh

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU