Review Bombshell, Saat Skandal Fox News Dijadikan Film Layar Lebar
Tahun 2016 merupakan tahun yang menyebalkan bagi Fox News
Pada tahun 2016 dunia dikejutkan dengan tuntutan Gretchen Carlson terhadap Roger Ailes sang bos Fox News. Dalam tuntutan tersebut Gretchen menyebutkan kalau dirinya telah dilecehkan oleh Roger selama bekerja di Fox News. Rupanya pelecehan tersebut tidak hanya terjadi pada Gretchen saja sehingga membuat Fox News gonjang-ganjing hingga akhirnya Rupert Murdoch turun tangan.
1. Kisah tiga orang wanita
Kisah Bombshell berputar pada tiga karakter utamanya. Mereka adalah Megyn Kelly (Charlize Theron), Gretchen Carlson (Nicole Kidman), dan Kayla Pospisil (Margot Robbie). Ketiganya merupakan anchor di Fox News, dengan tingkat kariernya masing-masing. Kesamaan ketiganya adalah, mereka sama-sama pernah dilecehkan oleh Roger Ailes (John Lithgow).
Semula yang menuntut Ailes adalah Gretchen seorang diri. Tuntutan itu dilayangkan oleh Gretchen secara personal setelah mengetahui kalau dirinya dipecat. Selama beberapa saat tuntutan tersebut tidak mendapatkan dukungan siapapun, dan pihak pengacara hampir menyerah.
Untunglah Megyn Kelly yang pernah dilecehkan juga oleh Roger ikut buka suara. Dari situ Megyn mulai mencari tahu siapa saja yang mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Ternyata setelah beberapa saat, nama Kayla muncul ke permukaan. Tanpa ragu-ragu pihak pengacara Gretchen langsung melanjutkan perkara ini dan meminta permintaan maaf dari Fox News, dan uang ganti rugi.
Dari situ Rupert Murdoch (Malcolm McDowell) sebagai pemilik Fox, harus turun tangan untuk mengendalikan bola panas yang diciptakan oleh Gretchen, Megyn, dan Kayla. Ailes akhirnya mengundurkan diri dari Fox News, dengan menerima pesangon dan uang ganti rugi.
2. Kisah yang berjalan lurus saja
Kesulitan utama dalam menonton Bombshell adalah, tidak adanya plot yang bisa dibilang menarik untuk dijelaskan begitu saja. Pasalnya skandal Fox News ini memang sangat terkenal sehingga semua orang yang mengikutinya akan tahu momen apa saja yang terjadi di dalamnya dan bagaimana akhirnya.
Kalau kamu tidak mengetahui skandal tersebut, minimal kamu sudah tahu apa yang bakal terjadi di akhir film. Yah, mau bagaimana lagi, namanya juga film yang diangkat dari kisah nyata, pasti tidak akan memiliki banyak kejutan.
Berbicara masalah kejutan, karakter Kayla yang diperankan oleh Margot Robbie merupakan karakter fiktif yang diciptakan demi film ini. Karakter Kayla ini diciptakan melalui berbagai interview yang dilakukan oleh Jay Roach pada beberapa korban Ailes. Jadi bisa dibilang karakter Kayla mewakili beberapa nama sekaligus.
3. Kualitas akting adalah nilai plus
Kenikmatan paling utama dari menyaksikan Bombshell (Selain melihat cantiknya Charlize Theron, Nicole Kidman, dan Margot Robbie) adalah melihat akting para pemain di dalamnya. Seperti biasa, Charlize Theron menunjukkan performa aktingnya yang sangat stabil. Bahkan ketika dirinya satu layar dengan Nicole Kidman.
Berbeda dengan Charlize Theron, Nicole Kidman tidak mendapatkan banyak screen time karena digambarkan sudah tidak bekerja di Fox News, dan lebih banyak berada di belakang layar saat dirinya melayangkan gugatan pelecehan tersebut.
Untuk Margot Robbie, sebagai karakter fiksi dia berhasil membawakan peran gadis suci era millennial yang baru saja mendapatkan jabatan penting melalui sebuah pengorbanan yang tidak bisa diceritakan di review ini tanpa mendapatkan sensor.
Dari sisi antagonis kami mengharus mengangkat topi untuk akting John Lithgow yang membawakan Roger Ailes dengan sempurna. Saking sempurnanya kami merasa kalau Ailes hidup lagi dan memerankan dirinya sendiri di Bombshell.
4. Kesimpulan? 3 dari 5 bintang
Bombshell jelas bukan film yang bisa ditelan atau dikonsumsi semua orang. Sebagai drama dewasa dengan tema pelecehan seksual, kamu pasti akan menemukan banyak sekali sisi feminisme di dalamnya. Tapi sejatinya hal tersebut tidak bisa dihindarkan mengingat para wanita memang kerap menjadi mangsa para predator seksual di sebuah perusahaan besar.
Yang menjadi sorotan utama dari Bombshell adalah, minimnya letupan emosi yang dibutuhkan untuk menggulirkan cerita. Hasilnya film ini berjalan enteng saja dengan pesan yang jelas tapi kurang membekas.
Karena kelemahan ini kami hanya bisa memberikan 3 dari 5 bintang review yang biasa kami berikan. Tidak jelek, tapi kurang spesial.