Review Ambush, Pertempuran Sengit Aaron Eckhart Melawan Vietcong
Aaron Eckhart bertempur mati-matian demi dokumen rahasia
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya Amerika atau Hollywood tidak terlalu senang dengan film perang era Vietnam, karena negara adi kuasa tersebut menelan pil pahit kekalahan setelah Vietnam Selatan ditundukan oleh Vietnam Utara. Bisa dibilang saat itu tentara Amerika pulang ke rumah dengan kondisi yang memalukan, layaknya anjing yang mengepit ekornya.
Jelas, bagi Amerika tidak ada peristiwa heroik yang patut diceritakan saat itu, sehingga tidak ada juga bahan yang menarik untuk digarap Hollywood ke layar lebar. Hal tersebut tidak berlaku bagi Pierre Morel yang menggarap film Ambush di 2023 ini.
1. Sepak terjang Kopral Ackerman
Film dimulai dengan Jenderal Drummond (Aaron Eckhart) yang menugaskan Kapten Mora (Jonathan Rhys Meyers). Ia ditugaskan mengamankan dokumen rahasia yang berisi informasi intelijen tentang Vietkong.
Namun, pos kecil yang saat itu dijaga tentara AS muda setingkat kopral, disergap tentara Vietkong. Pos tersebut adalah tempat dokumen rahasia itu dikirim dan kini dicuri Vietkong dalam penyergapan.
Jenderal Drummond memerintahkan untuk merebut kembali dokumen tersebut dari tangan Vietkong. Para tentara muda yang dipimpin Kopral Ackerman (Connor Paolo) dan pasukan elit AS diterjunkan ke lokasi.
Mereka menelusuri lorong-lorong bawah tanah tempat Vietkong bermarkas. Para tentara muda tersebut digambarkan tidak memiliki kecakapan bertempur yang mumpuni. Namun, peran Ackerman berubah menjadi penting karena dia memiliki pengetahuan dalam mempelajari letak geografis dan labirin bawah tanah.
Baca Juga: Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar Komputer
2. Sebuah perang yang kurang memorable
Film “Ambush” sebetulnya memiliki segalanya untuk menjadi sebuah film yang menarik dari segi ide maupun cerita. Sayangnya pada kenyataannya film ini digarap dengan kondisi serba tanggung sehingga meninggalkan banyak "lubang" untuk penontonnya.
Mungkin ini terjadi karena misi yang dijalani Ackerman dan kawan-kawan, adalah sebuah misi fiksi yang tidak pernah dikerjakan oleh Amerika di Vietnam. Tetapi seharusnya karena misi ini fiksi, Pierre Morel memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan sisi heroik dari pertempuran di gua-gua ini.
Selain bermasalah terhadap cerita, film ini juga memiliki banyak karakter yang terasa flat karena kualitas dialog yang mereka ucapkan. Hasilnya banyak karakter yang terasa kurang matang dari sisi hubungan antar karakter ataupun chemistry di dalamnya.
Pada beberapa titik, perpindahan adeganterasa agak kasar atau terkesan terburu-buru. Selain itu beberapa musik latar terasa berulang dan kurang tepat dalam membangun suasan atau ambience di sepanjang film.
3. Kesimpulan
Walaupun begitu sebagai sebuah film perang, Ambush masih layak untuk dinikmati. Penyajian suasana perang hutan era Vietnam, ditambah suasana ketegangan di dalam lorong-lorong bawah tanah yang minim cahaya, menjadi suatu kelebihan yang biasanya tida ditawarkan oleh film perang lainnya.
Kalau kamu adalah penikmat film perang, Ambush bisa menjadi salah satu tontonan yang dapat dijadikan pilihan di bulan ini. Film berdurasi 104 menit ini kami ganjar dengan nilai 3 dari 5 bintang karena masih memiliki berbagai elemen wajib sebuah film perang.
Ambush tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 24 Februasi 2023.
Baca Juga: Review Movie The First Slam Dunk, Seru Sampai Bikin Terharu!