20 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia, Wajib Tonton di HUT RI!

Film yang memberikan gambaran perjuangan bangsa.

Perburuan

Sebagai rakyat yang mencintai bangsanya, sudah sepantasnya kita turut merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang jatuh setiap17 Agustus. Kita perlu mengenang perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Tidak perlu ikut berperang, dengan menonton film bertema kemerdekaan, sudah cukup bagi kita untuk mengenang perjuangan pahlawan Indonesia. Berikut disajikan beberapa rekomendasi film kemerdekaan Indonesia yang bisa ditonton pada Hari Kemerdekaan.

1. Pasukan Berani Mati (1982)

Pasukan Berani Matidok. Rapi Films/ Pasukan Berani Mati

Disutradarai oleh Imam Tantowi, film kemerdekaan Indonesia berjudul Pasukan Berani Mati yang rilis pada tahun 1982 silam ini merupakan film yang menceritakan pengorbanan pasukan Indonesia demi melawan penjajah. 'Pasukan Berani Mati' ini ada karena terbunuhnya Kapten Bondan yang diperankan oleh Dicky Zulkarnaen ketika perang melawan Belanda.

2. Merah Putih I, II, III (2009-2011)

Darah Garudadok. Media Desa Indonesia/ Merah Putih

Merah Putih I merupakan film bertema kemerdekaan pertama untuk serial Trilogi Merdeka. Tayang perdana pada 2009 lalu, film ini bercerita tentang persahabatan beberapa karakter fiktif yang berjuang dalam perang gerilya melawan penjajah.

Film kedua dari Trilogi Merdeka yaitu Merah Putih II atau dikenal juga dengan judul Darah Garuda yang rilis pada tahun 2010. Kemudian, film terakhinya dirilis pada tahun 2011 lalu dengan judul Merah Putih III atau Hati Merdeka.

Baik film pertama, kedua, maupun ketiga, semuanya akan mengangkat peristiwa bersejarah ketika masa penjajahan Belanda, yakni Agresi Militer Belanda I.

3. Sang Pencerah (2010)

Sang Pencerahdok. Multivision Plus/ Sang Pencerah

Film tentang kemerdekaan Indonesia garapan sutradara Hanung Bramantyo yang satu ini harus masuk dalam daftar tonton memperingati Hari Kemerdekaan. Tayang perdana pada tahun 2010, film bertajuk Sang Pencerah bercerita tentang tokoh pendiri Muhammadiyah, yaitu K.H. Ahmad Dahlan. 

Baca Juga: Sinopsis Dunkirk, Film Perang Dunia II Garapan Christopher Nolan!

4. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)

Sultan Agungdok. Mooryati Soedibyo Cinema/ Sultan Agung

Masih garapan Hanung Bramantyo, film bertema kemerdekaan selanjutnya yang wajib ditonton adalah Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Film yang tayang pada 2018 lalu ini mengangkat kisah tokoh raja ketiga Kerajaan Mataram, yaitu Sultan Agung Hanyakrakusuma, yang berperang melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) bersama rakyatnya.

5. Perburuan (2019)

Perburuandok. Falcon Pictures/ Perburuan

Film berjudul Perburuan adalah film garapan Richard Oh yang tayang pada 2019 lalu. Film ini berkisah tentang pasukan PETA atau Pembela Tanah Air dengan berfokus pada perjuangan tokoh bernama Hardo yang diperankan oleh Adipati Dolken. Film kemerdekaan Indonesia ini merupakan adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama.

6. Darah Garuda (2010)

darah garudadok. Media Desa Indonesia/Darah Garuda

Darah Garuda merupakan film trilogi dari film Merah Putih yang rilis pada 2010. Film ini memiliki latar waktu tahun 1947 saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Darah Garuda bercerita tentang tentara Indonesia yang selamat dari pembantaian tentara Belanda dan berusaha menghadapi peristiwa Agresi Militer Belanda I di Jawa Tengah.

7. Kartini (2017)

kartinidok. Legacy Pictures/Kartini

Kartini merupakan film yang menceritakan bagaimana Kartini memperjuangkan hak dan kesetaraan para wanita. Bersama kedua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini memperjuangkan segala hal, bahkan membuat sekolah untuk orang miskin. Ia juga membuat lapangan kerja untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. 

8. Kadet 1947 (2021)

kadet 1947dok. Legacy Pictures/Kadet 1947

Kadet 1947 ini juga menjadi salah satu film kemerdekaan Indonesia terbaru. Kadet 1947 yang rilis pada 2021 ini menceritakan kemerdekaan Indonesia pasca Proklamasi. Film ini bercerita tentang sekelompok kadet dari sekolah Angkatan Udara yang ingin membantu menjaga Indonesia dari serangan Belanda. Ambisi dan semangat mereka terhalang banyak hal yang salah satunya adalah izin mereka yang tidak bisa disetujui karena mereka hanya pelajar Angkatan Udara yang tidak diizinkan untuk menerbangkan pesawat atau senjata.

9. Sang Kiai (2013)

sang kiaidok. Rapi Films/Sang Kiai

Sang Kiai bercerita tentang masa-masa perjuangan Indonesia saat dijajah Jepang pada 1942. Saat itu pengibaran bendera merah putih dan pemutaran lagu Indonesia Raya tidak diperbolehkan. Pada saat itu, Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei. KH Hasyim Asyari yang merupakan tokoh agama saat itu jelas menolak karena hal tersebut menyimpang dari ajaran Islam.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Tentang Islam, Penuh Ilmu!

10. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Guru Besar Tjokroaminotodok. Picklock Production/Guru Besar Tjokroaminoto

Guru Bangsa Tjokroaminoto menceritakan tentang perjuangan Oemar Said Tjokroaminoto yang berjuang untuk kondisi kemiskinan dan kesenjangan sosial rakyat setelah peristiwa Tanam Paksa pada tahun 1900-an. Ia berusaha untuk menyamaratakan hak dan martabat masyarakat dengan berbagai cara.

11. Nagabonar (1987)

nagabonardok. Gempita Tjipta Perkasa/Nagabonar Reborn

Siapa yang tidak tahu Nagabonar? Tidak afdol rasanya membicarakan film kemerdekaan tanpa ada Nagabonar di dalamnya. Tidak heran juga mengingat film ini berulang kali ditayangkan di televisi nasional.

Nagabonar ialah film komedi situasi yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara. Ia bercerita tentang Naga Bonar (Deddy Mizwar), seorang pencopet yang sering keluar-masuk penjara, melawan Belanda.

Nagabonar segar dan menghibur. Meski sudah berumur lebih dari 30 tahun, pengaruhnya masih terasa hingga kini lewat ucapan Naga Bonar, “Apa kata dunia?”.

12. Battle of Surabaya (2015)

Battle of Surabaya (dok. MSV Studio)Battle of Surabaya (dok. MSV Studio)

Film bertema kemerdekaan selanjutnya ialah film animasi dalam negeri Battle of Surabaya. Film garapan Aryanto Yuniawan ini mengambil latar cerita Peristiwa 10 November di mana tentara Indonesia berhadapan dengan Belanda yang membonceng sekutu memperebutkan Kota Surabaya.

Meski memiliki keterbatasan dari segi animasi dan sulih suara, Battle of Surabaya adalah film animasi yang penting untuk ditonton. Selain sebagai sarana belajar sejarah lewat animasi, film ini juga membawa pelajaran yang tak kalah penting, yakni bahwa perang tak membawa keuntungan apapun selain penderitaan bagi rakyat kecil.

Itu sesuai dengan tagline Battle of Surabaya, there is no glory in war. Perang hanya membawa penderitaan.

13. Tjoet Nja’ Dhien

Tjoet Nja’ Dhiendok. Kanta Indah Film/ Tjoet Nja’ Dhien

Jika tidak membicarakan Nagabonar dalam narasi sejarah kemerdekaan tadi kurang afdol, maka tidak membicarakan Tjoet Nja’ Dhien adalah haram hukumnya.

Film biografi (fibio) pahlawan Aceh Cut Nyak Dhien ini mengambil kisah Cut Nyak ketika perang gerilya melawan pasukan elite Belanda. Aceh terbukti menjadi daerah di Indonesia yang paling sulit ditaklukkan penjajah dan Cut Nyak adalah bagian terpentingnya.

Tahun 1988 dan sineas Indonesia sudah membuat film dengan skala produksi mewah dan kualitas teknik jempolan seperti garapan Eros Djarot ini. Ratusan orang ambil bagian dalam peperangan menggunakan rencong dan Tjoet Nja’ Dhien memanfaatkannya dengan baik sehingga menjadi sangat epik.

Untuk standar film Indonesia masa kini saja, kedigdayaannya masih belum tergoyahkan. Tonton!

14. Surat dari Praha (2016)

Surat dari Prahadok. Visinema Pictures/ Surat dari Praha

Seperti yang sudah saya bilang di pembukaan artikel, film bertema kemerdekaan tak harus berbicara tentang peristiwa kemerdekaan. Surat dari Praha ini berbicara tentang Peristiwa 1965 saat banyak mahasiswa yang dikirim Soekarno kuliah di luar negeri tidak bisa kembali ke Indonesia.

Lewat Surat dari Praha, kita dibawa kembali ke sebuah pertanyaan abadi setiap 17 Agustus, apa makna kemerdekaan itu? Apalagi lewat karakter Jaya (Tio Pakusadewo), pertanyaan itu ditambah bebannya karena sebagai bagian dari bangsa Indonesia, ia terusir dari tanah airnya sendiri karena persoalan politik saat perpindahan kekuasaan dari Soekarno ke Suharto.

Surat dari Praha dapat menjadi refleksi kita sebagai bangsa Indonesia tentang memaknai arti kemerdekaan.

15. Enam Djam di Jogja (1951)

Enam Djam di Jogjadok. PERFINI/ Enam Djam di Jogja

Enam Djam di Jogja adalah salah satu film paling penting yang membahas tentang kemerdekaan Indonesia. Ia disutradarai Usmar Ismail, bapak perfilman Indonesia.

Film ini bercerita tentang Serangan Umum pasukan Indonesia ke Yogyakarta tahun 1949 melawan Belanda yang membonceng sekutu. Uniknya, Enam Djam di Jogja rilis dua tahun setelah kejadian tersebut.

Oleh karena itu, keautentikannya sulit untuk dicurigai karena banyak pelaku dan saksi mata yang ingatannya masih segar. Saking realistisnya, ia masuk dalam gerakan neo-realism, yakni gerakan di mana film bercerita tentang kemiskinan rakyat kecil pasca-Perang Dunia II.

Meskipun ceritanya fiksi, tapi film ini penting untuk ditonton untuk mengetahui seperti apa kondisi masyarakat Yogyakarta pada waktu itu. Layak tonton.

Baca Juga: 7 Film Tentang Luar Angkasa, Sangat Futuristik

16. Garuda di Dadaku (2009)

captiondok. Netflix/Garuda di Dadaku

Garuda di Dadaku ialah salah satu film anak dengan tema olahraga yang paling populer di Indonesia. Ceritanya sederhana, yakni perjuangan Bayu (Emir Mahira) dalam menggapai mimpinya masuk tim nasional Indonesia.

Konflik terjadi karena kakeknya tidak suka Bayu main sepak bola dan memaksanya belajar dan les.

Memang, film garapan sutradara Ifa Isfansyah ini tak menggebu-gebu dalam membicarakan nasionalisme dan kemerdekaan. Akan tetapi, bagi anak-anak, makna merdeka ialah kemerdekaan untuk memilih dan menggapai mimpi-mimpi mereka.

Garuda di Dadaku berbicara tentang nasionalisme lewat kebanggaan Bayu memakai seragam merah putih dengan lambang garuda di dada. Sederhana, tapi sangat cocok untuk anak-anak.

17. 3 Srikandi (2016)

3 srikandidok. Multivision Plus/3 Srikandi

Film bertema kemerdekaan selanjutnya ialah 3 Srikandi garapan Imam Brotoseno. Mirip seperti Garuda di Dadaku, film yang dibintangi Chelsea Islan, Bunga Citra Lestari, Tara Basro, dan Reza Rahadian ini membawa tema olahraga, yakni panahan.

Meski mirip, tapi 3 Srikandi punya penekanan bahwa makna kemerdekaan itu juga ada dalam rupa identitas. Bagi srikandi panahan dalam film ini, merdeka membuka kesempatan untuk berprestasi membela negara dan bangsa Indonesia.

Bagi tiga atlet panahan legendaris itu, membela negara adalah sebuah kehormatan tersendiri. Filmnya memang agak dramatis, tapi 3 Srikandi mampu membangkitkan rasa nasionalisme dan kebangsaan, bahwa kita harus dan layak bangga mewakili Indonesia.

18. Soegija (2012)

soegijadok. Studio Audio Visual Puskat/Soegija

Film bertema kemerdekaan berikutnya ialah Soegija arahan sutradara legendaris Garin Nugroho. Ini fibio yang unik, sebab sebagai biografi, tokoh yang diangkat tidak dominan secara jasmani alias screen-time-nya sedikit.

Barangkali memang begitulah tokoh Albertus Soegijapranata, uskup pribumi pertama. Namanya tidak sepopuler tokoh seperti Soekarno, Cut Nyak Dhien, dan lainnya.

Soegija mengikuti kronologi kemerdekaan Indonesia dari mulai masa pendudukan Belanda tahun 1940, pendudukan Jepang tahun 1942, hingga agresi Belanda tahun 1946. Kita tidak hanya mengikuti kisah hidup Soegija, melainkan tokoh-tokoh lain dari asal usul berbeda, seperti Jawa, Tionghoa, bahkan Belanda hingga Jepang.

Akan tetapi, itu yang menarik. Bahwa memang benar Soegija tampil hanya sedikit, tapi semangat dan gagasannya menggema di sepanjang film.

Kemerdekaan bagi Soegija adalah kemanusiaan. Kemanusiaan ini pula yang menyatukan tokoh-tokoh tadi.

“Kemanusiaan itu satu; kendati berbeda bangsa, asal usul, dan ragamnya; berlainan bahasa dan adat istiadatnya; kemajuan dan cara hidupnya. Semua, merupaken satu keluarga besar; satu keluarga besar di mana anak-anak masa depan tidak lagi mendengarkan nyanyian berbau kekerasan, tidak menuliskan kata-kata bermandi darah. Jangan lagi, ada curiga, kebencian, dan permusuhan.”

Film baik yang bagus jadi ajang introspeksi kita sebagai bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam suku bangsa dan agama.

19. Soekarno (2013)

Soekarno filmdok. Dapur Film/ Soekarno

Rilis perdana tahun 2013, Soekarno merupakan film biografi produksi Dapur Film yang menyoroti kehidupan Presiden pertama Indonesia yang diperankan oleh Ario Bayu.

Lewat film ini, penonton diajak mengikuti perjuangan Soekarno demi meraih kemerdekaan sebagai cita-cita bangsa. Dia tak pernah gentar meski terus dipojokkan dan dituduh sebagai pemberontak. Semangat juangnya adalah hal utama yang wajib penonton pelajari dari sosok Soekarno.

20. Jenderal Soedirman (2015)

film Jenderal Soedirmandok. Padma Pictures/ Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman merupakan film persembahan Padma Pictures yang disutradarai oleh Viva Westi. Sesuai judulnya, ceritanya akan berfokus pada sosok pemimpin perang gerilya, yakni Jenderal Soedirman.

Sang Jenderal tak pernah menyerah akan cita-cita mulianya demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dia seakan tak menghiraukan penyakit paru-paru yang tengah dideritanya. Semua dilakukan demi Tanah Air tercinta.

Nah, itulah deretan rekomendasi film kemerdekaan Indonesia. Selain terhibur, tentunya kamu bisa mempelajari sejarah lewat film-film tersebut. Yuk, tingkatkan rasa cinta Tanah Air bersama!

Artikel pertama terbit tanggal 17 Agustus 2022 dirilis ulang dengan sejumlah pembaruan pada tanggal 17 Agustus 2024.

Baca Juga: 7 Film Korea tentang Dunia Kepolisian, Penuh Misteri!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU