Film Animasi Jumbo Raih 1 Juta Penonton, Ini Hal Menariknya!

- Prestasi mencapai 1 juta penonton dalam 7 hari tayang
- JUMBO melewati rekor Si Juki The Movie dan menjadi film animasi Indonesia pertama yang meraih lebih dari satu juta penonton dalam seminggu.
- Dukungan besar dari para "Buzzer JUMBO Gratisan"
Film animasi Indonesia “JUMBO” dari Visinema Studios sudah raih 1 juta penonton!
Angka satu juta penonton adalah pencapaian yang patut dirayakan bagi sebuah film, apalagi untuk produksi animasi lokal. Dengan meraih milestone ini, JUMBO tak hanya membuktikan daya tariknya di layar lebar, tetapi juga mencatat sejumlah prestasi menarik di industri perfilman Indonesia.
Simak hal menarik dari animasi Jumbo raih 1 juta penonton berikut ini!
1. Prestasi itu dicapai hanya dalam 7 hari!

JUMBO tayang di hari libur Lebaran, 31 Maret 2025.
Jadwal tayang lebaran tahun ini sebenarnya sangat padat. Ada film seperti Pabrik Gula dan Qodrat 2.
Namun JUMBO tetap menemukan audiensnya. Angka 1 juta penonton ini dicapai dalam tujuh hari saja.
2. Melampaui Si Juki Movie

Sebelum ini, rekor film animasi lokal terlaris di Indonesia adalah Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir. Film yang rilis 2017 ini mengumpulkan 642.312 penonton.
Rekor itu bertahan selama delapan tahun.
Baru sekarang JUMBO melampauinya dengan meyakinkan.
Dengan capaian lebih dari satu juta penonton dalam seminggu saja, JUMBO tak hanya menumbangkan rekor lama, tetapi juga membuka babak baru dalam perjalanan film animasi Indonesia di bioskop.
Yang membuat pencapaian ini jadi heartwarming adalah pada 30 Maret 2025, media sosial Juki memang mendukung JUMBO.
"Ini bukan mimpi lo doang, Don. Ini mimpi kita semua. Mimpi anak-anak yang dari kecil ngide gambar di belakang buku pelajaran. Mimpi emak-emak yang rela liatin anaknya gambar tokoh kartun padahal PR belum kelar. Mimpi abang-abang warnet, anak DKV, pejuang render, sampe bocah-bocah yang dulu nangis karena VCD animasi kesayangannya baret dan gak bisa diputer," demikian tulis akun media sosial Juki saat itu.
Akun medsos Juki pun mengajak para penonton berbondong-bondong menyaksikan JUMBO.
"Biar industri animasi Indonesia gak cuma jadi wacana. Tapi jadi tontonan. Jadi gerakan. Jadi kebanggaan."
Dan sekarang, JUMBO menorehkan rekor ini.
Dengan situasi begini, saya rasa Si Juki sama sekali tak keberatan rekornya disalip JUMBO.
3. Gerakan “Buzzer JUMBO Gratisan”
JUMBO memang mendapat banyak sekali dukungan baik dari penonton, media, akun film, hingga sesama sineas.
Dukungan terhadap JUMBO memunculkan gerakan “Buzzer JUMBO Gratisan” yang banyak memproduksi meme hingga konten dukungan JUMBO di media sosial dan trending berhari-hari di X.
Upaya para "Buzzer JUMBO Gratisan" ini tampaknya tidak sia-sia.
Sebuah harapan untuk masa depan film animasi Indonesia

Itulah beberapa hal menarik dari pencapaian JUMBO, film animasi lokal yang kini berhasil meraih satu juta penonton di bioskop.
Sebagai penonton dan pengamat, saya pribadi sejak awal berharap JUMBO sukses. Apalagi di 2025 ini, dimana saya mulai merasakan ada tendensi meremehkan animasi sebagai medium, terutama dengan merebaknya video animasi yang dibuat oleh AI generatif.
Meskipun industri film Indonesia kian menunjukkan taringnya, hingga dalam setahun kita bisa menyaksikan sejumlah film lokal menembus angka satu juta penonton (bahkan lebih), film animasi buatan dalam negeri terasa belum mendapat sorotan yang sepadan. Padahal, potensinya terasa besar.
Upaya produksi untuk menciptakan JUMBO pun tak bisa diremehkan. Film ini adalah hasil kerja kolektif dari 420 kreator Indonesia, yang bersama-sama mencurahkan waktu, tenaga, dan imajinasi selama lima tahun. Sebuah proses yang tak hanya menuntut kreativitas, tetapi juga ketahanan, kepercayaan, dan keyakinan bahwa animasi lokal pantas mendapat panggung yang layak.
Dan sekarang, dengan torehan lebih dari satu juta penonton, JUMBO membuktikan bahwa film animasi Indonesia bisa menjadi mainstream hit yang kualitasnya disambut baik oleh penontonnya. Ini seharusnya menjadi sinyal kuat bagi industri, bahwa animasi lokal yang dibuat dengan proper punya tempat, punya pasar, dan yang terpenting, punya masa depan untuk menjadi lebih besar lagi.
Harapannya, kesuksesan ini membuka mata lebih banyak pihak: rumah produksi, distributor, sponsor, hingga lembaga pendanaan, bahwa karya animasi anak bangsa layak untuk diberi kesempatan dan dukungan.
Bagaimana menurutmu? Apakah JUMBO membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah untuk animasi Indonesia? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!