Review Film Perempuan Tanah Jahanam: Kutukan dari Masa Lalu! Ngeri!

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, IDN Times - Sukses dengan film horor "Pengabdi Setan" pada 2017 lalu, kini Joko Anwar kembali menjadi sutradara sekaligus penulis naskah, film horor berikutnya, yakni "Perempuan Tanah Jahanam". Film yang siap tayang pada 17 Oktober 2019 mendatang, menyuguhkan kisah mistis dan kutukan. Eits, tenang aja film ini aman dari jumpscare kok!

Untuk kesempatan yang berharga pula, IDN Times menyaksikan press conference dan press screening film "Perempuan Tanah Jahanam", di Epicentrum, Jakarta Selatan, pada (10/10).

Menegangkan, itulah kata yang tepat menggambarkan film "Perempuan Tanah Jahanam". Nah, bagaimana dengan review filmnya? So, simak di bawah ini ya, tenang saja no spoiler kok!

1. Teror yang creepy

IDN Times/Erfah Nanda

Pemilihan karakter Tara Basro sebagai Maya, dan Marissa Anita sebagai Dini memang gak salah penempatan. Pasalnya, kedua sahabat ini mampu menghipnotis penonton hanya dengan obrolan lewat telepon. 

Kedua sahabat yang saling menjaga ini gak tahu bahwa saat itu di pembuka film ini, karakter Maya sudah diincar oleh seseorang karena diduga sebagai sumber kutukan. 

"Pas casting film ini ternyata jodoh ya seneng, ketika baca script-nya juga ternyata Joko memberikan profil tentang karakter yang akan aku perankan dan juga latar belakangnya. Itu sih, yang membuat aku lebih mudah menjiwai karakter Maya," ucap Tara Basro. 

2. Sosok antagonis yang bersembunyi

IDN Times/Erfah Nanda

Yups, dalam film ini kamu akan banyak menebak-nebak sebenarnya siapa sih awal mula kutukan itu berasal? Gak hanya satu karakter aja, tapi beberapa pemeran pun bikin kamu mikir, apakah dia tokoh antagonisnya?

Selain itu, hal unik dalam film ini kamu akan dijauhi dari jumpscare, jadi gak akan deg-degan! Kalau film horor pada umumnya memberikan sosok makhluk gaib yang tiba-tiba menampakkan diri, ya meskipun dalam film ini sound effect bikin merinding!

"Level horor dan teror yang baru, kita gak mau jumpscare doang. Tetapi ingin penonton merasa berkesan nonton film Perempuan Tanah Jahanam," ucap Ario Bayu pemeran Ki Saptadi.

Baca Juga: Horor Indie Juga Serem! Ini 10 Horor Independen Terbaik Berdasarkan IMDB

3. Bentuk film horor thriller!

IDN Times/Erfah Nanda

Kalau bicara horor pasti gak jauh-jauh dari makhluk tak kasat mata. Tetapi berbeda dengan film "Perempuan Tanah Jahanam" ini. Justru dari awal film sampai akhir gak jarang adegan yang bermunculan darah, bahkan sedikit lho kemunculan mahluk gaibnya.

4. Muncul kesenian wayang kulit

IDN Times/Erfah Nanda

Nah ini yang menarik, dari sisi kesenian asli Indonesia, wayang kulit ini menimbulkan sisi kengeriannya sendiri. Bukan keseniannya ya tetapi cara membuat wayang kulit di film "Perempuan Tanah Jahanam" bikin kamu tutup mata, alias creepy! Siap-siap aja dibuat merinding oleh Joko Anwar deh.

5. Plot dari kutukan yang mengerikan

IDN Times/Erfah Nanda

Sebagai film horor yang berbeda dari lainnya, kamu gak boleh melewatkan "Perempuan Tanah Jahanam" begitu saja. Plot cerita dari film sudah menjelaskan secara detail bagaimana awal mula kutukan yang didapatkan karakter Maya, hingga dirinya mampu menghapus kutukannya.

Bahkan dari awal mula film ini memiliki bridge ke kutukan tersebut, jadi semuanya memiliki kesinambungan! Tak lupa dengan tepuk tangan yang meriah menjadi unjuk rasa untuk mengungkapkan kalau film ini keren banget!

Nah, daripada bertele-tele, kamu lebih baik nonton filmnya dan jangan sendirian ya! Mari kita akhiri review singkat ini dengan skor 4.5/5. So, jangan sampai ketinggalan "Perempuan Tanah Jahanam" di bioskop 17 Oktober 2019!

Artikel ini ditulis oleh Erfah Nanda dan telah terbit di IDN Times dengan judul "Review Film Perempuan Tanah Jahanam: Kutukan dari Masa Lalu!", yang bisa diakses melalui link https://www.idntimes.com/hype/entertainment/erfah-nanda-2/review-film-perempuan-tanah-jahanam-kutukan-dari-masa-lalu

Baca Juga: Rekomendasi 7 Film Horor Bergaya Found Footage yang Menegangkan!