Lebih Baik Nonton Badarawuhi atau Siksa Kubur? Ini Analisisnya!
Kalian bisa memilihnya sesuai selera horor masing-masing
Usai lebaran, penonton bioskop mendapat dua sajian film horor yang paling banyak ditunggu, yaitu Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur yang sama-sama ditangani oleh dua sutradara kondang Indonesia, Kimo Stamboel dan Joko Anwar.
Film ini juga dua-duanya sukses, sejauh ini baik Badarawuhi maupun Siksa Kubur telah mendapat lebih dari 1 juta penonton.
Tapi misalkan kamu belum nonton dan hanya bisa melihat satu. Kira-kira mau pilih yang mana? Berhubung saya sudah nonton dua-duanya, ini analisis saya, yang bisa kalian pakai sebagai pertimbangan sebelum pergi ke bioskop!
Awas spoiler di pembahasan!
Baca Juga: 5 Kesalahan yang Dilakukan Tokoh Film Siksa Kubur, Fatal Banget!
1. Buat penggemar horor penuh darah dan kekerasan, Siksa Kubur adalah pilihan yang tepat
Seperti yang kita tahu, Joko Anwar selalu bermain dengan nuansa horor yang dipenuhi darah dan kekerasan. Warna merah seolah jadi yang dominan di sepanjang cerita filmnya.
Banyak adegan yang tak segan mempertontonkan momen-momen yang terasa ngilu seperti cuplikan pada gambar di atas ketika Nani harus meregang nyawa karena kulit dan wajahnya terkelupas, Pak Wahyu yang mengakhiri hidupnya sendiri dengan senjata api dan momen siksa kubur yang berhasil disaksikan Sita.
Kalau kamu suka horor model itu, judul satu ini adalah pilihan tepat. Namun jika kamu gampang mual dengan beberapa adegan yang dijelaskan di atas, tentu harus dipikir masak-masak dulu sebelum membeli tiket.
2. Buat yg suka horor bernuansa mistis, Badarawuhi bisa jadi rekomendasi
Berbeda dengan Siksa Kubur, nuansa darah dan kekerasan tak begitu terasa di prekuel KKN di Desa Penari satu ini.
Kimo malah bermain dengan horor yang memainkan perasaan merinding manusia ketika berhadapan dengan sesuatu yang tak diketahui. Salah satu momen paling epik untuk horor semacam itu adalah penampakan lelembut yang lenyap begitu saja saat menghampir pos ronda tempat para pemuda tertidur.
Badarawuhi di sini juga tak ditampilkan dengan sosok yang menyeramkan secara visual. Kimo justru memakai pendekatan sosok ini layaknya iblis yang berupaya menggiring manusia ke kehancurannya sendiri dengan bermacam godaan.
Jadi, film ini bisa kamu nikmati nuansa horornya tanpa harus merasa kaget atau ngilu.
3. Dari segi cerita, Badarawuhi lebih mudah dipahami, sedangkan Siksa Kubur baru bisa dipahami jika penonton fokus ke sisipan detail yang ditampilkan
Setelah perbedaan rasa horor dari kedua film, pertimbangan selanjutnya adalah model cerita.
Film karya Kimo Stamboel ini masih lebih mudah dipahami dan alurnya masih terlihat sederhana terutama menjelang akhir film.
Sedangkan karya Joko Anwar justru bermain dengan detil-detil adegannya yang harus dipahami penonton untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam ceritanya. Tanpa memahami hal itu, kebanyakan penonton akan kebingungan setelah berakhirnya film.
Jadi kalau ingin cerita yang simpel, Badarawuhi di Desa Penari jadi opsi yang pas. Namun, buat yang suka mikir-mikir dan fokus pada detil cerita, Siksa Kubur layak jadi tontonan.
4. Kesimpulan
Berdasarakan tiga poin di atas, Badarawuhi di Desa Penari adalah pilihan untuk mereka yang ingin horor slow burn yang bikin merinding namun tak sampai ngilu atau mual. Ceritanya yang masih terbilang simpel juga cocok buat yang mau nonton tanpa banyak mikir.
Sedangkan Siksa Kubur cocok buat yang penggemar genre gore atau yang tahan dengan adegan-adegan brutal.
Selain itu, Siksa Kubur juga sangat cocok buat yang suka memperhatikan detail cerita karena Joko Anwar telah menyisipkan banyak hal tersirat yang baru bisa membuat penonton memahami sepenuhnya film satu ini.
Itulah analisis kami soal dua film horor, Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari.
Film mana yang akan kalian tonton? Silahkan tulis di kolom komentar, yah!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Review Film Siksa Kubur, Horor Alternatif yang Seru Aja!