6 Fakta Budiman Syailendra, Wartawan dari Pengabdi Setan 2
Berkatnya, nyawa Rini dan adik-adiknya terselamatkan
Budiman Syailendra adalah sosok yang menjadi penyelamat di akhir semua sekuel Pengabdi Setan sejauh ini. Berkat bantuannya, Rini dan para saudaranya bisa lolos dari kejaran anggota sekte kesuburan.
Apa saja fakta menariknya? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: 8 Fakta Nenek, Pemilik Rumah Pengabdi Setan
1. Diperankan Egi Fedly
Tokoh Budiman Syailendra diperankan oleh Egi Fedly.
Aktor kelahiran tahun 1956 ini diketahui sudah lama berkecimpung di dunia akting sejak tahun 1997, di mana ia bermain di sinetron Bunga Sutra. Karirnya di layar lebar baru dimulai pada tahun 2004 di film pertamanya yang berjudul Ketika.
Selain dunia akting, Egi juga sempat aktif di dunia musik. Beliau diketahui pernah membentuk grup musik bernama Benclunk-Benclunk pada 1979 dan Babadotan pada 1980 bersama teman-teman sealmamaternya.
2. Teman masa kecil Nenek
Budiman pernah bercerita bahwa ia berteman akrab dengan Rahma Saidah alias Nenek sejak mereka masih bersekolah di Sekolah Rakyat.
Saking dekatnya, Budiman tak memendam rasa sedikitpun. Ia bahkan tak bermasalah setelah tahu teman masa kecilnya menikah dengan teman sekelasnya. Hal itu sempat ia ceritakan pada Rini dan Hendra.
Kedekatan merekalah yang membuat Nenek memutuskan untuk meminta bantuan pada Budiman setelah menyadari anak dan menantunya terlibat dengan sekte kesuburan.
3. Orang yang dipercaya Heru Kusuma
Selain dengan Nenek, Budiman juga dekat dengan salah satu polisi bernama Heru Kusuma.
Karena begitu percaya dengan temannya, Heru sampai berani menunjukkan hal aneh yang terjadi di tempat observatorium Boscha, di mana banyak mayat bersujud ke foto Raminom.
Ia juga telah mewariskan banyak barang bukti yang berhasil dikumpulkan kepada Budiman dan memintanya untuk menyebarkan info sekte melalui majalah baru yang tak ada sangkut pautnya dengan koran resmi.
4. Sudah lama menyelidiki sekte kesuburan
Budiman sendiri diketahui menyelidiki sekte tersebut selama puluhan tahun.
Kemungkinan ia sudah mencari tahu sejak kemunculan para mayat bersujud pada tahun 1955. Budiman terus mengumpulkan bukti sampai ia tahu banyak sekte tersebut termasuk keterlibatan anak dan menantu sahabatnya.
Hanya saja, ia tak berkonfrontasi secara langsung melawan sekte kesuburan kecuali pada momen di mana keluarga Rini dan adik-adiknya harus diselamatkan.
Budiman juga tahu bahwa Bapaklah yang berada di balik aksi petrus demi memutus ikatannya dengan Raminom dan sekte kesuburan.
5. Orang yang menerbitkan majalah Maya
Sesuai permintaan Heru, Budiman sampai-sampai membuat majalahnya sendiri sebagai media penyebaran informasi sekte kesuburan agar tak membuat rakyat panik saat negara mengadakan KTT Asia-Afrika.
Majalah tersebut diberi nama Maya, media informasi yang mengulas topik dunia gaib dan hal-hal berbau klenik. Oleh karena itu, orang-orang menganggapnya sebagai majalah berita picisan semata yang tak perlu dipercaya.
Untungnya, usaha Budiman membuat orang-orang sadar akan keberadaan sekte tersebut mulai membuahkan hasil ketika Toni membaca majalah tersebut dan mempercayai info sekte kesuburan.
6. Dua kali menyelamatkan keluarga Rini
Keluarga Suwono bisa dibilang punya hutang nyawa pada Budiman.
Pada insiden penjemputan Ian selaku titisan iblis, Budiman berhasil tepat waktu dan membawa semua anggota keluarga dari kediaman mereka yang dipenuhi mayat hidup.
Lalu pada malam ritual sekte, Budiman berhasil menyerbu ke lokasi. Ia menghentikan para pocong dengan biji saga hitam dan membuat Raminom mundur dengan Pear of Anguish.
Sayangnya kali ini ia sedikit terlambat karena Bapak telah tewas dieksekusi Ian. Hanya Rini dan dua adiknya saja yang berhasil diselamatkan.
Itulah fakta-fakta menarik dari Budiman Syailendra, wartawan yang dua kali menyelamatkan keluarga Suwono dari sekte kesuburan.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Baca Juga: 8 Fakta Toni Pengabdi Setan 2, Anak Kedua Keluarga Suwono