6 Fakta Desa Penari, Tempat Tragedi dalam Film KKN di Desa Penari
Sekarang banyak yang mencoba menemukan desa itu
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu daya tarik dari film KKN di Desa Penari adalah kenampakan alam desanya yang asri sekaligus misterius. Hal inilah yang berhasil menarik minat para penonton untuk berbondong-bondong menyaksikan film ini.
Apa saja fakta menarik tentang desa misterius satu ini? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: 5 Fakta Mbah Buyut, Dukun yang Menolong Widya dari KKN di Desa Penari
1. Nama desanya tak pernah diungkap
Salah satu yang membuat film ini terkesan misterius adalah nama lokasinya yang tak pernah diungkapkan.
Satu-satunya petunjuk lokasi asli terjadinya tragedi dalam film ini adalah letaknya berada di ujung provinsi Jawa Timur.
Bahkan SimpleMan selaku penulis cerita mewanti-wanti para pembacanya agar tidak membocorkan lokasi kejadian asli terjadinya tragedi yang membuat Bima dan Ayu harus meregang nyawa jika tahu tempat tersebut dari cerita yang dibeberkan.
Oleh karena itu, desa itu pun lebih sering dipanggil dengan Desa Penari seperti yang tertulis di judul thread SimpleMan agar mempermudah pembaca atau penonton memahami ceritanya.
2. Berlokasi di tengah hutan
Tidak hanya misterius, lokasi desa ini juga terbilang sangat terpencil.
Desa itu sendiri terletak jauh di dalam hutan dan terhubung ke daerah luar melalui jalur yang sempit. Untuk mencapainya saja, pengunjung harus menempuh perjalanan selama setengah jam dengan sepeda motor.
Ditambah lagi karena area hutan yang mengelilingi desa tersebut terbilang sangat angker, para penduduk lokal tak ada yang berani mencoba keluar desa pada malam hari.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa penjual cilok sempat menyarankan Widya dan Wahyu agar mencari penginapan ketimbang nekat pulang ke desa saat kemalaman.
3. Tidak memiliki penduduk muda sama sekali
Hal ini sempat disadari Nur setibanya di desa tersebut.
Selama berada di tempat KKN, Nur tak pernah sekalipun menemui penduduk usia remaja.
Pertanyaan satu ini pun terjawab saat kelompok mahasiswa itu berpindah ke tempat baru. Dari situ, mereka mendengar bahwa kebanyakan penduduk yang mulai beranjak dewasa memilih merantau ke luar desa.
Sayangnya, alasan asli ketiadaan penduduk muda di desa tersebut baru dijawab pada akhir cerita.
Pak Prabu sempat berkata bahwa mengapa tak ada lagi anak-anak di desa tersebut karena mereka semua sendiri dipindahkan ke area luar agar tidak dijadikan sebagai tumbal.
Hal ini juga menjelasakan mengapa ia sempat melarang para mahasiswa mengadakan KKN di desanya.
4. Di setiap lokasinya memiliki sesajen
Poin ini menjadi salah satu detil yang paling menarik dari film KKN di Desa Penari.
Dalam sepanjang adegannya, banyak sekali sesajen yang terlihat di berbagai titik lokasi dalam desa tersebut.
Kalian sendiri bisa melihatnya dari jembatan penghubung ke desa tersebut hingga masuk ke area sinden ( kolam pemandian ).
Alasan mengapa desa tersebut memiliki banyak sekali sesajen yang tersebar di berbagai area terkait dengan poin di bawah ini.
5. Masih memegang kepercayaan mistis
Hidup di dalam desa yang dikelilingi hutan yang angker membuat para warganya memegang erat kepercayaan mistis.
Salah satu kepercayaan di desa tersebut adalah penumbalan nyawa gadis untuk menjauhkan desa dari marabahaya yang bisa ditimbulkan oleh para dedemit penghuni hutan.
Kepercayaan itu sendiri terlihat dari banyaknya sesajen yang diletakkan di berbagai titik lokasi desa dan model pemakamannya yang terbilang cukup aneh bagi orang luar seperti rombongan mahasiswa KKN.
Keanehan bentuk pemakamannya sendiri terletak di mana hampir semua nisan kuburan di area tersebut ditutupi kain hitam. Konon warna itu sengaja dipilih sebagai penanda jiwa-jiwa yang ditumbalkan telah bersemayam di alam lain.
6. Memiliki semacam perjanjian dengan Badarawuhi
Kepercayaan desa tersebut memiliki semacam hubungan khusus dengan Badarawuhi.
Dalam filmnya sendiri, Mbah Buyut pernah berkata bahwa mengapa desa tersebut hanya mengorbankan para gadis muda karena itu sendiri merupakan pilihan sang siluman tersebut.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa Widya langsung diincar begitu memasuki daerah tersebut.
Kuat dugaan, para gadis muda yang ditumbalkan telah mengalami nasib yang sama seperti yang dialami Ayu di akhir cerita: harus menari mengelilingi hutan demi menghibur para dedemit.
Itulah daftar fakta menarik tentang Desa Penari, lokasi terjadinya tragedi yang merenggut nyawa Ayu dan Bima dari film KKN di Desa Penari.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Baca Juga: 6 Fakta Badarawuhi, Siluman Ular Penari dari KKN di Desa Penari