5 Kesalahan yang Dilakukan Para Tokoh KKN di Desa Penari
Gara-gara ini, mereka harus menghadapi teror Badarawuhi
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang kita ketahui, film KKN di Desa Penari bercerita tentang kisah para mahasiswa yang harus berhadapan dengan teror para makhluk astral. Momen-momen horor yang terjadi dalam cerita tersebut tak lepas dari beberapa kesalahan yang mereka lakukan.
Apa saja kesalahan yang dilakukan para mahasiswa sehingga mereka kena teror? Simak pembahasannya berikut ini!
Baca Juga: 6 Fakta Badarawuhi, Siluman Ular Penari dari KKN di Desa Penari
1. Memaksa agar diijinkan mengadakan program KKN ( Ayu )
Bisa dibilang ini adalah kesalahan pertama yang muncul saat awal tragedi ini dimulai.
Saat itu, Ayu dibantu oleh Ilham, kakaknya memohon kepada Pak Prabu untuk diijinkan mengadakan kegiatan KKN di desanya.
Pak Prabu sendiri sudah menolak keras karena bahaya yang tersimpan di kampungnya tersebut. Sayangnya, Ilham dan Ayu juga bersikukuh sehingga kepala desa tersebut terpaksa menerimanya.
Tidak hanya Pak Prabu yang mulanya enggan, warga lain seperti Bu Sundari juga tak mau menerima kedatangan para mahasiswa.
Jika saja Ayu tak memaksa, mungkin kelompoknya bisa mendapat tempat yang jauh lebih aman daripada desa Pak Prabu.
2. Melanggar larangan melewati Tapak Tilas ( Bima )
Larangan ini sebenarnya sudah dijelaskan oleh Pak Prabu kepada para mahasiswa saat mereka berkeliling desa.
Menurut Pak Prabu sendiri, Tapak Tilas adalah batas di mana para manusia tidak boleh melewati tempat tersebut.
Area itu sendiri dikisahkan sebagai kediaman para lelembut hutan yang mengelilingi kampung tempat mereka KKN. Oleh karena itu, Pak Prabu memperingatkan para mahasiswa untuk tak mendekati Tapak Tilas.
Sayangnya, salah satu dari mereka justru melanggar aturan tersebut. Hal ini diketahui Nur dan teman-temannya yang sering melihat Bima pulang malam dari tempat angker itu.
Jika Bima tak pergi ke Tapak Tilas, ia tak akan jatuh ke perangkat Badarawuhi.
3. Membawa pulang oleh-oleh hajatan misterius ( Wahyu )
Kejadian satu ini seolah memperingatkan kita untuk tak percaya pada orang yang mencurigakan.
Momen ini sendiri terjadi ketika Wahyu dan Widya kemalaman pulang dan mogok di tengah jalan. Mereka sendiri beruntung karena ditolong seorang bapak tua yang menuntun ke sebuah pesta hajatan.
Saat itu Widya sudah merasa curiga dan meminta Wahyu untuk pergi secepatnya. Akan tetapi, pemuda tersebut asyik menyantap sajian yang ada dan mengambil sisanya sebagai oleh-oleh.
Dan benar saja, kecurigaan Widya terbukti saat oleh-oleh yang dibuka Wahyu ternyata adalah kepala monyet.
4. Melakukan perbuatan terlarang di tempat keramat ( Ayu dan Bima )
Hal itu diketahui Nur setelah ia memergoki Bima dan Ayu telah melakukan perbuatan tak senonoh di tempat yang dikeramatkan warga lokal.
Parahnya lagi, keduanya sudah melakukan beberapa kali di sendang penari, area yang harusnya tak boleh dikunjungi oleh manusia.
Tidak hanya dengan Ayu, Bima juga turut melakukannya dengan Badarawuhi.
Tak heran jika teman-temannya terutama Nur tentu dibuat kecewa berat karena mereka sendiri sudah berjanji untuk menghormati desa tempat mereka KKN.
Meski Badarawuhi berada di belakang semua itu, tindakan Ayu dan Bima untuk melakukan perbuatan itu tetap saja sangat salah.
5. Melakukan perjanjian dengan Badarawuhi ( Ayu dan Bima )
Yang satu ini benar-benar fatal karena nyawa adalah resikonya.
Diketahui Bima dan Ayu dipengaruhi Badarawuhi untuk memberikan dua benda keramat kepada Widya dengan imbalan harapan keduanya tercapai. Tidak hanya itu, perjanjian yang dibuat juga seolah mendorong keduanya melakukan dosa besar di tempat keramat.
Oleh karena itu, Ayu dan Bima pun harus menerima konsekuensi di mana jiwa mereka otomatis terikat kepada Badarawuhi sehingga tak bisa diselamatkan Mbah Buyut.
Itulah daftar kesalahan yang dilakukan para karakter film KKN di Desa Penari.
Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!
Baca Juga: 6 Fakta Mbah Dok, Roh Penjaga Nur dari KKN di Desa Penari