Teori: Kenapa Film-film DC Terbaru Kurang Sukses?

Akhir-akhir ini, film DC terasa kurang sukses, kenapa?

shazam wonder woman.jpg

Kalau membahas soal "Kesuksesan Film", maka ada dua hal yang bisa kita pertimbangkan.

Pertama adalah suksesnya film tersebut dari segi kualitas dan kritik penonton, kedua adalah sukses di Box Office dan tidak hanya balik modal, tapi juga untung besar.

Namun film-film DC beberapa waktu terakhir terasa kurang sukses, apa kira-kira penyebabnya?

1. Beberapa film DC terbaru kurang sukses, dari segi pendapatan dan kritik

Diana dan Steve Trevor. (Dok. Warner Bros/Wonder Woman 1984)Diana dan Steve Trevor. (Dok. Warner Bros/Wonder Woman 1984)

Film DC beberapa tahun terakhir, banyak yang mendapatkan kritik buruk serta kurang sukses dari segi pendapatan di Box Office-nya.

Bahkan film The Suicide Squad juga kurang sukses di box office. Film Black Adam lebih sukses dari segi pendapatan dibanding Wonder Woman 1984, The Flash, Birds of Prey, atau Shazam 2.

Apa yang jadi penyebabnya?

Baca Juga: Dwayne Johnson Infokan Nasib Black Adam di Kelanjutan Film DC

2. Pandemik mempengaruhi pendapatan beberapa filmnya

the suicide squad.jpgcomicbook.com

Beberapa film DC yang potensial seperti The Suicide Squad sayangnya rilis di masa-masa pandemi.

Film Wonder Woman 1984 juga mengalami hal serupa, tentu sangat berdampak ke kesuksesan mereka.

Dampaknya, pendapatan filmnya dari penayangan di bioskop tidak maksimal karena belum semua bioskop buka, belum semua mau nonton di bioskop saat itu, serta dialihkan ke streaming service (HBO Max).

3. Para penonton mulai bosan dengan film pahlawan super

Harley Quinn: Birds of Preydok. Warner Bros. Pictures/ Harley Quinn: Birds of Prey

Ini adalah dampak yang bukan hanya dirasakan film DC, namun juga film Marvel, yaitu penonton mulai bosan dengan film pahlawan super.

Film pahlawan super memang sudah ada sejak 90an dan 2000an, tapi mulai populer dan booming sejak MCU sukses.

Di masa sekarang, banyak yang mulai bosan dengan film pahlawan super sehingga berdampak juga ke film-film DC yang baru bermunculan.

Itu bukan berarti film pahlawan super jadi susah sukses tentu saja. Guardians of the Galaxy Vol. 3 dan Spider-Man: Across the Spider-Verse masih sukses besar. Tapi tampaknya fans sekarang benar-benar hanya akan membanjiri film pahlawan super yang berkualitas. 

4. Pengunduran tanggal tayang dan menurunkan hype penonton

Kostum Shazam yang mulai hangus sebagian - Shazam 2Kostum Shazam yang mulai hangus sebagian ( Dok. Warner Bros / Shazam 2 )

Karena pandemik dan masalah produksi di balik layar, beberapa film DC yang sudah ditunggu harus diundur.

Seperti Shazam 2, The Flash, Aquaman 2 adalah contoh yang mengalami pengunduran penayangan.

Dampaknya, hype penonton semakin turun dan ketika filmnya benar-benar tayang jadi tidak begitu terasa kehadirannya.

5. Karena jagat DC akan dibuat ulang, banyak yang malas menonton film akhir-akhirnya

james gunn dcWarner Bros.

Jagat DC akan dibuat ulang oleh boss baru mereka yaitu James Gunn.

Hampir semua aktor dan film DC lama jadi tidak punya pengaruh, selain mungkin jadi bagian dari Elseworlds, multiverse di jagat DC.

Karena itu banyak yang malas menonton film-film akhirnya.

6. Kualitas film dan aktornya yang jadi sumber kritik

the flash.jpgWarner Bros. Discovery

Pada akhirnya, kualitas filmnya juga menjadi poin penting akan kesuksesan suatu film. Bisa kualitas cerita, visual, maupun pemerannya.

Film The Flash sempat jadi kontroversi karena perbuatan kriminal pemeran utamanya, Ezra Miller. Belum lagi kualitas CG dan visual di filmnya ternyata buruk.

Contoh lain, beberapa penonton sepakat kalau akting Asher Angel sebagai Billy Batson kecil bahkan lebih baik dibanding Zachary Levi sebagai Shazam dewasa di Shazam 2.

Itu beberapa alasan yang terasa mempengaruhi kesuksesan film DC. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Adegan The Flash yang Dihapus Jelaskan Kenapa Batman Keaton Pensiun!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU