Review Fast and Furious 7, Aksi Terakhir Paul Walker Sebagai Brian
Ini adalah film terakhir Paul Walker
GENRE: Action
ACTORS: Vin Diesel, Dwayne Jhonson, Michelle Rodriguez
DIRECTOR: James Wan
RELEASE DATE: 03 April 2015
RATING: 4/5
Fast and Furious 7 adalah film terakhir Paul Walker, yang meninggal dunia pada 30 November 2013.
Ini juga mungkin adalah salah satu film Fast and Furious terbaik, dengan sejumlah aspeknya lebih kuat dari tiga film pendahulunya.
Penasaran dengan film ini? Simak review Fast and Furious 7 berikut!
1. Plot
Furious 7 melanjutkan kisah yang ada pada seri film sebelumnya Fast & Furious 6.
Di sini Deckard Shaw (Jason Statham) akan muncul sebagai salah satu villain utama.
Deckard Shaw berusaha membalaskan dendam Owen Shaw, sang adik yang babak belur dan diringkus oleh Dom dan timnya.
Deckard menjadi ancaman yang berbahaya.
Dimulai dengan mencuri informasi mengenai Dom dan timnya dengan membajak komputer agen Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan menghajarnya hingga terjatuh dari gedung kantor kepolisian, Shaw kemudian berangkat menuju Tokyo dan membunuh Han melalui tabrakan. Kemudian ia pun mengirimkan bom ke rumah Dom, Brian dan Mia dengan berkedok kiriman paket dari Han(Sung Kang).
Bagaimana Deckard Shaw bisa diatasi?
Selain Deckard Shaw ada juga sosok Mose Jakande. Pemimpin teroris dan juga tentara bayaran yang bekerja sama dengan Deckard Shaw untuk memperoleh peralatan hacking berbahaya bernama God's Eye.
Baca Juga: 7 Fakta Brian O'Conner, Tokoh Utama Sejati Fast and The Furious!
2. Review
Secara keseluruhan film ini sangatlah menghibur, bahkan secara pribadi menurut saya film ini jauh lebih baik dari segi cerita dibanding 3 judul sebelumnya (Fast and Furious, Fast Five, dan Fast and Furious 6). Walaupun sepintas mirip cerita pada seri sebelumnya yang juga memperebutkan sebuah teknologi canggih antara dua kubu, namun eksekusi film ini jauh lebih baik.
Kalian akan dibuat tertawa berkali-kali dalam setiap adegan film. Roman Pearce dalam film ini semakin ditonjolkan sebagai pemecah ketegangan suasana dan sangat berhasil. Hal ini mengingatkan dengan terhiburnya kita saat menyaksikan 2 Fast 2 Furious dan Tokyo Drift. Saya yakin mendiang Paul Walker pun akan sangat terhibur dengan film ini.
Walaupun untuk aksi stunt pertarungan dan balapannya banyak trik yang tidak masuk akal dan bahkan bersifat cocoklogi, namun rasanya untuk film aksi saat ini se-mainstream Fast and Furious hal ini sudah bisa dimaklumi karena diperlukan sebagai bumbu untuk mengundang decak kagum penonton.
Walaupun menurut saya sendiri film ini jadi terasa seperti film Chuck Norris dan juga serial The Expendables yang banyak melibatkan adegan tidak masuk akal. Kemunculan Shaw di berbagai tempat secara tiba-tiba menghajar puluhan orang sendirian bagi sebagian orang akan mengingatkannya dengan aksi Chuck Norris.
Dari segi visual film kali ini juga sangat baik, karena adegan pertarungan memiliki visual sekelas dengan film-film Marvel yang juga melibatkan banyak pertarungan, kehancuran gedung, mobil dan sebagainya. CGI yang digunakan untuk "menghadirkan" Paul Walker juga cukup rapi, walaupun jika dibandingkan dengan Paul Walker, rahangnya akan terlihat lebih besar dan kotak.
Kehadiran Paul Walker ini dimungkinkan berkat bantuan Cody Walker dan Caleb Walker, saudara Paul Walker yang tentu saja sepintas memiliki kemiripan dengan sang almarhum.
Saya juga salut dengan 5 menit terakhir adegan film ini yang benar-benar ditujukan pada Paul. Kalimat pidato Vin Diesel yang pernah ditujukan untuk sang almarhum dan juga lagu khusus buatan Ludacris yang ditujukan pada mendiang Paul pun diputar sebagai BGM pada adegan ini. Pada adegan terakhir juga terlihat Brian yang mengemudikan mobil berwarna putih dan mengambil jalan yang berbeda dengan Dom.
3. Kesimpulan
Film ini sangat cocok untuk ditonton bersama teman-teman terdekat kalian karena banyaknya humor dalam film ini yang tentunya jika ditonton bersama teman-teman dekat keseruannya pasti akan bertambah.
Tapi jika kalian menontonnya dengan keluarga ada baiknya dipertimbangkan jika ada yang masih di bawah umur. Fast & Furious memang tidak bisa lagi dihindarkan dari adegan gadis-gadis seksi di dalam film. Adegan stunt yang tidak masuk akal sepertinya harus dikurangi untuk seri berikutnya.
Kehadiran Sean yang banyak ditunggu orang-orang pun sayang sekali hanya pada satu adegan.
Ya, jarak yang cukup lama dari seri Tokyo Drift jelas membuat wajah Lucas Black yang memerankannya terlihat lebih dewasa. Mungkin jika nantinya Sean ikut beraksi dalam seri berikutnya harus dilakukan beberapa penyesuaian. Visual efek dan penataan gambar film ini juga bisa dibilang sangat baik dan patut dipuji.
Secara keseluruhan ini film yang sangat menghibur, bahkan saya yakin Paul Walker pun pasti akan terhibur dengan film ini di suatu tempat. Nilai 4 dari 5 bintang rasanya pantas diberikan pada film yang berhasil membawa kembali keseruan dan hiburan seperti pada seri-seri awalnya.
Itulah review Fast and Furious 7. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 5 April 2015, diterbitkan kembali 1 Agustus 2024.
Baca Juga: 7 Fakta Deckard Shaw Fast and Furious, Antagonis yang Jadi Hero