Review Serial Netflix The Witcher: Sajikan Aksi Fantasi yang Berdarah
Selain gore, unsur dewasa khas game Witcher juga hadir
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Action fantasy
ACTORS: Henry Cavill, Anya Chalotra, Freya Allan
DIRECTOR: Lauren Schmidt Hissrich
RELEASE DATE: 20 Desember 2019
RATING: 4/5
The Witcher adalah salah satu seri game RPG terkenal di dunia. The Witcher 3, terutama, menyajikan petualangan Geralt dengan skala yang melampaui dua judul sebelumnya. Bagaimana review film ini?
Namun sebelum diangkat jadi game, The Witcher adalah buku. Kisah dari buku inilah yang diadaptasi jadi The Witcher versi Netflix!
1. Premis
Geralt of Rivia. Ciri of Cintra. Yennefer of Vengerberg. Ini adalah tiga nama yang pastinya sudah dikenal oleh pemain The Witcher yang tidak melewatkan ceritanya.
Serial Netflix The Witcher menyorot petualangan Geralt dalam tugasnya sebagai seorang Witcher. Sementara itu, Ciri dan Yen pun menghadapi masalah mereka sendiri.
Kisah mereka disajikan berjalan sendiri-sendiri, dengan twist menarik untuk narasinya.
2. Bisa menyajikan unsur kelam dari game-nya dengan baik
Saya pertama mengenal The Witcher dari game. Karenanya, sebagai pembanding pun saya masih mengacu kepada game, meskipun kisah yang disajikan di sini lebih dekat ke versi buku.
Salah satu hal paling menarik dari game The Witcher adalah betapa sulitnya menjadi orang baik. Keputusan yang kamu anggap baik bisa mendatangkan efek buruk. Sementara itu, tokoh-tokoh yang seharusnya jahat biasanya memiliki sisi baik juga, dan karakter baik memiliki kegelapan tersendiri.
Hal itu sudah disajikan sejak episode 1, di mana Geralt dipaksa memilih pilihan sulit, dan saat konflik berakhir ia terlihat tidak menyukai apa yang harus ia lakukan.
Baca Juga: Godfall: Game Pertama yang Diumumkan Untuk PlayStation 5
3. Sajikan gore dan unsur sensual yang membuat seri ini tidak cocok untuk semua umur
Tapi game The Witcher sendiri adalah game untuk dewasa. Selain cerita dengan moralitas berat dan nuansa cerita kelam, game-nya juga memperlihatkan unsur sensual.
Seri Netflix The Witcher juga menyajikan unsur-unsur dewasa tersebut. Tingkat kekerasannya juga terasa ditingkatkan, dengan level gore yang setara dengan Game of Thrones.
4. Bisa memuaskan pemain The Witcher, tapi bisa membuat pusing penonton awam
Sebagai pemain The Witcher, seri ini cukup menarik. Kisah yang disajikan memang bukan dari game, namun kamu masih menemukan tokoh-tokoh penting game di sini. Jadi melihat langsung kejadian di masa lalu, seperti serangan Nilfgard ke Cintra, terasa asyik untuk diikuti.
Menonton episode-episode seri ini membuat saya membuka topik-topik mengenai karakter dan kejadian bersejarah seri Witcher yang tersaji di sini. Jadi kalau kamu punya pengetahuan soal cerita dan dunia Witcher, saya rasa kamu bisa memahami apa yang terjadi di sini.
Saya juga kagum betapa setia serial ini menyajikan kisah The Witcher. Tentu ada beberapa perbedaan, namun kejadian-kejadian besar di Witcher (beberapa di antaranya terhubung ke quest atau cerita di game) disajikan dengan jelas dan sebagaimana seharusnya.
Tapi gimana dengan orang awam? Mereka yang tidak tahu The Witcher sama sekali?
Nah itu lebih sulit. Kalau kamu suka kisah fantasi sih, kamu pasti akan suka mengikutinya. Tapi kalau kamu tidak tahu seri Witcher dan tidak suka cerita fantasi, unsur fantasi kental di seri ini bisa bikin kamu kebingungan.
Sudah begitu, seri ini pun memiliki twist tersendiri dalam penyajian kisahnya yang akan membuat penggemar Witcher pun bisa terkejut dan bingung.
5. Layak dapat 4 dari 5 bintang
Menurut saya sih, serial Netflix The Witcher ini layak dapat 4 dari 5 bintang. Kisahnya menyajikan petualangan Geralt dengan setia, penuh darah, dan memperlihatkan momen-momen penting dalam sejarah seri The Witcher.
Tapi untuk yang tidak tahu The Witcher atau tidak suka genre fantasi, seri yang satu ini bisa membuat kamu kebingungan.
Demikian review dari saya soal serial Netflix The Witcher. Gimana menurut kamu? punya versi lain? silahkan di kolom komentar ya.
Diterbitkan pertama 20 Desember 2019, diterbitkan kembali 29 September 2024.
Baca Juga: Spesifikasi PS5: Prosesor Ryzen, DualShock 5, dan Bisa Main Game PS4!