Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasa

Menurut saya, One Piece live action ini melampaui ekspektasi

Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasa

One Piece live action sudah tayang sejak 31 Agustus di Netflix. Hari ini, saya sudah selesai menonton delapan episodenya.

Bagaimana kesan saya soal One Piece live action?

Simak review One Piece live action saya di bawah ini! 

1. Cerita One Piece live action

Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasa(Dok. Netflix/One Piece)

Cerita One Piece live action sih rasanya sudah sangat familier ya untuk fans One Piece.

Serinya menyorot perjalanan Monkey D. Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut.

Dalam bagian awal petualangannya ini, Luffy akan bertemu dengan sosok-sosok yang nantinya menjadi sekutu pentingnya, serta menghadapi sejumlah bajak laut berbahaya. 

Baca Juga: Teori: Apakah Luffy Sekarang Sudah Sekuat Rayleigh di One Piece?

2. Melampaui ekspektasi

Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasadok. Netflix/ One Piece

Saya masih dihantui oleh adaptasi live action anime yang kualitasnya di bawah ekspektasi, seperti Death Note dan Cowboy Bebop

Jadi saat saya mendengar soal One Piece live action ini, ekspektasi saya pun rendah. 

Ekspektasi saya naik sedikit demi sedikit saat melihat deretan aktor yang dipilih untuk memerankan para karakternya, gambar-gambar promonya, dan kemudian terutama trailer-trailernya. 

Dari awalnya saya sempat yakin One Piece live action ini bakal jelek, materi promo seri ini membuat saya menjadi sedikit lebih optimis dan merasa kalau seri ini mungkin setidaknya akan bisa terasa lumayan.

Setelah menonton delapan episode, bagi saya sih One Piece live action bukan sekedar lumayan. Ini sudah tergolong bagus.

Saya terutama harus memuji pihak yang menangani casting seri ini. Memang ada beberapa yang terasa miss, tapi mayoritas aktor yang terlibat terasa cocok dengan karakternya. Termasuk pemeran villain seperti Jeff Ward (pemeran Buggy), McKinley Belcher III (pemeran Arlong), Alexander Maniatis (pemeran Kuro)...

Oh dan ini yang terpenting: seluruh aktor yang memerankan anggota Bajak Laut Topi Jerami terasa sempurna dengan karakter mereka. Terutama Iñaki Godoy sebagai Luffy, yang benar-benar sukses menyajikan Luffy di seri live action ini. 

Untuk penyajian cerita, One Piece live action cukup setia dengan manga... meski ada juga sejumlah penambahan dan juga sejumlah pengurangan plot dan karakter. 

Tapi saya merasa oke dengan plot yang tersaji. Saya bahkan merasa oke dengan mayoritas perubahan di cerita.

Season 1 ini pun ditutup dengan mantap. Bisa jadi ada sensasi puas tersendiri saat kamu menyaksikan seri ini hingga akhir. 

3. Bagus, tapi terasa bisa lebih bagus lagi

Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasadok. Netflix/ One Piece

Jadi di poin dua saya sudah menyampaikan kalau One Piece live action ini bagus. 

Saya juga sudah menyampaikan kalau saya oke dengan mayoritas perubahan cerita. 

Meski begitu, ada juga beberapa hal yang terasa mengganjal bagi saya.

Saya tidak keberatan dengan mayoritas perubahan adegan dan pemotongan karakter di cerita...

Tapi ada beberapa bagian di mana saya kepikiran, "Kalau saja adegan ini disajikan lebih setia dengan manganya, adegan ini bisa lebih bagus lagi."

Selain itu, untuk season 1 ini saya sebenarnya merasa Sanji adalah Bajak Laut Topi Jerami yang masih belum terbangun dengan maksimal. Karakterisasinya sudah oke, kilas baliknya dengan Zeff bisa mengaduk-aduk emosi sama seperti manganya, Taz Skylar juga sangat cocok memerankan Sanji...

Namun mungkin karena Sanji baru gabung belakangan, dan ada sejumlah perubahan di alur Baratie, saya jadi merasa karakternya belum terbangun sebaik Luffy, Zoro, Nami, dan Usopp.

Tapi saya sendiri memang merasa ada sejumlah karakter yang butuh waktu di seri ini untuk benar-benar bersinar. Jadi saya harap Sanji akan lebih terbangun jika seri ini (semoga) dapat season 2.

Kelemahan-kelemahan ini mungkin disebabkan karena seri ini berusaha mengadaptasi sebagian besar alur East Blue menjadi 8 episode. 

Jangan salah, hasil pengolahannya sendiri tetap bagus. Cuma ya saya merasa kalau saja adegan-adegan dan story arc-story arc-nya bisa diperpanjang, penyajian ceritanya akan lebih bagus lagi. 

4. Kesimpulan

Review One Piece Live Action, Adaptasi Live-Action yang Luar Biasadok. Netflix/ One Piece

Saya akan memberikan One Piece live action nilai 4,25 dari 5 bintang.

Benar-benar sebuah seri yang solid, dan adaptasi live action anime yang melampaui ekspektasi.

Ada beberapa perubahan atau pemotongan plot yang kurang sreg dengan saya, tapi saya tetap harus mengakui kalau serinya oke, dan ketika episode 8 berakhir saya keseluruhan merasa puas dengan seri ini. 

Nah itu review One Piece live action versi saya.

Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: Kenapa Luffy Tak Pernah Membunuh Musuhnya di One Piece? Ini Jawabannya

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU