Review A Quiet Place: Day One, Hari New York Menjadi Sunyi
Serangan alien berbahaya bikin New York sunyi
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
A Quiet Place: Day One rilis di Indonesia pada 26 Juni 2024.
Gimana kesan saya? Simak review A Quiet Place: Day One di bawah ini!
1. Gambaran cerita
Film ini menyorot seorang wanita bernama Sam, yang harus bertahan hidup sementara New York diserang monster-monster kuat dengan pendengaran ultrasonic.
Baca Juga: Review Film Love You as the World Ends, Kisah Cinta Penuh Tragedi
2. Beberapa yang saya suka soal filmnya
Pertama-tama, yang sudah tahu premis A Quiet Place seperti apa sih saya rasa sudah tahu kalau film ini punya tendensi sunyi dan dialognya tidak terlalu banyak.
Soalnya bahkan para karakternya pun takut untuk bicara, karena salah sedikit saja mereka akan bisa memancing perhatian dari para monster dengan pendengaran tajam.
Saya suka bagaimana di awal film tentu saja situasinya masih normal, dimana Sam sempat menjalani hari yang relatif normal di New York yang berisik. Lalu ketika serangan monster terjadi, filmnya menjadi memiliki sejumlah momen sunyi karena para tokohnya tak berani bicara.
Itu kontras yang menarik.
Dengan kondisi begini, setiap suara yang disajikan saat para tokohnya mencoba tak bersuara pun jadi terasa menonjol. Momen-momen dimana timbul suara tak terduga, yang bakal deg-degan bukan hanya para tokohnya tapi juga para penonton.
Lupita Nyong'o (pemeran Sam) dan Joseph Quinn (pemeran Eric) saya rasa cukup sukses menyajikan karakter mereka yang pada dasarnya orang normal, yang berusaha bertahan dalam situasi luar biasa.
Bahkan ketika mereka di sebagian besar momen tak bisa leluasa berdialog karena tak ingin memancing perhatian monster.
Hal lain yang saya suka adalah penyajian New York setelah serangan monster. Cukup menarik melihat kota yang seharusnya sibuk, dan konon tak pernah tidur, menjadi sangat sepi dan tak ada kehidupan setelah para monster bikin masalah. Serta bagaimana Sam dan kemudian Eric menjelajahi kota tersebut.
Filmnya sendiri memiliki sejumlah momen intens, yang terasa mantap dan mendebarkan. Nuansa survival horror terasa kuat dan mantap di sejumlah bagian film.
3. Beberapa yang bisa jadi faktor negatif dari filmnya
Kalau di poin dua saya membahas hal-hal yang saya suka dari filmnya, di sini saya akan mencoba membahas hal yang saya kurang suka, atau faktor-faktor yang bisa mengurangi kesenangan dalam menyaksikan filmnya.
-Saya benar-benar bingung kenapa film ini begitu menyorot kucing Sam. Kucingnya lucu sih, tapi untuk film seperti ini saya lebih ingin menyaksikan bagaimana para manusianya bertahan hidup. Bukan keimutan kucing Sam.
-Lupita Nyong'o dan Joseph Quinn cukup sukses menyajikan kengerian yang dihadapi karakter mereka bahkan dengan dialog minim, namun hingga akhir saya merasa karakter keduanya kurang terbangun dengan baik.
-Penyajian ceritanya bisa terasa biasa saja dan terasa aneh di beberapa bagian. Saya bisa mengerti motivasi Sam, berhubung dia juga tidak punya umur panjang karena penyakitnya. Tapi efeknya, penyajian ceritanya jadi terasa kurang maksimal.
Ada banyak kemungkinan plot yang bisa terjadi di New York, di hari para monster ini menyerang Bumi, dan A Quiet Place: Day One terasa menyorot cerita yang terasa biasa dan paling kurang nendang.
-Pendekatan prekuel membuat tidak terlalu banyak jawaban misteri yang terungkap soal para monster. Kelemahan seperti para monster tak bisa berenang sudah terungkap di film sebelumnya.
4. Kesimpulan
Saya akan memberi A Quiet Place: Day One nilai 3,75 dari 5 bintang.
Saya merasa penyajian audionya, akting dari Lupita Nyong'o dan Joseph Quinn, serta intensitas di beberapa momen filmnya luar biasa.
Tapi ceritanya sendiri terasa biasa, kurang ada jawaban misteri yang terkuak, yang membuat film ini bagi saya kurang seberkesan dua film A Quiet Place sebelumnya.
Nah itu review A Quiet Place: Day One versi saya.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom omentar!
Baca Juga: Review Chief of Station, Film Action Thriller yang Serba Biasa