8 Perbedaan Avatar: TLA Netflix dengan Kartun yang Kurang Oke
Perubahan ini kurang disukai penggemar kartunnya Avatar!
Wajar saja jika Avatar: The Last Airbender live action yang digarap Netflix punya perbedaan dengan Avatar: The Legend of Aang versi kartun.
Namun ada beberapa perbedaan dan perubahan di versi live action yang justru membuat penggemar kartunnya tidak puas!
Apa saja itu?
Baca Juga: 6 Lokasi Avatar yang Terinspirasi dari Dunia Nyata
1. Karakter Aang (dan Sokka juga) yang kurang melucu di versi live action
Komentar pertama yang terasa dari para penggemar adalah karakter Aang yang harusnya di kartun sering menunjukan sisi konyolnya, tapi di live action kurang.
Padahal, Gordon Cormier pemeran Aang di dunia nyata sering bertingkah konyol seperti Aang kartun, dibandingkan dengan Aang live action yang ia perankan di seri. Memang rasanya hanya masalah di skrip saja.
Duo konyol dan komikal Aang dan Sokka juga nyaris tidak ada, padahal jadi interaksi menarik di kartun. Semoga di season 2 sisi konyolnya bisa lebih sering ditunjukan.
Baca Juga: 5 Fakta Maria Zhang Pemeran Suki di Avatar yang Buat Kita Tersuki-suki
2. Katara masih belajar pengendalian air di season 1, sedangkan Aang sama sekali tidak mengendalikan air
Seharusnya Book One: Water memang jadi season di mana Aang melatih kemampuan pengendalian air.
Namun di versi live action, Katara yang di kartun sudah mahir secara alami malah sedang belajar pengendalian air, dan Aang sama sekali tidak belajar pengendalian air. Ini sih kurang disukai penggemar dan bikin heran juga.
Baca Juga: Fakta Letnan Jee Avatar, Diperankan Ruy Iskandar Aktor Asal Indonesia
3. Aang nyaris tak ada "koneksi" dengan Avatar Roku, tapi punya momen menarik dengan Kyoshi. Benci tapi suka
Di kartun, Avatar pendahulu Aang yang punya koneksi lebih dengan Aang jelas Roku, Avatar sebelumnya.
Roku di kartun adalah Avatar yang ditemui pertama oleh Aang, plus Roku memperingati Aang soal komet Sozin yang akan datang, jadi dia harus mengalahkan Ozai segera.
Di live action, interaksi dengan Roku sangat singkat, bahkan dia terasa seperti cameo saja. Soal Roku peringati kedatangan komet Sozin juga tidak ada. Justru Aang terasa punya momen dengan Kyoshi, bagus sih, tapi kita mau melihat Roku lebih banyak juga, bukan?
Baca Juga: 10 Perbedaan Besar Avatar: The Last Airbender Kartun dan Live Action!
4. Beberapa cerita dibuat padat sehingga fokus karakternya terasa kurang
Konflik dengan Raja Bumi, teman lama Aang di Omashu digabung dengan grup pemberontak Jet, dengan kisah Mechanist (Sai dan Teo), ditambah kisah terowongan rahasia Oma dan Shu dipadatkan dalam dua episode live action-nya.
DI kartun, keempat cerita itu punya episode masing-masing (dan di lokasi berbeda). Wajar di live action dipadatkan karena durasi.
Yang disayangkan, para karakter jadi sedikit dapat fokus ceritanya dan dunia versi live action jadi terasa kecil.
Baca Juga: 8 Perubahan di Avatar: TLA Netflix yang Terasa Bagus
5. Ty Lee dan Mai yang muncul lebih cepat, tapi karakteristiknya lemah, keliatannya seperti bawahan Azula dibanding teman
Azula yang muncul lebih cepat di live action mungkin masih bisa diterima, tapi Ty Lee dan Mai agak sulit.
Kemunculan mereka yang cepat hanya sekedar menemani Azula di season 1 membuat karakteristik mereka terasa lemah dan bahkan cenderung mudah terlupakan.
Terkadang bahkan mereka terlihat seperti bawahan Azula biasa dibandingkan temannya.
Baca Juga: Penyebab Kematian 4 Avatar di Ceritanya! Kenapa Aang Meninggal?
6 Perubahan motivasi Bumi juga kurang disukai penggemar
Di kartun, Bumi langsung mengenali Aang, namun Aang tak mengenali Bumi yang berusia 100 tahun lebih itu. Akhirnya Bumi memberikan tes ke Aang dan akhirnya Aang ingat dia siapa, jadi reuni yang membahagiakan.
Motivasi Bumi di kartun untuk memberikan tes ke Aang sebagai Avatar, karena kedepannya akan ada ancaman dan ujian yang dia hadapi, plus Bumi iseng.
Sementara Bumi di live action langsung dikenali oleh Aang, dan motivasi Bumi memberikan ujian ke Aang lebih seperti teman yang kesal karena ditinggal 100 tahun oleh Avatar yang harusnya bisa menyelesaikan konflik.
Alasan Bumi di live action benar, sayangnya berbeda dengan versi kartun jadi kurang disukai penggemar.
Baca Juga: Sejarah Luka Wajah Zuko di Avatar: The Last Airbender
7. Karakter yang cukup menarik seperti Haru dan Jeong Jeong tidak dimunculkan
Wajar sih kalau ada episode yang dipotong di live action karena durasi, tapi sayang nih, ada karakter menarik yang ikut tak dimunculkan.
Haru pengendali tanah yang melawan kerajaan Api serta Jeong Jeong yang merupakan master pengendali api pertama Aang tidak muncul.
Apakah mereka akan muncul di season 2 atau tidak sama sekali, belum diketahui.
Baca Juga: Peringkat Bangsa Terkuat di Avatar: The Last Airbender!
8. Koneksi antara Pakku dan Katara kurang terasa
Kanna (Gran Gran atau neneknya Katara dan Sokka) di kartun berasal dari suku air Utara, dia dipaksa menikah dengan Pakku. Pakku cinta dengan Kanna, tapi Kanna tidak suka dengan patriarki di suku air Utara yang menyudutkan wanita, dia pun pergi ke suku air Selatan, masih membawa kalung buatan Pakku dan memberikannya ke Katara.
Setelah melihat kekuatan Katara dan menyadari kalau dia cucu dari Kanna, Pakku sadar kalau patriarki di suku air Utara harus berubah.
Di live action, koneksi keluarga antara Pakku dan Katara sama sekali tak terasa, selain Katara yang memberontak dengan sistem patriarki di suku air Utara.
Itu dia perbedaan di Avatar: The Last Airbender dari versi komik yang kurang oke dan tidak disukai penggemar, bagaimana menurutmu?
Artikel pertama terbit tanggal 13 Maret 2024 dirilis ulang tanggal 29 Maret 2024.
Baca Juga: Daftar 16 Anak dan Cucu Anggota Tim Aang di Avatar!