Review Last Christmas, Drama Romantis Kala Natal
Antara Emilia Clarke, keluarga toxic, dan cowok misterius
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Natal merupakan hari libur yang ditunggu-tunggu semua orang. Saat itu semua mall akan dihias oleh salju dan pohon cemara, sementara itu lagu-lagu Natal akan mulai menggema. Salah satu lagu Natal favorit kami adalah “Last Christmas” yang dinyanyikan oleh Wham!. Lagu itu kini berusaha diceritakan dalam bentuk film oleh Paul Fieg.
1. Katarina si gadis ugal-ugalan
Film ini bercerita mengenai Katarina “Kate” (Emilia Clarke) yang bekerja di toko hiasan Natal sebagai Elf bersama Santa (Michelle Yeoh). Sebagai seorang gadis yang lagi ranum-ranumnya, Kate terkenal sangat sembrono dan ugal-ugalan. Dia sering sekali terlibat dalam percintaan singkat dan kerap diusir dari rumah karena berbagai perilakunya yang destruktif.
Suatu waktu dia bertemu dengan seorang pria bernama Tom Webster (Henry Golding). Tom mengajarkan Kate untuk selalu melihat ke atas ataupun memandang sesuatu dari sisi positif. Bahkan Tom juga memberitahu Kate tempat rahasia yang sedikit diketahui orang. Di tempat tersebut Tom menunjukkan berbagai masalah yang terjadi pada orang-orang yang duduk di situ.
Pada intinya Tom membawa pengaruh yang sangat positif pada Kate, dan semakin lama Kate semakin cinta pada Tom. Tapi sayang, Tom kerap menghilang saat sedang dibutuhkan oleh Kate. Bahkan Kate sampai mencari-cari ke yayasan di mana Tom menjadi sukarelawan bagi para tuna wisma.
Saat kondisi semakin tidak menentu, akhirnya Tom muncul di hadapan Kate. Melalui sebuah percakapan singkat, Tom akhirnya setuju untuk membawa Kate ke rumahnya. Di sana mereka ngobrol dan saling terbuka. Namu sayang di pagi harinya, Tom kembali menghilang dan meninggalkan tanda tanya besar pada status hubungan mereka.
Baca Juga: Review Knives Out: Misteri Pembunuhan Klasik yang Menyenangkan
2. Penuh dengan realita kehidupan
Film Last Christmas memang memilih dialog dan plot yang ringan, tetapi film ini sedikit banyak mengingatkan kami akan realita kehidupan yang biasa kita temui sehari-hari. Mulai dari orang tua yang kurang mendukung profesi yang kamu jalani, keluarga yang terpisah karena perbedaan, hubungan yang naik turun, dan banyak lagi.
Selain itu kamu akan diajak merenung mengenai orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung dibandingkan kamu. Yah, walaupun terlihat seperti picisan, tetapi sejatinya sentilan-sentilan ini perlu dan cukup mudah ditangkap karena disajikan ringan saja.
Oh iya, selain menggambarkan segala masalah hidup yang mungkin dihadapi, Paul Feig juga menyelipkan berbagai masalah modern yang belakangan ini muncul. Seperti keluarga yang toxic, hubungan sejenis, imigran, dan Brexit.
3. Akting dan plot twist
Rasanya tidak sulit untuk menggambarkan akting Emilia Clarke di film ini. Bayangkan sang ratu naga berubah menjadi gadis ugal-ugalan yang sangat ceroboh, seenaknya sendiri, dan sering dimarahi bosnya. Selain itu dia sangat jauh dari keluarganya, dan kerap kebingungan untuk mencari tempat tidur barang satu malam.
Sementara itu Henry Golding adalah tipikal cowok asia yang periang, dermawan, dan hobi menari atau melompat-lompat. Agak klise sih. Tapi kehadirannya seperti membawa kutub yang terbalik dari karakter Emilia Clarke.
Selain kedua karakter utama kamu harus melihat sendiri bagaimana Emma Thompson memerankan Petra yang merupakan ibu Kate. Karakter ini sangat menghibur, dengan aksen Yugoslavia, selalu khawatir, polos, dan suka menyanyikan lagu asal negaranya dengan gaya militer yang seram.
Ah, hampir lupa. Film ini memiliki plot twist di ujungnya. Plot twist ini mengingatkan kami akan komik Angel Heart karya Hojo Tsukasa. Pada intinya, salah satu lirik "Last Christmas" benar-benar disajikan secara harafiah di sini.
4. Layak dapat 3 dari 5 bintang
Last Christmas merupakan romantic comedy super ringan yang enak disaksikan saat bersama pacar atau pasangan sehidup semati. Tidak ada yang berat di sini, sehingga yang perlu kamu lakukan adalah duduk dan menyaksikan semuanya berjalan lurus-lurus saja tanpa ada belokan yang tajam. Tentunya hingga kamu mencapai bagian twist yang kami maksud di poin sebelumnya.
Last Christmas kami beri nilai 3 dari 5 poin review. Film romantis yang biasa saja, tapi akan jadi sangat menarik ketika disaksikan dengan suasana atau bersama orang yang pas.