Film berjudul 65 atau 65 Million Year Ago akan hadir di bioskop Indonesia. Sejatinya film ini sudah tayang lebih dahulu di Amerika dan Kanada pada 12 Maret lalu. 65 digarap oleh duo sutradara, Scott Beck dan Bryan Woods yang bertanggung jawab atas cerita A Quiet Place, Nightlight, dan Haunt.

Mengingat A Quiet Place adalah salah satu film horor eksperimental yang membuka cara baru untuk meneror penonton, tentunya kami memiliki harapan besar pada duo sutradara dan penulis ini dalam menggarap genre monster dan sci-fi yang ada di 65. Penasaran seperti apa review filmnya? Mari kita simak di bawah ini..

1. Perjalanan lintas planet yang terganggu asteroid

Dok. Sony

Film 65 berkisah mengenai Komandan Mills (Adam Driver) yang pergi mengarungi luar angkasa dengan pesawat yang dikendarainya. Dia pergi bersama putrinya yang sedang sakit parah. Dalam perjalanan tersebut dia turut berusaha untuk menemukan cara menyelamatkan putrinya itu.

Kapal luar angkasa ini sudah melanglang dua tahun lamanya. Di dalam pesawat turut serta banyak orang yang turut mengembara keluar dari planet asal. Sampai akhirnya, di suatu tempat terjadi masalah pada pesawat. Tanpa sengaja pesawat telah menabrak asteroid.

Sontak para penumpang di dalamnya yang sedang tertidur lelap, terbangun seketika. Pesawat itu terombang-ambing karena mengalami kerusakan pada sebagian fisiknya. Pesawat lantas jatuh ke bawah dan terdampar di suatu tempat asing. Banyak korban berjatuhan di berserakannya puing pesawat.

Mills menemukan gadis muda bernama Koa (Ariana Greenblatt), yang turut selamat dari peristiwa itu. Mills dan Koa lalu bersama-sama mencoba bertahan hidup di tempat asing itu. Mereka kerap menemui hewan dinosaurus lapar yang hendak memangsa mereka. Setelah sekian waktu, Mills mendapatkan petunjuk yang merupakan satu-satunya cara menyelamatkan diri dari planet berbahaya itu.

Baca Juga: Review The Pope's Exorcist, Saat Russell Crowe Melawan Raja Neraka

2. Cerita yang kelewat sederhana

Dok. Sony

Sepertinya Scott Beck dan Bryan Woods tidak mengeluarkan keahlian mereka ketika menggarap 65. Film ini seperti digarap oleh orang yang baru saja menjejakan kaki ke genre sci-fi, dan sangat menyukai Dinosaurus. Hal ini terlihat jelas dari minimnya detail dan eksposisi yang menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Walaupun pada akhirnya kamu bisa memahami apa yang terjadi di dalam film melalui rangkaian adegan dan monolog dari Mills. Tetapi ide mengenai seorang tentara masa depan yang terlantar di sebuah planet yang dipenuhi oleh Dinosaurus, terasa sangat dangkal dan cenderung seperti malas.

Untunglah adegan action di dalam film ini tergolong intens dan menghibur, sehingga kami masih merasakan berbagai teror yang mengerikan di film ini. Selain itu kami juga harus memuji kemampuan akting Adam Driver. Di tengah-tengah skenario dan dialog yang buruk, Adam tetap bisa menampilkan performa yang maksimal. Bisa dibilang film ini dicarry sendirian oleh Adam.

3. Kesimpulan

Dok. Sony

Seharusnya film ini diproduseri oleh Steven Spielberg, bukan Sam Raimi. Apalagi kalau kita membicarakan teror Dinosaurus di tengah-tengah hutan rimba, Spielberg pasti bisa memberikan masukan dan dana yang akan meningkatkan kualitas film ini hingga berkali-kali lipat.

Yah mau bagaimana lagi. 65 memang bukanlah sebuah film yang brilian. Tapi bagaimanapun kami masih menikmati bagian action dari film ini. Jadi setidaknya kami bisa memberikan film ini nilai 2.9 dari 5 bintang review.

Kami menyarankan untuk menanggalkan berbagai pikiran kritis kalian ketika menyaksikan film 65. Dengan begitu kamu akan sedikit lebih terhibur dan mendapati kalau film ini sebenarnya hanya kurang polesan saja di bagian cerita dan konfliknya.

Baca Juga: Review Ride On, Saat Jackie Chan Curhat Tentang Anak di Layar Lebar