Film Indonesia Lewat Djam Malam Masuk Kompilasi Criterion Collection

Lewat Djam Malam dipilih oleh sutradara Martin Scorsese

Film Indonesia Lewat Djam Malam Masuk Kompilasi Criterion Collection

Industri film Indonesia telah berkembang sejak era kemerdekaan, dan terus berevolusi hingga hari ini. Terdapat berbagai momen baik dan buruk dalam sejarah perfilman Indonesia, namun film sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan pop negara kita.

Salah satu film klasik Indonesia tahun 1954, Lewat Djam Malam, kembali meraih pencapaian gemilang setelah terpilih oleh sutradara legendaris Martin Scorsese untuk masuk ke dalam Criterion Collection!

1. Kehidupan tentara setelah perang kemerdekaan

Film Indonesia Lewat Djam Malam Masuk Kompilasi Criterion Collectiontwitter.com/Criterion

Kisah Lewat Djam Malam terjadi setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Iskandar adalah seorang mantan tentara yang datang ke kota Bandung untuk tinggal bersama tunangannya bernama Norma. Saat itu, Bandung tengah menjalani peraturan jam malam; bagi yang melanggar akan ditindak dengan keras.

Iskandar mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya, yang ternyata sangat sukar. Iskandar kemudian bertemu dengan Puja, rekannya di militer yang kini menjadi germo dan hobi berjudi. Ia juga bertemu kembali dengan atasannya, Gunawan, yang kini menjalankan bisnis kontraktor dengan praktik ilegal. Menyadari bahwa ada banyak korupsi di sekelilingnya, Iskandar bersumpah untuk mengembalikan keadaan negara dengan caranya sendiri. 

Baca Juga: Kimo Stamboel Resmi Jadi Sutradara Film Jailangkung 3!

2. Film klasik Indonesia yang direstorasi

Film Indonesia Lewat Djam Malam Masuk Kompilasi Criterion Collectiontwitter.com/Criterion

Lewat Djam Malam merupakan film arahan Usmar Ismail dengan cerita karangan Asrul Sani. A.N. Alcaff dan Netty Herawaty berperan sebagai Iskandar dan Norma. Lewat Djam Malam berhasil meraih penghargaan Festival Film Indonesia 1955 dalam 5 kategori berbeda.

Film ini kemudian direstorasi pada tahun 2010 dan memakan biaya hingga 200 ribu Dolar Singapura. Hasil restorasinya selesai tahun 2012 dan ditayangkan di National Museum of Singapore hingga Cannes Film Festival.

3. Lewat Djam Malam menjadi bagian World Cinema Project

Hasil restorasi Lewat Djam Malam sempat tayang di bioskop Indonesia dalam waktu singkat, namun belum pernah mendapatkan rilisan DVD/Blu-Ray fisik. Namun, akhirnya rilisan fisik ini terwujud berkat bantuan sutradara Martin Scorsese.

Scorsese memilih Lewat Djam Malam untuk masuk ke dalam World Cinema Project, organisasi yang betujuan melestarikan dan merestorasi film-film klasik. Salah satu caranya adalah dengan merilis Lewat Djam Malam ke dalam Criterion Collection.

Criterion Collection sendiri merupakan distributor film yang merilis film klasik dan kontemporer dengan nilai artistik tinggi dalam media DVD/Blu-Ray. Lewat Djam Malam menjadi bagian dari koleksi Martin Scorsese’s World Cinema Project No. 3 dan sudah bisa preorder dengan harga 100 Dolar Amerika. Hebat, ya?

Baca Juga: Banjir Zombi! Trailer Film Train to Busan 2: Peninsula Dirilis!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU