Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Bisakah Solo Leveling Dibandingkan dengan One Punch Man?

Untitled.png
dok. A-1 Pictures x Madhouse/ Solo Leveling x One Punch Man

Saat ini, Solo Leveling tampil sebagai salah satu serial terpopuler yang disukai para penikmati anime di berbagai penjuru dunia. Serial ini menyoroti kondisi dunia yang berada di ambang kehancuran akibat kemunculan gerbang-gerbang misterius yang menjadi penghubung antara dunia manusia dengan dungeon tempat para monster tinggal.

Sejak anime Solo Leveling tayang pada awal 2024 lalu, komunitas anime mulai menemukan sejumlah kesamaan antara adaptasi manhwa fantasy karya Chugong tersebut dengan seri One Punch Man karya ONE bersama Yusuke Murata.

Contoh kesamaan yang paling mencolok tersebut terletak pada kedua karakter utama cerita yang sama-sama memiliki kekuatan tak tertandingi. Selain itu, penggemar juga memperdebatkan terkait sistem pelatihan yang dilakukan kedua karakter demi mencapai tingkat kekuatan tersebut.

Lantas, bisakah Solo Leveling dibandingkan dengan One Punch Man? Jawabannya bisa. Pasalnya, kedua anime tersebut memiliki poin plus dan minusnya masing-masing yang membuat keduanya layak untuk mendapatkan apresiasi lebih dari para penggemar.

Simak aspek-aspek pentingnya berikut, yak!

1. Perbandingan dari aspek protagonis cerita

Untitled.png
dok. A-1 Pictures x Madhouse/ Solo Leveling x One Punch Man

Sung Jinwoo yang merupakan protagonis utama Solo Leveling segera merebut perhatian pencinta anime dengan perkembangan kekuatannya yang begitu pesat. Namun, tentu saja ia perlu melalui sesi training yang berat agar bisa sampai pada titik tersebut.

Nah, pola pelatihan fisik yang ditetapkan oleh Sistem sebagai daily quest untuk Jinwoo diakui sangat mirip dengan latihan ekstrem yang Saitama jalani dalam seri One Punch Man.

Di samping kerasnya pelatihan yang dilakukan masing-masing protagonis, ada hal lain yang jauh lebih penting dari itu, yakni teguhnya keinginan untuk tumbuh menjadi manusia yang kuat.

Baik Jinwoo maupun Saitama, keduanya benar-benar sangat tangguh dan hampir mustahil untuk ditaklukkan. Lalu, terlepas dari fakta bahwa kedua karakter sama-sama baik hati, tetapi motivasi mereka menjadi kuat agak berbeda.

Jinwoo jelas sangat membutuhkan kekuatan demi melindungi orang-orang yang ia sayangi. Di sisi lain, Saitama terlihat agak ogah-ogahan, bahkan tak peduli jika orang lain tak memperhitungkan kemampuannya. Satu-satunya hal yang ia inginkan adalah mencari musuh yang bisa dihadapi dengan serius dan tak akan kalah hanya dengan satu pukulan dari Saitama.

2. Perbandingan genre dan tema

Untitled.png
dok. A-1 Pictures x Madhouse/ Solo Leveling x One Punch Man

Perbandingan lainnya dari Solo Leveling dan One Punch Man dapat dinilai dari genre dan tema yang diusung.

Solo Leveling dan One Punch Man sama-sama mengusung genre action yang sarat akan adegan pertempuran yang menegangkan. Namun, pendekatan dari kedua seri ini cenderung berseberangan.

Solo Leveling adalah serial yang menyampaikan alur ceritanya dengan cara yang serius. Di sepanjang cerita berjalan, Jinwoo akan dihadapkan pada serangkaian peristiwa berbahaya yang membahayakan nyawa banyak orang, memaksanya untuk mempertaruhkan hidupnya sendiri dalam prosesnya.

Dunia One Punch Man pun sebenarnya tak kalah mengkhawatirkannya. Namun, anime ini sejak awal memang sudah diatur sebagai seri komedi yang memarodikan serial-serial super power atau superhero. Sadar tak sadar, keberadaan Saitama sendiri sebenarnya adalah wujud satire.

Bagaimana tidak? Di antara hero kelas atas yang memanfaatkan kekuatan supranatural dan senjata khusus, Saitama dengan meyakinkannya hanya bermodalkan tinju dahsyatnya.

3. Perbandingan animasi

Untitled.png
dok. A-1 Pictures x Madhouse/ Solo Leveling x One Punch Man

Terakhir, Solo Leveling dan One Punch Man dapat dibandingkan dari segi kualitas animasinya.

Sampai musim keduanya tayang, Solo Leveling mampu mempertahankan pamornya dengan jalan cerita dan animasinya yang memukau. Kita benar-benar harus berterima kasih terhadap A-1 Pictures dan pihak-pihak yang ada di baliknya.

Di sisi lain, One Punch Man juga tak kalah berkualitasnya. Apalagi dengan musim pertamanya yang digarap oleh Studio Madhouse. Sayangnya, kualitas animasi tersebut menurun sejak season kedua yang diproduksi oleh J.C. Staff. Itulah mengapa banyak penggemar yang kecewa setelah mengetahui bahwa OPM Season 3 akan diproduksi lagi oleh J.C. Staff.

Sangat disayangkan, sebab manga One Punch Man terbukti sangat menjanjikan. Pihak produksi punya tugas yang sangat besar jika tak ingin kehilangan pasar karena kurang maksimalnya animasi yang mereka tawarkan.

Membandingkan Solo Leveling dengan One Punch Man adalah sesuatu yang memungkinkan. Namun, perlu diingat bahwa kedua seri memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Jadi, semua penilaian pada akhirnya akan kembali pada perspektif masing-masing penikmat.

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
Nadia Agatha Pramesthi
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us