Review Doctor Strange in the Multiverse of Madness: Terasa Horor!

Begini review Multiverse of Madness versi Duniaku.com!

Doctor Strange dan Wong. (Dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)

GENRE: Action Fantasy

ACTORS: Benedict Cumberbatch, Xochitl Gomez

DIRECTOR: Sam Raimi

RELEASE DATE: 05 Mei 2022

RATING: 4/5

Doctor Strange in the Multiverse of Madness sudah tayang hari ini (5/5/2022) di bioskop-bioskop Indonesia.

Apakah filmnya bagus? Kamu bisa simak review Doctor Strange in the Multiverse of Madness versi Duniaku.com di bawah ini.

1. Sinopsis Doctor Strange in the Multiverse of Madness

Poster Doctor Strange in the Multiverse of Madness. (Dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)Poster Doctor Strange in the Multiverse of Madness. (Dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)

Dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness, Stephen Strange dan sekutu-sekutunya harus melindungi America Chavez dari antagonis utama film ini. Upaya mereka melindungi America membuat Strange harus berurusan juga dengan multiverse, berhubung kekuatan America ternyata berkaitan sekali dengan multisemesta! 

Baca Juga: Informasi Post-Credits Doctor Strange in the Multiverse of Madness 

2. Filmnya memiliki aspek horor

doctor strange 2Marvel Studios

Pembaca Duniaku.com mungkin mengenal Sam Raimi sebagai sutradara dari trilogi Spider-Man Tobey Maguire.

Meski begitu, Sam Raimi bukan hanya sutradara film superhero.

Dia juga adalah kreator film horor dengan adegan-adegan menyeramkan, seperti Evil Dead dan Drag Me to Hell.

Di Multiverse of Madness ini, Raimi menyajikan sentuhan horornya dengan cukup piawai.

Bahkan kalau untuk film layar lebar Marvel, mungkin ini film MCU yang paling terasa seram bagi saya. 

Terutama karena tingkat kekerasan di film ini juga terasa lebih tinggi dari kebanyakan film MCU. Ada beberapa karakter yang nasibnya terasa horor sekali. 

Selain kekerasan, ada juga visual-visual horor bahkan segelintir momen yang bisa terasa sebagai jump scare.

Pada akhirnya, Multiverse of Madness mungkin masih film superhero, tapi nuansa dark dan horornya cukup kuat. 

Oh ya, kalau kamu orang tua yang mau ngajak anak, aspek horor dan kekerasan ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Soalnya beberapa bagian mungkin bisa terasa sangat seram bagi anak-anak. 

3. Untuk sepenuhnya menikmati film ini, kamu disarankan menonton WandaVision atau minimal membaca rangkuman mendetail seri itu

wandavision episode 9 - wanda maximoff scarlet witch.pngWanda Maximoff dengan kekuatan Scarlet Witch. (Dok. Marvel Studio/WandaVision)

Saat promo Multiverse of Madness beredar, saya sempat khawatir kalau saya harus nonton banyak film Marvel dulu untuk menikmati sepenuhnya film ini. 

Tapi setelah menyaksikan filmnya, saya rasa kamu bisa menikmati filmnya tanpa benar-benar menyaksikan banyak seri dan film Marvel.

Yang terpenting untuk disaksikan sebelum Multiverse of Madness adalah WandaVision. Ada beberapa aspek penting soal film ini, terutama kekuatan Wanda Maximoff, yang pertama diperlihatkan di sana.

Kalau kamu terakhir melihat Wanda di Endgame lalu kamu nonton Multiverse of Madness, bisa jadi kamu bakalan bingung. 

Jadi saya benar-benar merekomendasikan kamu menonton WandaVision, atau minimal membaca rangkuman-rangkuman mendalam soal seri itu. 

Saya sih bisa menikmati Multiverse of Madness tanpa masalah karena saya memang sudah menyaksikan WandaVision, namun saya gak akan heran kalau penonton yang tidak tahu sama sekali soal cerita WandaVision  akan kebingungan soal beberapa hal di cerita film ini. 

4. Film ini ceritanya lebih solid dan fokus ketimbang bayangan awal saya

Poster para tokoh Doctor Strange (Poster para tokoh Doctor Strange ( Dok. Marvel / Doctor Strange : Mulitverse of Madness )

Jujur, saya sempat takut kalau Multiverse of Madness ini ceritanya akan kacau seperti Age of Ultron. AoU dulu terasa ingin memperkenalkan banyak hal.

Kita tahu ada sejumlah karakter penting di Multiverse of Madness. Lalu promo memberi petunjuk kemunculan sejumlah karakter lain. Kekhawatiran saya adalah MoM menjadi kacau karena itu.

Ternyata... tidak juga.

Cerita film ini terasa solid bagi saya. Bahkan dengan aspek multiverse filmnya fokus kepada Strange dan antagonis utama, dan gak menyimpang ke mana-mana atau terasa ingin menceritakan terlalu banyak hal seperti AoU dulu. 

Meski begitu, setelah berbagai gosip liar, dan setelah berbagai promo memberi petunjuk mengenai kemunculan karakter tertentu, aspek kemunculan karakter kejutan di film ini memang agak mengecewakan bagi saya. 

Bahkan aspek multiverse di film ini sendiri, eksplorasinya di bawah ekspektasi saya. Film ini terasa kurang menjelajahi, menjelaskan, dan mendorong batasan-batasan konsep multiverse.  

Sebagai film Doctor Strange, cerita Multiverse of Madness ini solid. Namun kalau kamu berekspektasi ceritanya lebih megah karena aspek multiverse, atau kamu berharap karakter tertentu dapat sorotan lebih besar, bisa jadi kamu akan kecewa. 

5. Kesimpulan

Doctor Strange bertemu dengan sosok-sosok misterius. (Dok. Marvel Studio/Doctor Strange and the Multiverse of Madness)Doctor Strange bertemu dengan sosok-sosok misterius. (Dok. Marvel Studio/Doctor Strange and the Multiverse of Madness)

Saya merasa Multiverse of Madness pantas mendapat nilai 4/5.

Ini adalah kisah petualangan Doctor Strange yang solid. 

Aspek horor dari film ini benar-benar mengena bagi saya, dan jadi nilai plus tersendiri. 

Tapi mungkin ekspektasi saya telanjur terlalu tinggi, akibat promo-promo film ini dan gosip yang bertebaran. Jadi saya sebenarnya berharap lebih. 

Saya juga merekomendasikan kamu untuk nonton atau minimal baca rangkuman mendalam soal WandaVision. Kalau tidak beberapa aspek cerita dan karakter Multiverse of Madness ini mungkin bakal bikin kamu bingung.

Nah itu review Doctor Strange in the Multiverse of Madness versi saya.

Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar! 

Diterbitkan pertama 05 Mei 2022, diterbitkan kembali 01 November 2024.

Baca Juga: Illuminati Dikonfirmasi di Promo Terbaru Doctor Strange 2!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU