Ini 5 Perbedaan Zombie Cordyceps The Last of Us dengan Zombie Biasa!

- Zombie Cordyceps berasal dari jamur Ophiocordyceps unilateralis, yang dapat menginfeksi manusia.
- Zombie Cordyceps adalah manusia yang dikendalikan sistem sarafnya oleh jamur, seperti boneka.
- Zombie Cordyceps memiliki tahapan infeksi berbeda-beda, mulai dari Runner hingga Bloater/Shambler.
Zombie adalah salah satu monster paling ikonik dalam budaya pop. Tapi zombie yang muncul di The Last of Us jelas beda dari yang biasa kita lihat di film horor klasik. Mereka bukan sekadar mayat hidup, mereka adalah korban infeksi jamur mematikan yang mengubah manusia menjadi makhluk buas!
Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara zombie Cordyceps dan zombie biasa? Yuk kita bahas satu per satu!
1. Asal Usul Infeksi

Zombie biasa biasanya muncul akibat virus, sihir, atau kutukan (seperti dalam Resident Evil, Night of the Living Dead, atau World War Z).
Zombie Cordyceps berasal dari jamur bernama Ophiocordyceps unilateralis, yang memang ada di dunia nyata dan menyerang serangga. Dalam The Last of Us, jamur ini bermutasi dan bisa menginfeksi manusia.
2. Yang terinfeksi di Last of Us itu hidup atau mati toh?

Zombie biasa di film atau games umumnya adalah mayat hidup, tubuhnya sudah mati, tapi “dihidupkan” ulang oleh virus atau sihir.
Zombie Cordyceps masih secara teknis hidup. Mereka adalah manusia yang dikendalikan sistem sarafnya oleh jamur, seperti boneka. Bahkan masih berdetak… sampai akhirnya jaringan tubuh rusak total.
Pada akhirnya, mereka menjadi sosok yang hidup, namun tubuhnya sudah dibajak total.
3. Tingkat evolusi

Zombie biasa biasanya seragam satu jenis: lambat atau cepat, tapi tidak berubah banyak.
Zombie Cordyceps punya tahapan infeksi:
-Runner (baru terinfeksi, cepat & liar)
-Stalker (lebih diam, licik)
-Clicker (kepala tertutup jamur, buta, navigasi dengan echolocation)
-Bloater/Shambler (tubuh besar, penuh spora, sangat kuat).
4. Perilaku & insting

Dalam banyak fiksi horor (Night of the Living Dead, Train to Busan, World War Z), zombie memiliki perilaku yang relatif seragam:
-Mengejar suara atau bau manusia.
-Tidak memiliki kecerdasan atau variasi strategi.
Mereka seperti hewan kelaparan: bereaksi cepat, tanpa rencana. Mungkin ada twist misalnya zombienya bisa gerak cepat, tapi sikap mereka biasanya sama.
Dalam The Last of Us, perilaku infected tidak stagnan. Mereka berevolusi secara biologis dan perilaku seiring lamanya infeksi.
Kita sudah bahas beberapa variasinya di atas. Nah variasi itu gaya tempurnya beda-beda pula.
Runner: liar dan agresif seperti manusia panik. Instingnya masih “segar”.
Stalker: mulai bergerak diam-diam, mengintai korban dari kejauhan. Taktik mengendap muncul.
Clicker: buta, tapi memiliki sistem echolocation. Mereka berhenti mengandalkan penglihatan dan mulai menggunakan suara untuk mendeteksi.
Bloater/Shambler: lambat tapi sangat kuat. Tidak mengejar cepat, tapi mendekat untuk ledakan jarak dekat atau lemparan spora.
5. Perbedaan wujud

Zombie biasa biasanya busuk, berdarah, atau menyeramkan karena luka-luka.
Zombie Cordyceps, karena akarnya adalah infeksi jamur, menampilkan horor organik yang berhubungan dengan jamur juga.
Misalnya kepala mekar seperti jamur, wajah tertutup lapisan fungal, dan tubuhnya bisa penuh spora atau jamur keras.
Horor di sini bukan hanya soal kematian, tapi juga transformasi tubuh yang menjijikkan tapi artistik.
Nah itu lima perbedaan zombie Cordyceps The Last of Us dengan zombie biasa.
Menurutmu gimana nih? Sampaikan di kolom komentar!