Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar Komputer

Missing adalah screenlife yang seru dengan twist menegangkan

Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar Komputer

Missing merupakan buah cerita yang dibuat oleh Sev Ohanian dan Aneesh Chaganthy. Sev dan Aneesh itu sendiri adalah sutradara dari film Searching, yang merupakan sebuah screenlife thriller lumayan hit di tahun 2018. Film tersebut memperkenalkan genre screenlife pada penonton yang lebih luas, setelah sebelumnya genre ini lebih sering digunakan film-film indie atau eksperimental seperti misalnya V/H/S, The Den, dan Megan is Missing.

Missing juga merupakan sekuel tidak langsung dari film Run (2020), di mana di dalam film ini kita diberitahu nasib dari para karakter di film tersebut.

1. Dimulai dari hilangnya Grace

Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar KomputerDok. Sony/Missing

Kisah Missing dimulai dengan kepergian Grace (Nia Long) dan Kevin (Ken Leung) untuk berpariwisata ke Kolombia. Keduanya merupakan pasangan baru yang sama-sama memiliki masa lalu misterius.

June (Storm Reid) yang mengetahui kalau ibunya pergi dalam waktu yang lama, memutuskan untuk pesta bersama dengan teman-temannya. Pada hari penjemputan sang ibu tidak pernah muncul di bandara. Mengetahui kalau ada sesuatu yang tidak benar, June langsung menghubungi pihak berwajib dan teman ibunya.

Grace dinyatakan menghilang di Kolombia, dan June berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan sang ibu. Dengan bantuan Heather (Amy Landecker), agen FBI Park (Daniel Henney), dan freelancer dari TaskRabbit versi Kolombia bernama Javi (Joaquim de Almeida) June berusaha mencari ibunya lewat petunjuk-petunjuk yang didapatkannya lewat internet. Dari situlah petualangan detektif digital June dimulai.

Baca Juga: Review Company of Heroes 3, RTS Perang Dunia Kedua Paling Solid 

2. Masih jadi cerita terbaik Sev Ohanian dan Aneesh Chaganthy

Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar KomputerDok. Sony/Missing

Seperti yang kami sebutkan di atas, Aneesh dan Sev kembali menjadi penulis cerita di Missing. Hasilnya film ini tampil identik dengan Searching. Seharusnya kami akan bosan dengan format ulangan seperti ini. Tetapi apa yang disajikan di sini justru melampaui ekspektasi kami untuk sebuah film screenlife.

Berbagai ketegangan yang ada di Searching dibuat dua kali lipat lebih intens di Missing. Tapi setiap masalah dan twist yang ditampilkan, terasa masih menjejak Bumi dan tidak terlalu asing dengan berbagai film yang berseliweran di Hollywood. Hasilnya film ini mendapatkan bensin yang cukup untuk menarik perhatian kami, tetapi tidak terlalu lebay atau aneh.

Will Merrick dan Nick Johnson berhasil memandu penonton untuk menikmati setiap adegan yang ditampilkan melalui layar laptop, ponsel, kamera CCTV, sampai smartwatch. Setiap layar yang terbuka di laptop June memberi efek cemas yang membuat kami menduga-duga apa yang bakal terjadi selanjutnya.

3. Kesimpulan dari Missing

Review Missing, Saatnya Menjadi Detektif Melalui Layar KomputerDok. Sony/Missing

Film ini menggunakan aplikasi yang sering kita temui sehari-hari. Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, Snapchat, hingga Google. Aplikasi-aplikasi yang biasa kita gunakan ini membantu kami memahami urgensi dan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi pada Grace, Kevin atau bahkan June.

Segala ketegangan yang dihadirkan oleh Missing berhasil mendobrak berbagai pakem dari film-film crime thriller yang biasanya mengandalkan visual ciamik untuk memancing ketegangan. Bayangkan, semua visual ciamik tersebut digantikan dengan sebuah kedipan notifikasi dan message dari berbagai aplikasi.

Hal inilah yang membuat kami memberikan nilai 3,8 dari 5 bintang review untuk Missing. Sebuah film screenlife thriller yang menegangkan meskipun merupakan copy-paste langsung dari Searching.

https://www.youtube.com/embed/UFuDKFYaLjw

Baca Juga: Review Movie The First Slam Dunk, Seru Sampai Bikin Terharu!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU